Monday, September 12, 2011

PERLUNYA GURU MOTIVATOR DI SEKOLAH


PERLUNYA GURU “MOTIVATOR” DI SEKOLAH DASAR
By: Arman A.Amirullah
Ide ini tiba-tiba saja muncul dalam benak penulis, setelah mengalami pengalaman hidup beberapa puluh tahun serta pengalaman membaca true story dari perjalan hidup orang-orang sukses termasuk yang dialami langsung oleh penulis maupun yang dilihat langsung peristiwa tersebut oleh penulis, lalu kami memberanikan diri untuk mengambil kesimpulan bahwa: Maju tidaknya, atau sukses tidaknya seseorang ternyata tergantung dari “MOTIVASI” atau semangat yang mendorong orang tersebut.
Pertanyaan yang timbul adalah, kenapa demikian besar pengaruh motivasi terhadap kehidupan seseorang ?.
Jawabannya adalah: Menurut mentalis Romy Rafael “ 80% hidup seseorang dikuasai oleh emosi, yang mana emosi tersebut berada di alam bawah sadar yang ada di otak kanan manusia”.
Setelah penulis pikir-pikir ternyata benar juga apa yang dikatakan sang mentalis tersebut, beberapa tahun yang lalu penulis sempat mengumpulkan teman-teman kuliah dulu di Universitas Hasanuddin Makassar, yang berdomisili di Jabodetabek dan telah bekerja sebagai pengacara, pegawai negeri, pegawai swasta, Ibu Rumah Tangga, maupun yang  sedang berada di jakarta hanya karena di dorong oleh emosi atau semangat yang tinggi ingin bertemu dengan kawan kuliah dulu, dan bisa berlanjut bertemu secara berkala. Namun setelah emosi atau semangat itu menurun maka timbullah pikiran bahwa “ Kenapa saya yang selalu harus mempelopori?, bukankah masih ada yang lain yang bisa menggerakkan teman-teman di jakarta? “, akhirnya sampai sekarang sudah beberapa tahun terakhir sudah tidak pernah kumpul lagi.
Contoh kecil di kantor kami beberapa tahun yang lalu kami berhasil mendirikan kelompok diskusi yang bisa aktif setiap seminggu sekali karena didorong oleh emosi/semangat yang tinggi untuk saling membantu dengan teman sejawat agar bisa maju secara bersama, namun lambat laun semangat itu melemah yang kemudian memudar akhirnya kelompok diskusi tersebut mandek alias vakum.
Beberapa acara di Kick Andy menampilkan orang-orang sukses atau orang yang melakukan sesuatu melampaui kemampuannya hanya karena didorong oleh emosi, diantaranya:
Ada seorang Pemuda yang secara tiba-tiba timbul keinginan untuk memelihara atau merawat orang gila yang berkeliaran di jalan gara-gara melihat orang gila tersebut mengambil sisa makanan basi di tempat sampah lalu dimakan, Pemuda tersebut mengurus 70 lebih orang gila secara gratis, sampai-sampai dia rela meninggalkan pekerjaannya hanya karena dorongan emosi.
Adapula seorang bapak-bapak yang tidak memiliki dua kaki sampai pangkal paha, sehingga seluruh aktivitasnya bertumpu kepada dua tangannya, namun karena emosi/semangat yang tinggi mampu mendirikan perusahaan kerupuk yang dibawa sendiri pakai motor hasil rancangannya.
Ada juga seorang TKI yang bekerja di jepang karena didorong oleh emosi untuk membantu keluarga di kampung mampu memiliki perusahaan tempe yang terkenal di jepang, dan mampu membeli tanah yang luas serta memiliki keluarga di jepang, produk tempenya sudah masuk di supermarket dan restoran di jepang.
Karena motivasi pula seorang anak desa dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar sehingga diberi gelar STTSD ( Sekolah Tidak Tamat SD) namun mampu menjadi seorang Motivator terkenal sekaligus menjadi penulis buku terkenal, sebelumnya beliau pernah menjadi bintang film kungfu di Hongkong, juga menemukan kata-kata mutiara yang ditulis di kertas dan diambil jadi pembatas buku bernama “Harvest” dialah Andry Wongso.
Masih segar ingatan kita pada sosok anak kuli dari pulau belitong bernama IKAL yang karena motivasi dari gurunya sewaktu sekolah di SD dan di SMA, mampu membawanya ke Prancis dan kuliah di Universitas ternama di dunia serta mampu keliling Eropa dan Afrika sesuai saran dari guru sastranya sewaktu di SMA, anak tersebut terkenal dengan nama Andrea Hirata penulis buku Laskar Pelangi yang sudah diterjemahkan dalam beberapa bahasa.
Siapa sangka pemilik perusahaan elektronik raksasa di Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda, hanya karena motivasinya yang tinggi sehingga beberapa kali mengalami kebangkrutan mampu bangkit kembali dan menjadi pengusaha sukses di Jepang dan di dunia beliau adalah Matshushita Konosuke.
Salah satu orang terkaya di dunia(Bill Gates), pemilik perusahaan terkenal “Microsoft” adalah mantan mahasiswa yang didrop out dari tempat kuliahnya, dan mampu bangkit kembali dengan emosi/semangat yang tinggi sehingga mampu mendirikan perusahaan raksasa dan menjadi orang terkaya di dunia.
Penemu “ Google” serta jejaring sosial “ Facebook” hanya mahasiswa drop out, tapi karena emosi yang menyala-nyala serta kemauan yang keras mampu menjadi seorang milyarder.
Seorang anak pesantren dari Gontor karena ditempa oleh keadaan yang memprihatinkan melahirkan motivasi atau emosi yang kuat untuk bermimpi bisa ke luar negeri yang akhirnya bisa membawa mereka ke Amerika dan menjadi wartawan Vois Of Amerika(VOA) dan kemudian terkenal dengan penulis buku “ Negeri 5 Menara”  dan  ” Ranah 3 Warna”.
Seorang Artis bersama Istrinya tiba-tiba menjadi sutradara film yang ber Genre Nasionalisme, karena didorong oleh keadaan yang menimpa negaranya mampu melahirkan motivasi untuk membuat film-film berbobot “ seperti “Garuda Ada di Dadaku”, dan “ Serdadu Kumbang” yang sangat disukai oleh anak-anak kita.
Ada pula seorang cleaning service di suatu instansi pemerintah berhasil mencapai gelar doktor setelah timbul emosi yang kuat mampu memotivasi dirinya untuk bisa maju seperti pegawai lainnya yang sudah sarjana.
Belum lagi seorang pelayan warung bakso di Malang yang hanya tamatan SD mampu menjadi pengusaha bakso terkenal bernama” Bakso Kota Cak Man” dan sudah memiliki beberapa cabang di beberapa kota, karena termotivasi oleh keluarganya yang miskin sampai dia dititipkan ke warung bakso.
Dalam acara di Kick Andy seorang Ibu yang ditinggal mati oleh suaminya harus mendidik sendiri anaknya sebanyak 11 orang, yang kesemuanya dapat menjadi Dokter karena emosi/semangat yang tinggi dalam mendidik anak walau tanpa suami.
Masih segar ditelinga kita seorang anak SD di Kabupaten Polewali Mandar mengurus dan merawat sendiri Ibunya yang lumpuh dan ditinggal suami serta anak-anaknya yang lain, lalu dirawat sendiri oleh anaknya yang masih duduk dibangku SD sehingga anak tersebut merawat sendiri ibunya, memasak, mencuci, membersihkan rumah, memandikan ibunya, sambil sekolah di SD, karena emosi dan motivasi mampu melakukan pekerjaan diluar batas kemampuan seorang anak SD.
Dalam acara Kick Andy juga pernah menayangkan seorang penjual jamu gendong mampu membiayai kuliah anaknya di luar negeri sampai S2, dan merencanakan untuk melanjutkan ke S3 di Jepang, karena didorong oleh motivasi yang kuat.
Seorang Habibie ahli rancang bangun pesawat terbang lulusan Jerman, mampu bangkit dari sakitnya yang parah sehingga merasa dihidupkan kembali oleh Tuhan karena motivasinya serta janjinya kepada Ibu Pertiwi untuk memajukan negerinya sehingga bisa sembuh kembali.
Seorang Thomas Alpha Edison mampu menemukan “Bohlam” setelah 2000 kali gagal dalam percobaannya ditambah laboratorium tempat melakukan percobaan terbakar termasuk dirinya mengalami luka bakar, mampu bangkit kembali melakukan percobaan karena emosi dan motivasi yang tinggi demi untuk kejayaan manusia, sehingga saat ini kita dapat menikmati terangnya lampu.
Seorang Albert Einstein yang dikeluarkan oleh sekolahnya karena dianggap mengalami gangguan jiwa, kemudian oleh Ibunya dengan motivasi dan kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya lalu diambil alih anaknya untuk dididik sendiri di rumah dengan penuh kasih sayang, mampu melejitkan otak kanannya sehingga mampu melahirkan seorang penemu besar yang terkenal dengan teori “ Relativitas”.
Dan Penulis sendiri mengalami dulunya tidak suka atau malas baca buku, tetapi setelah membaca novel berjudul “Laskar Pelangi” mampu melahirkan motivasi serta emosi yang tinggi untuk mau membaca seluruh buku yang ada di toko buku dan di perpustakaan, termotivasi oleh penulis buku tersebut, dan Alhamdulillah saat ini penulis sudah bisa menciptakan pelatihan tersendiri dan dibawakan sendiri dalam pelatihan bernama” Tehnik Mengaktifkan Otak Kanan Manusia ”.
Lalu penulis berpikir, kenapa kita tidak menyiapkan Guru Motivator di sekolah khususnya di sekolah dasar, yang akan memberi motivasi kepada anak didik kita sehingga nantinya mampu menjadi orang sukses seperti kisah nyata beberapa orang sukses di atas, hanya karena sebuah “MOTIVASI” atau “EMOSI”.
Tidak perlu harus mengangkat guru motivasi dari pegawai negeri sipil, tetapi cukup guru yang direkrut oleh sekolah itu sendiri dengan biaya swadaya oleh orang tua murid atau oleh Komite Sekolah.
Tidak perlu pula dimasukkan dalam kurikulum, tetapi cukup sekolah itu melakukan improvisasi dalam memberi kesempatan kepada guru motivator tersebut untuk bisa memberi motivasi kepada anak didik secara berkala.
Guru motivator ini juga bisa direkrut oleh sekolah melalui relawan-relawan yang mau mengabdi untuk memajukan negeri ini dari keterpurukan.
Camkan baik-baik saudaraku, negeri sakura bisa bangkit setelah dihancur leburkan oleh Bom Atom Amerika di Nagasaki dan Hiroshima karena rakyatnya dimotivasi lewat pemutaran film peristiwa kekejaman tersebut kepada siswa-siswi di Jepang.
Semoga melalui tulisan ini mata dan hati kita terbuka untuk tidak memandang remeh yang namanya “ MOTIVASI” dan tergerak hati kita untuk menjadi relawan motivator manakala sekolah membutuhkan kita.
armanbugis@yahoo.com                   =====””=====

Friday, November 19, 2010

Bumi kita-Rahasia Tuhan



Bumi,Matahari, hanyalah sebiji debu...dihadapan Allah....

Thursday, November 18, 2010

Unik dan kecil tapi tiada arti?

Masihkah kita merasa sombong dihadapan Nya ?

Thursday, September 2, 2010

Earth from Space



HANYA DENGAN KREATIVITAS KITA DAPAT MERAIH MASA DEPAN YANG GEMILANG

Wednesday, May 19, 2010

TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA

TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA oleh: Arman A.A
Kesadaran ini tiba-tiba muncul begitu saja begitu Otak Bawah Sadar kami berfungsi, dan secara tidar sadar kami merasakan sesuatu yang aneh bahwa “ Bukankah saya saat ini berada di ketinggian..yang ketinggiannya tidak bisa diukur seberapa jauh ketinggian bumi kita di alam semesta ini...” ( selama ini setelah hidup di dunia ini 42 tahun lamanya barulah saat ini kami menyadari hal tersebut bahwa kami tidak berada di bawah seperti yang kami rasakan sebelumnya, akan tetapi kami berada di ketinggian).
Dan yang lebih mencengangkan lagi kesadaran ini membuat Otak Kanan kami aktif sehingga apa-apa yang sebelumnya kami tidak mampu jangkau dengan pikiran, sekarang kami mampu menjangkaunya yang mana orang lain tidak mampu berpikir ke arah tersebut, termasuk kemampuan menyadari bahwa manusia saat ini berada di ruang angkasa. Bukankah kita selalu kagum melihat para astronout berada di luar angkasa dengan memakai pakaian khusus..? begitupun pesawat yang dipakai juga didesain secara khusus...dan dua tahun lagi sekitar tahun 2012 salah satu perusahaan swasta di Barcelona akan mengoperasikan penyewaan hotel di luar angkasa dalam bentuk kapsul dan bisa menikmati pemandangan melihat matahari terbit 15 kali sehari hanya dengan 42,73 milyar Anda bisa tinggal selama 3 malam dengan kapasitas 4 orang ( MI 3 November 2009 ) tapi pernahkah Anda sadari bahwa pada hakekatnya Anda pun sudah menginap di Alam Semesta ( luar angkasa ) menggunakan hotel canggih bernama PLANET BUMI yang bisa melayang di angkasa tanpa ada yang menopang dan tanpa ada yang menggantung, dilengkapi dengan peralatan khusus sehingga Anda tidak perlu menggunakan tabung oksigen dan pakaian yang bisa menahan dingin seribu derajat celcius dibawah nol atau anti panas diatas seribu derajat celcius, karena semua itu sudah disiapkan oleh Allah dengan melengkapi pesawat khusus kita yaitu BUMI dengan alat khusus bernama ATMOSFER yang dipasang secara berlapis-lapis sehingga mampu menstabilkan cuaca di BUMI dan menyediakan oksigen untuk dipakai bernafas, dengan keamanan tingkat tinggi.
Peristiwa aneh lainnya yang tidak mampu kita sadari adalah perjalanan luar angkasa yang selama ini kita lakukan setiap hari yaitu : Perjalanan mengelilingi MATAHARI memakai pesawat khusus bernama BUMI dengan kecepatan tinggi. Mengapa kecepatan tinggi? karena ternyata menurut informasi dari Prof. Surya ( Pakar Ilmu Fisika ) bahwa ukuran MATAHARI kita adalah 109 kali BUMI, bayangkan kalau bumi ini saja kita tidak bisa bayangkan besarnya karena kemanapun kita pergi akan selalu terlihat datar..( padahal bumi ini bulat ) bagaimana besarnya MATAHARI kita kalau ukurannya 109 kalinya BUMI..Subhanallah.., dan tahukah Anda kalau kita bisa mengelilingi MATAHARI yang sungguh sangat besar itu hanya dalam waktu satu tahun..! (tentu dengan kecepatan tinggi) dan itu berarti secara tidak sadar kami sudah 42 kali mengelilingi MATAHARI karena umur kami sudah 42 tahun.
Kesadaran ini baru kami bisa rasakan setelah Otak Bawah Sadar kami aktif. Karena ternyata Allah menanam chip atau syaraf di Otak Kanan kita untuk bisa merasakan keberadaan-NYA, orang barat mengistilahkan titik ini sebagai “ The God Spot “ ( titik Tuhan ). Seorang Ahli syaraf dari negara Barat pernah meneliti syaraf ini karena tidak teraliri darah tetapi tidak mati sedangkan trilliunan syaraf yang lain selalu teraliri darah sepanjang hari, berdasarkan hasil penelitian ahli syaraf tersebut ditemukan bahwa syaraf tersebut hanya butuh darah 1-2 detik saja dan cukup 5 kali setiap hari. Inilah sarana komunikasi yang dipasang oleh Allah di Otak Kanan kita untuk bisa memahami dan merasakan sifat-sifat-NYA dan keberadaan-NYA, karena Otak Kiri atau Otak Rasional kita tidak mampu menjangkau hal-hal yang tidak rasional atau diluar kemampuan LOGIKA. Karena itu kita tidak bisa hanya mengandalkan logika berpikir karena kemampuannya terbatas.
Sekarang baru kami sadari kenapa orang dahulu bisa menemukan berbagai penemuan spektakuler seperti penemuan teori-teori yang dipakai oleh manusia sekarang maupun penemuan-penemuan besar seperti penemuan Bohlam, penemuan Listrik, penemuan Mesin uap, penemuan Mesin pesawat dan lain-lain tanpa dilahirkan oleh perguruan tinggi yang dilengkapi oleh alat yang canggih atau duduk dibangku kuliah selama 6-8 tahun, karena mereka menggunakan kemampuan Otak Kanan dan Otak Bawah Sadar-nya dalam berpikir dan memahami kejadian-kejadian alam yang mereka rasakan.
Sekarangpun baru kami sadari bahwa ternyata HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, fakta ini bisa kita lihat tatkala kita mengatakan “ ini adalah kata HATI saya “ ataupun terkadang kita mengatakan “ini suara HATI saya”, atau kita terkadang mengatakan tulisan ini saya tulis dengan kekuatan HATI, semua ini adalah bukti kalau HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, hanya saja kemampuan ini tidak diasah atau tidak dilatih sehingga kita kehilangan salah satu kemampuan canggih yaitu kemampuan memahami dan merasakan hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh LOGIKA OTAK.
Kemampuan ini atau LOGIKA HATI ini justru digunakan secara efektif oleh negara barat terutama oleh JEPANG, kemudian diikuti oleh CHINA, SINGAPURA, KOREA, menyusul diketahui oleh INDIA, MALAYSIA dan mungkin negara lainnya. Pertanyaan selanjutnya adalah kapan negara ini menyadari hal ini ?.
Kemampuan LOGIKA HATI ini telah kami rasakan setelah aktif Otak Kanan kami dan bisa melahirkan artikel-artikel yang kami tulis dengan LOGIKA HATI ( artikel –artikel tersebut bisa dibaca di : http://armanbugis-wecanchange.blogspot.com ).
Mengapa kita harus memakai LOGIKA HATI ? karena kemampuan LOGIKA OTAK kita terbatas, dan cenderung untuk menonjolkan sifat aslinya yaitu EGO, kemudian LOGIKA OTAK tidak memiliki empati sehingga tidak memilki kepedulian, baik kepedulian kepada sesama manusia maupun kepedulian kepada negara dan kepada alam ini. LOGIKA OTAK tidak bisa memasuki wilayah yang tidak tampak sedangkan LOGIKA HATI mampu memasuki wilayah yang tidak tampak secara mendalam.
Bagaimana dampaknya seandainya negara kita memakai LOGIKA HATI dalam mengurusi negeri ini..., tentunya tidak akan terjadi lagi pembiaran-pembiaran seperti yang terjadi saat ini, seperti pembiaran negeri ini dalam ketidak teraturan, pembiaran dalam kemacetan lalulintas, pembiaran korupsi bersama, pembiaran sarana umum yang jorok, pembiaran mafia hukum, mafia pajak, mafia peradilan, mafia politik sampai kepada mafia sepak bola, serta pembiaran pendidikan yang hanya bertumpu dengan LOGIKA OTAK, sehingga hanya mampu melahirkan generasi yang terbatas kemampuannya.
Bagaimana melahirkan generasi yang tidak terbatas kemampuannya ? jawabannya adalah harus mengaktifkan Otak Kanannya terlebih dahulu sehingga mampu merasakan LOGIKA HATI, dan mampu menyadari bahwa ANDA PUN ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA.

Thursday, January 14, 2010

MENCETAK GENERASI UNGGUL ALA JEPANG

Mencetak Generasi Unggul Ala Jepang
Oleh Arman Andi Amirullah


Kamis, 8 Mei 2008
Kekeliruan dunia pendidikan kita selama ini terletak pada ketidakmampuan para pakar pendidikan, pendidik, bahkan pengambil kebijakan untuk mencetak generasi unggul. Generasi ini punya ciri kreatif, perekayasa, pencipta, dan bersikap atau bertingkah laku teladan. Selain berbudi pekerti luhur, generasi unggul dalam kehidupan keseharian dicirikan peduli sesama, menghargai pendapat orang lain, tertib, jujur, disiplin, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, cinta kebersihan, keindahan dan lingkungan serta concern terhadap perdamaian.
Sayang seribu sayang, dunia pendidikan kita tampaknya masih terfokus mencetak "generasi pintar". Generasi ini lebih mengutamakan pencapaian prestasi program belajarnya dengan sasaran "mengejar ranking atau nilai NEM (nilai evaluasi murni) dan UN (ujian nasional) tinggi" atau menjadi juara lomba mata pelajaran tertentu.
Indonesia banyak melahirkan sederet juara olimpiade internasional, baik di bidang pelajaran matematika, sains, fisika, kimia maupun olahraga. Pertanyaannya, dengan mencetak generasi yang bertumpu pada logika (otak kiri) itu, apa yang bisa diharapkan demi kemajuan bangsa ke depan? Kita lupa, bangsa yang dibangun hanya dengan mengandalkan ilmu, tanpa bekal kreativitas dan moral, hanya akan menghancurkan bangsa itu sendiri.
Menurut penelitian mutakhir di AS, peran logika bagi sukses seseorang hanya 4%. Selebihnya (96%) sukses seseorang ditentukan oleh kemampuan "otak kanan" yang punya andil besar dalam hal kreativitas, imajinasi, inovasi, daya rasa, kreasi, seni, kemampuan mencipta dan merekayasa. (MI, 16/1'06) Kemampuan otak sadar manusia sendiri sebenarnya hanya 12% dari seluruh kemampuan otak manusia dan selebihnya (88%) berada di otak bawah sadar, tepatnya di otak kanan. (Quantum Ikhlas, 2007).
Inilah rahasia bangsa Jepang, Korea, China, Singapura, dan negara-negara Barat hingga menjadi bangsa maju. Belakangan hal itu mulai diketahui dan disadari pula di India, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Indonesia? Barangkali baru sebagian kecil orang memahami pentingnya pengembangan peran otak kiri bagi sebuah sistem pendidikan.
Ironis, di tengah bangsa-bangsa lain makin aktif mengembangkan model pendidikan ke arah yang lebih baik, Indonesia justru masih berkutat pada berbagai masalah kompleks. Waktu, pikiran dan tenaga kita seolah terkuras hanya untuk membahas masalah pemberantasan korupsi, karut-marutnya pelayanan publik dan masalah birokrasi yang berbelit.
Apa yang salah dengan pendidikan kita? Bukankah sejak duduk di kelas TK, SD, SMP, dan SMA siswa-siswi selain diajarkan beberapa pelajaran umum dan khusus juga tak ketinggalan selalu dicekoki pelajaran agama dan kewarganegaraan? Suasana religius pun selalu melingkupi keseharian anak-anak Indonesia. Khotbah-khotbah agama tak hanya dilakukan di tempat-tempat ibadah, namun juga di televisi, lingkungan kerja dan masyarakat.
Ini bertolak belakang dengan kehidupan nyata masyarakat kita, yang justru kurang mencerminkan nuansa kehidupan agamis. Budaya tertib dan bersih, yang diyakini sebagai bagian dari iman, terabaikan. Tatanan kehidupan masyarakat secara umum pun tidak menunjukkan kebajikan dan keteraturan.
Pelanggaran lalu lintas merupakan hal yang biasa. Budaya antre dan sopan-santun dianggap angin lalu. Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan lingkungan, rendah. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan, sementara fasilitas umum kotor dan bau. Di lain pihak, kasus-kasus perusakan lingkungan dan kriminalitas jalanan selalu menghiasi media massa setiap hari.
Dari pengalaman ketika berkunjung ke Jepang dan mencermati secara seksama sekolah dasar di negeri Sakura ini, terlihat pembiasaan sikap disiplin dan tingkah laku bermoral telah ditanamkan sejak siswa mulai masuk sekolah. Meski tak dibekali pelajaran agama, tatanan kehidupan masyarakat Jepang nyatanya lebih mapan, tertib, bermoral.
Begitu anak didik memasuki lingkungan sekolah, mereka harus rela dan sabar melepas sepatu untuk ditukar dengan sandal/sepatu khusus yang sudah disediakan di loker-loker. Ketika siswa hendak ke toilet, sandal/sepatu yang dikenakannya pun masih harus ditukar lagi dengan sandal khusus toilet yang terparkir rapi di depan pintu toilet. Ingat, usai memakainya, siswa harus mengembalikannya ke posisi semula untuk memudahkan rekan lain yang akan menggunakan selanjutnya. Meski kelihatannya sepele, namun pembiasaan-pembiasaan ini dapat menumbuhkan kesadaran pada siswa untuk bersikap sabar, bertanggung jawab, menghargai orang lain, hidup bersih dan selalu menjaga kesehatan tubuh.
Di dalam kelas sendiri, anak-anak Jepang sudah dibiasakan melayani teman-teman sekelasnya dengan menyajikan makanan secara bergiliran. Pembiasaan ini untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar tertib, disiplin, menghargai budaya antre, rajin, penuh kebersamaan dan peduli sesama.
Di kelas-kelas sekolah Jepang banyak dipajang hasil karya siswa, baik di dinding maupun di atas rak-rak tempat tas siswa. Coraknya beraneka ragam, mulai dari karya dari barang-barang bekas dengan disain robot, mobil, dan bangunan tinggi hingga bentuk-bentuk karya lainnya yang lebih rumit.
Pembiasaan memamerkan hasil cipta karya siswa, merupakan momentum bagi siswa untuk meraih cita-cita. Lewat karya-karya tersebut, anak-anak Jepang kelak diharapkan bisa menjadi perakit mobil, robot, arsitek gedung-gedung bertingkat dan pencipta alat-alat canggih lainnya hingga menjadi kebanggaan bagi bangsanya.
Memang, kemampuan untuk berkreasi mendapat porsi besar dalam sistem pendidikan di Jepang. Sejak dini kemampuan dan kreativitas siswa digali sebesar-besarnya demi disiapkan sebagai tenaga terampil penuh kreativitas di bidang masing-masing di masa depan.
Falsafah Jepang mengatakan, "Anak-anak adalah harta karun negara". Nasib bangsa masa depan diyakini ada di pundak anak-anak mereka. Maka, negara selalu memperlakukan istimewa anak-anak Jepang, baik dibidang pendidikan, kesehatan, gizi, maupun perkembangan emosionalnya. Sistem pendidikan nasional Jepang pun lebih diarahkan demi kemajuan anak-anak bangsa ke depan.
Apakah kita akan terus membiarkan sistem pendidikan ini lebih bertumpu pada logika, tanpa mengutamakan penggalian kemampuan dan kreativitas seperti anak-anak Jepang? ***
Penulis adalah staf Direktorat Pembinaan TK dan SD,
Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas.

Tuesday, October 20, 2009

MEMBANGUNKAN RAKSASA YANG SEDANG TERTIDUR LELAP BERNAMA INDONESIA

MEMBANGUNKAN RAKSASA YANG SEDANG TERTIDUR LELAP BERNAMA
“ INDONESIA”
Oleh : arman andi amirullah

Secara tidak sengaja kami membaca sebuah buku berjudul “ Menjadi Bangsa Pintar “ yang ditulis oleh Heppy Trenggono. Penulis buku tersebut menceriterakan pengalaman-nya berkunjung ke Eropa, dan salah satu negara yang dikunjungi adalah bangsa Belanda yang dulu menjajah negeri ini selama 350 tahun suatu waktu yang sangat lama, kalau dihitung maka terjadi pergantian generasi sebanyak 11 kali..suatu penjajahan yang menyedihkan...secara reflek membuat jantung ini bergetar laksana gempa yang berkekuatan 9,8 skala richter.. menahan luapan kemarahan yang muncul dari semangat cinta tanah air yang mulai tumbuh.
Namun yang menarik bagi penulis adalah ketika penulis buku tersebut tersadar sesadar-sadarnya bahwa hanya sebesar inikah negara yang dulu menjajah negeri kami yang begitu lama?. Penulis buku tersebut terkaget-kaget melihat negeri Belanda yang begitu kecil hanya seluas 41.526 km persegi bandingkan dengan negara kita yang memiliki luas wilayah hampir 2 juta km persegi...., jumlah penduduknya-pun sangat sedikit hanya 9 juta jiwa...bandingkan dengan Indonesia jumlah penduduknya terbesar ke 5 di dunia...., kalau kita bandingkan penduduk negeri Belanda maka hanya sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah Jakarta.
Yang menarik dari cerita tersebut di atas adalah mengapa bisa bangsa Indonesia dijajah oleh negeri yang kecil dengan jumlah penduduk yang kecil ? saya kira semua pembaca sudah mengetahuinya.
Tapi yang menjadi pertanyaan besar adalah maukah kita merubah MENTAL terjajah tersebut..?.
Apa yang patut kita perbuat saat ini sebagai penduduk negeri yang kita cintai ini ?

Penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai penjajahan oleh Belanda, tetapi akan membahas lebih dalam tentang Membangunkan Raksasa yang sedang tertidur lelap bernama : Indonesia.

Dalam buku “ Menjadi Bangsa Pintar” banyak membeberkan kekuatan bangsa ini, sehingga patut diberi julukan sebagai raksasa yang sedang tertidur lelap seperti negeri tirai bambu...sebagaimana dikatakan oleh Alberth Einstein bahwa “ Biarkan China tertidur lelap karena kalau mereka terbangun maka dia akan menjadi raksasa ekonomi yang akan menggenggam dunia ini “ dan terbukti sekarang bagaimana China saat ini membangun ekonominya secara spektakuler sehingga hampir menguasai semua lini berbagai produk yang beredar di dunia ini.

Bagaimana dengan kekuatan sumber daya yang ada di negeri kita bernama INDONESIA ?.
Bukankah sejak dulu, nenek moyang kita terkenal sebagai pelaut ulung ? sampai melanglang buana ke benua Afrika ?.
Bukankah negeri ini sejak jaman dulu terkenal sebagai negeri yang subur makmur dengan limpahan hasil alam yang begitu besar sehingga negeri penjajah tergiur untuk menjajah Indonesia ?.
Belum lagi kerajaan yang ada di Indonesia dan pernah menjadi jaya sampai ke negeri tetangga bahkan ke negeri China, kita masih ingat kebesaran nama MAJAPAHIT, SRIWIJAYA, MATARAM, dan juga masih segar ingatan kita kebesaran nama HAYAM WURUK, GAJAH MADA, MULAWARMAN, SEILENDRA, PURNAWARMAN, SYEKH YUSUF, SULTAN ISKANDAR, FATAHILLAH, WALI SONGO, dan lain-lain.
Belum lagi potensi kekayaan laut yang melimpah karena wilayah Indonesia yang begitu besar 2/3 dari wilayahnya adalah lautan luas, setiap tahun hasil lautnya dicuri oleh negara lain yang nilainya kurang lebih 50 triliun rupiah ( bayangkan kalau itu baru jumlah yang dicuri oleh negara lain setiap tahun, belum besarnya kekayaan yang ada dalam lautan kita), cadangan minyaknya diperkirakan mencapai lebih dari 45 milyar barel. Kekayaan batubaranya terbesar keempat dunia, kekayaan timahnya nomor dua dunia, bahkan nikelnya terbesar di dunia, belum lagi tembaga, biji besi, gas cair, karet, minyak sawit, udang lobster, emasnya yang tidak terhitung banyaknya di negeri papua, dan sayangnya dikelola oleh negara lain sejak 40 tahun yang lalu.

Bagaimana kekayaan budayanya ? negeri ini adalah negeri yang sangat kaya dengan ragam budaya bahkan terbesar di dunia...lihatlah jumlah pulaunya 17.508 pulau, memiliki 746 bahasa daerah, 556 suku yang tersebar di seluruh penjuru negeri di 19 hukum adat, memiliki 6 agama dan kepercayaan, serta 468 kabupaten/kota.

Bagaimana potensi sumber daya manusianya ? masih segar dalam ingatan kita, baru-baru ini bangsa Indonesia mengirim delegasi mengikuti ajang kompetisi olympiade matematika dan sains tingkat pelajar di Singapura dengan jumlah delegasi 75 siswa, tahukah anda kalau Indonesia menyabet 73 medali ? termasuk 36 medali emas....bukankah itu bukti kehebatan sumber daya manusia kita, belum lagi ajang olympiade bidang lain seperti fisika, kimia, juga menyabet medali emas yang begitu banyak.
Berapa banyak Guru Besar di negeri ini...belum lagi yang bergelar Doktor, lalu master (S2) yang sudah tidak terhitung banyaknya...apalagi jumlah sarjana yang berlabel masyarakat intelek bertebaran dimana-mana seperti bintang yang bertaburan namun tidak bercahaya...

Bidang Teknologi? Bukankah kita sudah lama bisa membuat pesawat jet canggih bermesin ganda, berteknologi spy by ware hasil inovasi anak bangsa bernama: Habibie...,
Bukankah baru-baru ini dalam gelar produk kreatif anak-anak SMK memperlihatkan hasil inovasinya dengan berbagai jenis mobil rakitannya, muali dari jenis sedan, sport, family, serta jenis pick-up. Bahkan anak SMK mampu merakit Laptop dengan harga yang terjangkau.

Belum lagi potensi pariwisata yang sangat menggiurkan sampai-sampai negeri tetangga iri dengan potensi alami yang kita miliki karena bukan buatan manusia...tapi buatan Allah Yang Maha Kuasa, lihatlah Bali, Lombok, Bunaken, Toraja, Ujung Kulon, dan ribuan tempat wisata yang belum dikembangkan. Bandingkan dengan tempat wisata di Malaysia dan Singapura yang banyak disulap menjadi area wisata.

Potensi buruh, lihatlah daerah pinggiran jakarta seperti Bekasi, Banten, Tangerang, Bogor, dipenuhi oleh pabrik-pabrik yang menggunakan buruh sampai ribuan jumlahnya, karena negeri kita terkenal dengan upah buruh yang murah...sehingga negara-negara maju membuat pabrik di Indonesia kemudian hasilnya dikirim ke negaranya lalu di kemas seolah-olah dibuat di negaranya sendiri.
Melihat semua kapasitas sumber daya yang kita miliki, serta potensi yang dapat dikembangkan baik potensi laut, daratan, hasil hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, pariwisata, agrobisnis, dan lain-lain...
Maka tidak ada alasan mengapa kita tertinggal oleh negara-negara lain termasuk negara tetangga...
Apakah bangsa ini sedang tertidur lelap..? sehingga tertinggal jauh dengan bangsa lain..!, ataukah karena penduduknya yang cuek dengan keadaan bangsanya, sehingga kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri..tanpa mau memikirkan bangsanya.
Bagaimana membangunkan bangsa ini dari tidurnya yang lelap..?
Perlu gerakan moral yang besar, semangat patriotisme yang besar dan bergerak secara besar..bukan gerakan yang kecil, moral yang biasa-biasa saja, semangat yang kecil.
Bagaimana melahirkan gerakan membangun bangsa yang besar...., semangat yang besar...
Secara ilmiah..maka menurut para ahli neurologi: kemampuan untuk merasakan semangat patriotisme, moral yang tinggi, serta kemauan untuk berbuat bagi bangsanya adalah tanggung jawab OTAK KANAN, bukan pekerjaan OTAK KIRI.
Karena itu jalan satu-satunya untuk membangunkan raksasa yang sedang tertidur lelap bernama INDONESIA harus melalui: MENGAKTIFKAN OTAK KANAN SECARA CEPAT DAN MASSAL, sehingga semua rakyatnya kreatif, peduli, empati, inovatif, ikhlas, ulet, pantang menyerah, penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Bagaimana memulainya ?
Harus dimulai dari para pendidiknya, tenaga kependidikannya, pembina pendidikannya, serta pemerintahnya. Sehingga program ini bisa berjalan secara cepat. Penulis sudah mencoba di tiga lokasi mengaktifkan otak kanan para Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Kepala UPTD/Kancam, yaitu:” 1. Kec.Cilincing, Jakarta Utara, 2. RSDBI Kota Bengkulu, dan 3. Kec.Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang – Sulawesi Selatan. ( menyusul Kec.Wonomulyo, Kab.Polman-Sulbar, dan PGRI Kota Riau).
Respon dari para guru dan kepala sekolah sangat antusias karena mereka menganggap inilah inti permasalahan bangsa ini.
Kami berharap para pemimpin kita mampu membaca peluang ini sehingga kita tidak membuang-buang waktu untuk mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain di dunia ini.
Begitupun kepada saudara-saudara kami para insan pers untuk dapat menggerakkan semangat ini menjadi semangat bersama untuk maju, melalui publikasi di media cetak dan elektronik.


www.armanbugis-wecanchange.com
armanbugis@yahoo.com

Thursday, September 10, 2009

ANTARA INOVASI, IMPROVISASI, DAN PEMBELAJARAN DI SD

ANTARA INOVASI, IMPROVISASI DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
(oleh: arman andi amirullah )

Inovasi, Improvisasi, dan Pembelajaran..adalah suatu kata yang tak asing di telinga kita.., kata-kata inovasi sering kali menghiasi media cetak, elektronik dan dunia perbukuan di Indonesia, begitupun kata improvisasi sangat akrab di telinga musisi ataupun aktor serta para sutradara...tapi apakah pernah disadari oleh para pendidik kita bahwa:
bagaimana jadinya apabila ketiga kata tersebut terjadi kolaborasi yang optimal serta dilandasi dengan kekuatan cinta dan kasih sayang...?
dan apa pula dampaknya bagi perkembangan kualitas bangsa ke depan ?.
Mari kita coba untuk menelaah lebih dalam dari sebuah kata yang bernama Inovasi..., bukankah kata ini yang membuat bangsa Jepang maju terutama dunia otomotifnya karena dilakukannya inovasi secara terus menerus terhadap mobil-mobil Jepang? dan membuat dunia otomotif Amerika hampir gulung tikar ! Bukankah juga karena kata inovasi maka terjadi perkembangan teknologi di dunia ini secara cepat ?.
Lalu bagaimana dengan kata improvisasi...! bukankah kata ini yang membuat seorang pelawak atau seorang penyanyi bisa menjadi presenter yang banyak dicari oleh dunia televisi dengan bayaran yang sangat mahal karena improvisasinya yang bagus? Bukankah karena kata ini banyak penyanyi yang sukses karena kepintarannya melakukan improvisasi dalam membawakan sebuah lagu ? bukankah karena kata ini pula banyak lahir jenis-jenis musik yang baru dan menjadi ngetop ? sampai-sampai kegemaran browsing di internet secara On-Line bisa jadi lagu dan ngetop ! bahkan karena dia sering lupa syairnya-pun bisa jadi lagu yang terkenal.. ! belum lagi hanya gara-gara sulit mendapatkan jodoh pun bisa menjadi lagu ngetop karena ” Improvisasi ”.

Masihkah kita mau menganggap remeh kata-kata tersebut ?.
Lalu bagaimana pula nasib kata pembelajaran di sekolah ?
Duh...sungguh malang nasibnya kata tersebut...sejak puluhan tahun yang lalu tidak banyak membuat perubahan terhadap negeri ini...kata tersebut sering diolok-olok dengan persamaan kata: Kaku, monoton, membosankan, memberatkan, tidak kreatif, miskin, tertekan, menyeramkan, mati, beku, dingin, tidak bersemangat, tidak mempunyai ruh.....dan segala macam olok-olok yang diterimanya...
Apakah kata pembelajaran tersebut akan mengalami nasib seperti itu selamanya ?
Tidak..! karena kata inovasi dan improvisasi dapat melakukan sesuatu yang besar dengan melakukan kolaborasi yang cantik sehingga bisa menolong pembelajan di sekolah untuk keluar dari masalah yang dihadapinya....

Bagaimana caranya..?
Yaitu inovasi dan improvisasi akan bereaksi melakukan kerja sama yang baik dengan pembelajaran sehingga nasib pembelajaran akan sama dengan nasib mobil-mobil Jepang, karena akan senantiasa dilakukan inovasi secara intensif melalui perenungan yang mendalam, serta dengan mencontoh negara-negara yang sudah berhasil dalam hal inovasi.......
Setelah ditolong oleh kata inovasi, maka kata improvisasi turut serta ikut bergabung bersama inovasi dalam membuat pembelajaran di sekolah menjadi kreatif, inovatif, hidup, berkarakter, inspiratif, penuh cinta dan kasih sayang yang tulus serta menyenangkan.
Bagaimana agar para pendidik kita dapat menerapkan kolaborasi tersebut ?
Untuk bisa menerapkan teknik kolaborasi antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran para pendidik kita perlu memahami peran dan fungsi otak kanan manusia, karena tugas tersebut adalah wilayah otak kanan....
Kemampuan untuk melakukan inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh : apakah orang tersebut berfungsi dengan baik otak kanannya atau tidak.
Pertanyaan selanjutnya : Bagaimana mengaktifkan otak kanan kita ? bisa Anda baca pada artikel terdahulu berjudul ” Teknik Mengaktifkan Otak Kanan Secara Instant ”.

Bagaimana cara kerja inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran ?
Hal ini bisa kita lihat bagaimana seorang guru bernama Ibu Muslimah melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan mengajak anak didiknya bersepeda ke Manggar ( Ibu kota kabupaten di belitong ) walaupun harus mengayuh sepedanya sejauh empat puluh kilometer hanya untuk menjelaskan kepada anak didiknya tentang matematika limit dengan menyaksikan langsung bagaimana pesawat itu mendarat dengan kecepatan tertentu.......
Inovasi Ibu Muslimah juga dapat dilihat bagaimana Ibu Muslimah mengajak anak didiknya ke pantai untuk menyaksikan langsung peristiwa PELANGI di langit sehingga terjadi pembelajaran dengan alam, tidak sekedar teori...., beliau juga mengajak anak didiknya untuk mengamati alam sekitar dengan memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian alam tersebut dan sekali-kali memberitahu nama latin dari tumbuhan/binatang tersebut.
Dalam melakukan improvisasi Bu Muslimah memberi kesempatan kepada anak didiknya yang mengalami keterbelakangan mental untuk bergabung dengan anak didiknya yang normal, Bahkan terkadang anak didiknya ikut membantu Bu Muslimah dalam berinteraksi dengan si Harun ( anak yang seharusnya bersekolah di SLB ).
Improvisasi selanjutnya dapat dilihat sewaktu Bu Muslimah memberi mandat sepenuhnya kepada anak muridnya yang bernama Mahar untuk menciptakan sendiri apa yang akan dipersembahkan pada acara pagelaran budaya di Kampungnya, dan ternyata si Mahar berhasil menciptakan tari setingkat keahlian seorang kareografer tari dengan gaya ala papua, yang kemudian dapat menjuarai lomba tersebut.
Improvisasi juga dilakukan oleh kepala sekolah laskar pelangi dengan memberi cerita yang menarik kepada calon anak didiknya pada pertemuan pertama, bukan penjelasan teknis tentang peraturan yang berlaku di sekolah tersebut atau jadwal pemakaian baju seragam, atau berapa SPP yang harus dibayar oleh anak setiap bulannya, sehingga mampu membuat anak didiknya terpesona dan menggelorakan semangatnya untuk berjuang demi meraih cita-cita walau dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Ukuran kecerdasan bagi Bu Muslimah tidak tunggal, tapi beragam. Murid cerdas bukan hanya monopoli anak jago matematika, seperti Lintang. Sosok demikian hanya menunjukkan salah satu jenis kecerdasan : logical-mathematical intelligence.
Anak yang ulung mengarang dongeng, sekalipun kadang bualan, dan merdu melantunkan gurindam, semacam Mahar, juga berhak menyandang sebutan cerdas pada dimensi berbeda : linguistic dan musical intelligence.
Siswa yang lemot dalam berhitung, namun sok tahu, bermulut besar, banyak teori, selalu optimistis, dan punya jaringan luas seperti Kucai, yang karenanya terus-menerus jadi ketua kelas, tidak berhak dimaki, ” Bodoh!”. Ia memiliki sisi lain kecerdasan : interpersonal dan linguistic intelligence.
Begitulah improvisasi yang dilakukan oleh Bu Muslimah dalam merangsang setiap jenis kecerdasan itu berkembang secara alamiah. Sesuai kapasitas otak, bakat, emosi, dan mental anak. Bu Mus mengajar dengan pendekatan demikian itu hanya dengan mengandalkan naluri kepedulian dan cinta pada pendidikan anak.
Dapat kita bayangkan bagaimana dampaknya apabila para pendidik kita di indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi yang cantik antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran di sekolah dasar, maka bangsa ini dipastikan dapat menjadi bangsa yang besar, karena para pendidiknya mampu melahirkan orang-orang kreatif bahkan orang-orang besar yang akan membangun bangsa ini ke depan, tidak sekedar menjadi anak yang pintar dan menjadi juara olimpiade...!

www.armanbugis-wecanchange.com
armanbugis@yahoo.com

PENGARUH KEKUATAN CINTA DALAM TEKNIK PEMBELAJARAN

PENGARUH KEKUATAN CINTA
DALAM TEKNIK PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
Oleh: Arman Andi Amirullah

CINTA seringkali dimonopoli oleh pasangan muda-mudi, terutama yang sedang dimabuk asmara, seolah kata tersebut diturunkan dari langit khusus untuk mereka berdua.
Sampai saat ini kata CINTA masih menjadi sebuah misteri yang tidak kunjung usai diperbincangkan, baik oleh generasi masa lalu, generasi sekarang, maupun generasi yang akan datang.
Namun kesempatan kali ini kita tidak akan membahas arti CINTA dalam persfektif dunia anak muda, akan tetapi kita akan membahasnya dari persfektif filosofi.
Sebelumnya kita perlu menyamakan persepsi tentang arti CINTA dalam kaitannya dengan kekuatan cinta, yaitu bahwa CINTA yang dimaksud dalam artikel ini adalah: “ Suatu kekuatan yang tidak tampak namun memiliki kekuatan yang dahsyat, dan berasal dari hati nurani yang paling dalam dengan dilandasi oleh keikhlasan untuk saling menyayangi sesama makhluk ciptaan Allah”.
Pertanyaan pertama yang muncul adalah :
Dimana letak kekuatan CINTA itu sendiri ?
Untuk memudahkan pembaca menangkap apa arti dari” kekuatan cinta” maka penulis mencoba menguraikannya dalam bentuk cerita:
“ Sebuah film yang fenomenal pernah menggemparkan perfilman nasional karena dapat menyedot penonton terbanyak dalam sejarah perfilman di indonesia, dialah film –LASKAR PELANGI- dikisahkan perjuangan seorang guru yang sangat cinta dan sayang kepada anak didiknya. Sang Guru tersebut mengajar sendiri nyaris tanpa dibayar selama 15 tahun, hanya diupah 15 kg beras yang kadang terlambat dan sudah kutuan. Namun terkadang beras tersebut rela dijual hanya untuk membeli kain lalu dijahit sendiri oleh ibu guru tersebut buat dipakai oleh anak didiknya dalam lomba cerdas cermat di desanya sehingga tidak menjadi cemohan oleh sekolah lain. Suatu waktu sang guru bersepeda bersama anak didiknya menuju ibu kota kabupaten dengan jarak 40 km, kemudian ban sepeda anak didiknya kempes, lalu sang guru begitu ikhlas memompa sendiri ban sepeda anak didiknya. Dilain waktu kancing baju anak didiknya copot, ibu guru tersebut menjahit kancing baju anak didiknya penuh cinta dan kasih sayang.
Dalam film tersebut juga dikisahkan sewaktu hujan lebat..disertai petir..anak didiknya mulai ketakutan karena air hujan menerobos atap sekolahnya yang hampir roboh, terkadang kalau malam hari menjadi tempat berteduh ternak .., sang guru belum juga muncul...anak didiknya ( kls 2 SD ) dilanda ketakutan.., tiba-tiba sang guru muncul dalam keadaan basah kuyup berpayungkan daun pisang.., kemudian salah seorang muridnya bernama ikal menyaksikan ibu gurunya datang penuh dengan cinta dan kasih sayang..lalu terpatri di dalam hati sang murid: “ bahwa suatu saat saya akan menulis untuk Ibu guruku yang tercinta”.( asal usul lahirnya buku LASKAR PELANGI ).
Begitulah arti sebuah CINTA yang memiliki kekuatan yang dahsyat..sehingga bisa melahirkan orang-orang sukses ditengah keterbatasan sarana maupun sumber daya.
Contoh lain : dari kekuatan CINTA dalam perfektif muda-mudi yang sedang jatuh cinta dapat kita temui, bagaimana seorang kekasih rela berpanas-panasan bahkan kehujanan hanya untuk memenuhi permintaan sang kekasihnya. Bahkan tidak berlebihan kalau kita mengingat kata-kata yang sering terdengar oleh telinga kita : “ Tai ayam pun bisa terasa coklat..” ( begitulah arti kekuatan cinta ). Apa yang akan disampaikan oleh sang kekasih dapat dengan mudah ditangkap oleh kekasihnya, bahkan terkadang belum disampaikan sudah dapat ditangkap oleh kekasihnya, karena adanya hubungan batin.
Pertanyaan kedua adalah :
Apakah kekuatan cinta dapat diterapkan dalam teknik pembelajaran ?
Menurut pengamatan penulis bahwa kekuatan cinta tersebut sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam teknik pembelajaran di sekolah.
Karena dengan kekuatan CINTA dapat dirasakan getarannya oleh anak didik kita sehingga mereka merasa disayangi oleh gurunya yang berdampak kepada adanya keikhlasan yang muncul oleh murid untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi ibu gurunya sebagai rasa terima kasihnya atas cinta yang tulus yang diberikan dari ibu gurunya.
Atas dasar balas cinta sang guru, murid pun ingin menunjukkan rasa cintanya kepada ibu gurunya dengan prestasi yang dicapai dengan belajar sungguh-sungguh dan penuh kesadaran sehingga akan memicu kemauan sendiri untuk belajar.
Pertanyaan ketiga adalah :
Apa dampaknya bagi peningkatan proses belajar mengajar di sekolah ?
Dampak yang pertama dirasakan oleh murid adalah: dengan kekuatan CINTA dari seorang guru kepada muridnya, dapat memicu/merangsang otak kanan anak untuk aktif secara optimal sehingga kemampuan berpikir anak dapat melejit secara radikal, yang pada akhirnya akan melahirkan proses belajar yang bermutu.
Bukan saja anak didiknya yang aktif otak kanannya, akan tetapi dengan kekuatan CINTA sang guru, juga dapat memicu otak kanan guru tersebut untuk bekerja secara optimal, sehingga kemampuan berpikir kreatif akan lahir dari seorang guru yang ikhlas untuk mencintai muridnya seperti mencintai dirinya sendiri.
Menurut hemat penulis teknik ini secara diam-diam telah diterapkan oleh guru di jepang melalui keikhlasan mengajar serta CINTA kepada pekerjaannya sebagai guru, sehingga melahirkan kekuatan CINTA bagi anak didiknya.
Dampak lain dari adanya kekuatan CINTA seorang guru, yaitu dapat menyamakan frekuensi dan gelombang antara guru dan murid sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara mudah karena gelombangnya sudah sama. Hal ini dapat kita buktikan bagaimana apabila seseorang ingin menangkap siaran radio Prambors yang memancar pada frekuensi FM di gelombang 100,02 kilo herzt. Lalu kita memutar radio di rumah di frekuensi dan gelombang yang berbeda...yaitu di frekuensi AM di gelombang 100,01..apakah siaran radio prambors tersebut dapat kita tangkap dengan baik..? jawabannya : tentunya tidak bisa ditangkap siaran radio tersebut karena gelombang dan frekuensinya tidak sama. Walaupun frekuensinya sudah sama, apabila gelombangnya tidak sama misalnya bedanya hanya 0,1 kilo herzt maka siaran radio tersebut tidak bisa ditangkap oleh kita, kalaupun ada suara maka suara itu tidak jernih tapi berbunyi kresek-kresek.
Karena itu boleh jadi anak didik kita di sekolah saat ini tidak dapat menangkap dengan baik ilmu yang diajarkan oleh gurunya karena gelombangnya belum sama.
Kalau begitu betapa pentingnya menyamakan gelombang antara guru dan murid.
Apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang guru sehingga dapat menyamakan gelombangnya dengan muridnya..?
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru agar gelombangnya sama dengan muridnya adalah sebagai berikut :
1. Mengajar penuh dengan Cinta dan kasih sayang terhadap anak didiknya.
2. Setiap hari mendoakan anak didiknya sehabis sholat subuh, agar menjadi anak yang sukses dan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Sebelum murid sampai di sekolah, guru dan kepala sekolah sudah menunggu sang murid di pintu gerbang, sesekali sambil mengelus kepalanya penuh dengan CINTA dan Kasih Sayang.
4. Senantiasa memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.
5. Banyak berbuat baik terhadap anak didik dan orang tua murid, serta masyarakat sekeliling sekolah.
Dampak lain yang juga tidak kalah pentingnya bagi anak didik adalah: dengan kekuatan Cinta dan Kasih Sayang dalam teknik pembelajaran di sekolah dapat melahirkan generasi yang tumbuh penuh dengan cinta dan kasih sayang sehingga tidak lagi terjadi perkelahian antar pelajar, penyalah gunaan narkoba, kerusuhan, dan lain-lain.
Juga dapat melahirkan generasi yang peduli kepada sesama, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda.
Keadaan ini menjadi sebuah mimpi apabila dihadapkan pada kenyataan bahwa: “ Kapan suasana seperti ini dapat kita capai kalau para guru kita terfokus untuk saling berlomba mengejar nilai yang tinggi untuk memenuhi persyaratan agar anak didiknya dapat memenuhi persyaratan kelulusan, dengan melalui usaha latihan mengerjakan soal-soal, try out, serta tambahan les beberapa mata pelajaran, dan lain-lain. Belum lagi guru kita waktunya banyak tersedot oleh administrasi kelas, pelaporan dana BOS, pelaporan bantuan dana DAK, block grant, serta dana-dana lainnya.

Dipersembahkan oleh : arman andi amirullah, staf Dit.Pembinaan TK dan SD, Depdiknas.
( http://www.armanbugis-wecanchange.com )armanbugis@yahoo.com

Friday, May 29, 2009

PERANAN OTAK KANAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

PERANAN OTAK KANAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA
( Oleh : A.A.Amirullah )

Salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk lain ciptaan Allah SWT adalah diberikannya manusia berupa ”otak kanan” yang kemampuannya sungguh luar biasa, dapat menembus batas, bahkan tak terbatas.
Walaupun seluruh informasi yang ada di dunia ini dimasukkan ke dalam otak manusia, otak kita tidak akan penuh bahkan belum cukup separuhnya terisi.( Irwan Widiatmoko ) Pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI.

Sebagai perbandingan : Seekor lebah yang bisa menghasilkan madu jauh melebihi dari kebutuhannya dan bisa menjaga mutu madunya dari serangan hama maupun cuaca, hanya memiliki kapasitas otak 7.000 sel. . Coba kita bandingkan dengan sel otak manusia yang memiliki 1 Triliun sel, yang artinya bahwa sel otak manusia 142.857.143 kali lipat dari sel otak lebah. ( apa yang mampu kita perbuat bagi bangsa dengan memiliki 1 triliun sel otak ? dengan memiliki 1 triliun sel kenapa kita tidak mampu melahirkan guru yang kreatif ? ).

Otak adalah alam semesta seberat satu kilogram ( Marian C.Diamond ).

Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer. Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi ( Irwan Widiatmoko, Super Great Memory), sungguh luar biasa potensi yang dimiliki oleh manusia dan sangat disayangkan kita tidak mampu menggali kemampuan tersebut sehingga bagaikan gunung emas yang tidak termanfaatkan.
Otak manusia akan lebih optimal manakala dapat menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara seimbang. Inilah rahasia negara-negara maju dalam mencetak generasi unggul seperti Jepang, China, Korea, Singapura, dll. Kapan Indonesia menyadari hal ini ? atau sudah lama mengetahuinya tapi tidak melakukan apa-apa ( apakah tidak sama dengan membunuh kemampuan anak didik kita ? ).
Setelah lama mencari tau apa penyebab bangsa ini tidak maju-maju, barulah saat ini penulis mendapatkan jawabannya : yaitu tidak dimanfaatkannya potensi otak kanan dalam mencetak generasi yang unggul atau generasi kreatif.

Salah satu keunikan otak kanan manusia karena kemampuannya menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritualitas, kepekaan, kepedulian terhadap sesama, maupun semangat untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.

Pantaslah pembelajaran Pendidikan Agama kita di sekolah tidak berhasil menciptakan orang-orang baik, karena hal-hal yang berbau agama atau spiritual tidak mampu ditangkap atau dirasakan oleh otak kiri anak didik kita.
Pantaslah anak didik kita tidak kreatif karena anak didik kita hanya menggunakan otak kiri dalam proses belajar mengajar.
Pantaslah anak sekolah sering tawuran atau pergaulan bebas, kekerasan, narkoba, aborsi dan sebagainya karena lebih banyak mengeksploitasi otak kirinya dari pada otak kanannya.

Menurut pakar neurologi ( Taufik Pasiak ) dikatakan bahwa : apabila kedua sisi otak kita tidak seimbang atau yang berfungsi hanya otak kirinya saja maka akan berdampak pada kepribadian seseorang dalam bertindak, seperti melihat segala sesuatunya dari sisi perbedadaannya dari pada sisi persamaannya, lebih memilih untuk berburuk sangka dari pada berbaik sangka, lebih banyak perasaan iri dari pada perasaan bersyukur, lebih banyak rasa bencinya dari pada rasa kasih sayangnya, lebih banyak menyakiti dari pada membuat bahagia, lebih banyak khawatirnya dari pada keyakinannya, lebih banyak putus asanya dari pada optimisnya.

Kemudian dilanjutkan oleh Taufik Pasiak bahwa manakala seseorang dapat menggunakan kedua sisi otaknya secara seimbang dalam kehidupan sehari-harinya maka akan terjadi sebaliknya: yaitu melihat segala sesuatunya dari sisi persamaannya dari pada perbedaannya, lebih banyak berbaik sangkanya dari pada berburuk sangkanya, lebih banyak rasa kasih sayangnya dari pada rasa bencinya, lebih banyak bersyukurnya dari pada mengeluhnya, dan seterusnya.

Coba kita pikirkan sejenak, bagaimana seandainya bangsa ini menyadari hal ini, dan diterapkan dalam dunia pendidikan kita di Indonesia, maka tentu akan terjadi perubahan secara besar-besaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis sangat optimis manakala hal ini disadari oleh para pakar pendidikan kita serta para petinggi negeri ini, tidak lama lagi negeri ini akan menjadi buah bibir dunia.
Mengapa demikian ? jawabannya adalah : karena dengan menyeimbangkan kedua sisi otak kita maka akan meningkatkan kemampuan berpikir kita serta meningkatkan kesadaran kita tentang rahasia kehidupan ini, serta mampu merasakan keberadaan Sang Pencipta Alam Semesta ini.

Bagaimana pengaruhnya bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia ?
Apabila para pendidik kita sudah menyadari pentingnya peranan otak kanan dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan kemampuan daya rasa serta mengetahui cara mengaktifkan otak kanan anak didiknya, maka tunggulah akan lahirnya generasi kreatif dan generasi yang berbudi pekerti yang tentunya tidak lagi para pendidik kita terbelenggu oleh ” KURIKULUM ” karena otak kreatifnya dapat berfungsi secara berkelesat dan lahirlah ide-ide kreatif, ide-ide cemerlang dalam melengkapi kurikulum kita yang serba terbatas daya jangkaunya.
Dengan kemampuan otak bawah sadar yang terdapat pada bilik otak kanan kita, dapat meningkatkan kemampuan para tenaga pendidik dalam mengejawantah
kan kurikulum yang memiliki ROH, tidak sekedar mencapai target serapan kurikulum, akan tetapi kita akan mampu membuat kurikulum yang hidup dan menjadi pemicu lahirnya generasi yang haus ilmu dan berbudi pekerti.


Dipersembahkan untuk para pendidik dan pakar pendidikan di Indonesia.

Ditulis oleh : www.armanbugis-wecanchange.com

Tuesday, April 21, 2009

GURU KECIL OTAK KANAN VERSUS GURU BESAR OTAK KIRI

GURU KECIL “OTAK KANAN”
VERSUS
GURU BESAR “ OTAK KIRI “

( Oleh : Arman A.Amirullah )

Guru Kecil bilamana kita sandingkan dengan Guru Besar maka akan terpikir oleh kita bahwa yang dimaksud dengan guru kecil adalah seorang guru yang mengajar di sekolah dasar dengan pendidikan DII atau S1 bahkan ada yang masih tamatan SPG. Dan yang lebih memprihatinkan adalah karena masih banyak di negeri ini guru kecil yang hanya tamatan SMA atau SMK terutama di daerah pelosok di seluruh penjuru nusantara.
Berbeda dengan Guru Besar: yang biasanya bergelar Professor mengajar di Perguruan Tinggi dengan berbagai kelengkapan fasilitas seperti tas kulit, jas lengkap dengan dasinya, tak lupa laptop di dalam tas serta HP seri terbaru di genggaman tangan kanannya. Sewaktu-waktu sang guru besar kelihatan bingung karena lupa dimana menyimpan kaca matanya, serta lupa dimana mobilnya diparkir.
Itulah perbedaan kedua sang GURU kita seperti antara langit dan bumi.
Tapi coba kita simak komentar Penulis buku LASKAR PELANGI ( Andrea Hirata) dalam buku ” The Phenomenon Of Laskar Pelangi” bahwa walaupun Saya sudah mengenyam pendidikan di Universitas terkemuka di dunia ini dan diajar oleh Guru Besar tercerdas di dunia namun bagi Saya tetap pendidikan yang terbaik yang pernah kami peroleh adalah pada waktu belajar di sekolah dasar LASKAR PELANGI di pedalaman pulau Belitong yang diajar oleh seorang guru yang sangat kami cintai yaitu Ibu MUSLIMAH( seorang Guru Kecil ” Otak Kanan ”).
Seorang Guru Kecil yang membuat penulis buku LASKAR PELANGI jadi cinta ILMU, cinta dengan tantangan serta petualangan, sampai sang murid terinspirasi untuk bisa membahagiakan gurunya dengan bercita-cita suatu saat akan menulis buku yang akan dipersembahkan untuk Ibu gurunya dan bertekad dapat bersekolah ke Sorbonne di Prancis serta bercita-cita dapat mengelilingi Eropa dan Afrika.
Kenapa sang penulis buku LASKAR PELANGI tidak merasa terkesan dengan pendidikan yang didapatkan di bangku kuliah di Sorbonne dengan tenaga pengajar seorang Guru Besar yang berkaliber dunia ?
Suatu pertanyaan yang patut kita selidiki ! Kenapa seorang murid sekolah dasar yang hampir roboh yang hanya diajar oleh seorang guru kecil yang hanya berpendidikan SKP ( setingkat SMP ) dengan fasilitas yang serba kekurangan, merasa mendapat pendidikan terbaik dibanding dengan selama belajar di Universitas terbaik di dunia dengan dosen seorang Guru Besar yang berkaliber dunia ?.
Jawabannya adalah karena sewaktu belajar di sekolah dasar Muhammadiyah di pedalaman Belitong mendapatkan Cinta dan kasih sayang seorang Guru Kecil dengan tulus dan ikhlas, membuat Andrea Hirata bisa merasakan cinta ILMU, sehingga haus dengan ILMU dan bertekad untuk mencari ILMU tersebut walaupun sampai ke Eropa dan Afrika. Sedangkan sewaktu di Universitas Sorbonne Prancis, mereka merasa belajar dengan penuh beban, tekanan, dan stress diajar oleh Guru Besar, seolah ingin cepat-cepat pergi dari hadapan Professornya.

Pertanyaan selanjutnya adalah: kenapa seorang Guru Kecil seperti Ibu MUSLIMAH mampu menginspirasi muridnya sehingga tergila-gila dengan ILMU, sedangkan seorang Guru Besar bergelar Professor tidak mampu membuat mahasiswanya untuk mencintai ILMU bahkan malah membuat mahasiswanya stress, tertekan, terbebani, membosankan, mengerikan dan sebagainya.
Jawabannya adalah : karena Ibu MUSLIMAH adalah seorang Guru Kecil ” Otak Kanan” sedangkan Professor di Universitas Sorbonne adalah seorang Guru Besar ” Otak Kiri”.

Pertanyaan selanjutnya adalah : Apa bedanya Guru Kecil ” Otak Kanan” dengan Guru Besar ”Otak Kiri” ?

Jawabannya adalah : Guru Kecil ” Otak Kanan” mampu menggunakan otak kanannya yang penuh dengan CINTA dan kasih sayang dalam menyampaikan cahaya ILMU kepada muridnya melalui HATI yang ikhlas sehingga mampu membuka mata hati anak didiknya untuk menimba ilmu pengetahuan sekaligus mencintai ILMU yang terbentang di muka bumi ini.
Sedangkan Guru Besar ”Otak Kiri” hanya mampu memberi rumus-rumus, segudang teori, logika, serta penelitian-penelitian ilmiah yang membuat mahasiswanya jadi kaku seperti mesin robot yang siap digunakan sesuai perintah yang menggunakannya ( kadang-kadang error dan hang ).

Kalau Guru Kecil ” Otak Kanan” mampu mengalahkan pengaruh seorang Guru Besar ” Otak Kiri”, bagaimana nasib pendidikan bangsa kita kalau hanya dipenuhi oleh Guru Kecil” Otak Kiri”?
Para pembaca saya kira sudah bisa menebak bagaimana hasil dari mutu pendidikan kita.

Tapi coba seandainya yang terjadi sebaliknya, sekolah kita dipenuhi oleh Guru Kecil ” Otak Kanan” maka tunggulah lahirnya banyak Andrea Hirata kecil atau Lintang-Lintang kecil.

Semoga artikel sederhana ini mampu menginspirasi kita untuk banyak melahirkan Guru Kecil ” Otak Kanan” dan Guru Besar ” Otak Kanan”. BUKAN SEBALIKNYA.

Bagaimana menciptakan Guru Kecil ” Otak Kanan” dan Guru Besar ”Otak Kanan” ?

Tunggu jawabannya pada pada artikel berikutnya!!


Dipersembahkan oleh :
Arman A.Amirullah
Staf Dit.PTKSD-Ditjen Mandikdasmen Depdiknas.

Friday, April 3, 2009

BEDAH BUKU " ANAK-ANAK YANG DIGEGAS"

ANAK-ANAK
YANG DIGEGAS

( Bedah buku : karya DU Faizah staf Dit.PTK-SD )

”Anak adalah mata air yang tak berbingkai, yang akan mengaliri tanah air yang subur ini...
Berikan dia pendidikan yang menyertai hati, penuh cinta dan kasih sayang...”.

Untaikan kata mutiara tersebut sebagai pembuka dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS.
Salah satu buku yang menguak kegelisahan seorang pendidik sekaligus seorang Ibu yang merindukan suatu pendidikan paripurna yang dapat mengexplore segala potensi manusia yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta dengan kasih sayang-NYA.
Sungguh suatu kerugian besar yang dialami manusia di zaman modern ini karena ketidakmampuan-nya mengguna-kan potensi besar yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Apakah potensi besar itu ?
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa manusia terbagi dalam tiga komponen besar dari penciptaannya yaitu: Fhisik ( Tubuh ), Pemikiran ( Otak ), dan HATI (jiwa) yang bersemayam di jantung. Ketiga komponen besar tersebut yang paling memiliki potensi yang kuat bahkan dahsyat adalah bagian komponen HATI dimana komponen tersebut dapat mengakses otak bawah sadar manusia, serta dapat mengakses alam bawah sadar dan dapat menjadi sarana komunikasi dengan Sang Penciptanya.
Bahkan saat ini telah terbit buku yang mengupas tentang keajaiban HATI yang berjudul ” ZONA IKHLAS ” karya Erbe Sentanu; dalam buku tersebut disebutkan bahwa ada suatu wilayah di dalam hati manusia yang mana memiliki kemampuan yang sangat besar dan tak terbatas dan dirindukan oleh para pencari kebahagiaan dan para pencari ILMU PENGETAHUAN. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa bukan hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan akan tetapi juga diyakini berisikan segala kebutuhan hidup manusia- dia bagaikan mata air sumber kecukupan alam semesta.
Belajar dari ilmu HATI yang dikupas oleh Erbe Sentanu dalam bukunya ZONA IKHLAS dapat diambil pelajaran bahwa pengembangan kemampuan seorang manusia tidak berawal dari kemampuan OTAK ( intelektual ) akan tetapi bersumber dari HATI ( emosional & spiritual ).
Karena itu kami sangat sepaham dengan Ibu DU Faizah yang mengupas salah satu masalah bangsa ini dalam bukunya yang berjudul ” ANAK-ANAK YANG DIGEGAS ”. Suatu buku yang menggugat tentang perlakuan yang keliru terhadap anak bangsa ini dengan digegas secara intelektual dan mengabaikan perkembangan anak sebagai manusia paripurna, yaitu ciptaan Allah yang sempurna dengan kelengkapan HATI sebagai cahaya ilmu pengetahuan dan sumber dari segala kecukupan manusia di alam semesta ini.

Dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS juga dibahas bagaimana orang tua murid memperlakukan anak mereka seperti mesin robot dengan membebani segala macam pengetahuan dan kemampuan seperti; les matematika, les bahasa inggris, les piano, les IPA, kegiatan-kegiatan extra kokurikuler dan sebagainya, sehingga anak tersebut lupa akan potensi dirinya, mereka hanya menganggap OTAK ( intelektual ) sebagai satu-satunya alat peningkatan kemampuan dan kemapanan dirinya, suatu perlakuan yang secara tidak sadar telah mengebiri potensi yang ada dalam seorang anak manusia.
Dalam buku tersebut juga dikupas tentang orang tua sekarang yang merasa anak mereka tidak berguna alias bodoh manakala anak mereka memiliki nilai yang rendah dibidang matematika atau sains, dan mereka gelisah manakala anaknya belum bisa membaca-menulis diusia taman kanak-kanak. Padahal negara maju seperti Denmark mengajarkan baca-tulis-hitung diusia kelas 2 Sekolah Dasar (SD) dan tidak mengalami masalah dalam pembelajaran baca-tulis-hitung, malah bisa menciptakan generasi yang kreatif. Tegok pula negara maju seperti Jepang yang diusia SD hanya memberikan materi pelajaran yang mudah ( basic), tetapi jangan lupa mereka memfokuskan pengembangan OTAK KANAN ( yang kemampuannya 90% dari seluruh kemampuan otak manusia), di otak kanan itu pula yang dapat menerima hal-hal yang berbau spiritual, emosional, intuisi, firasat, kebahagiaan, empati, termasuk alam bawah sadar. Dan itu pula sebabnya pembelajaran pendidikan agama di SD tidak mampu ditangkap oleh anak didik kita ( sekaligus sebagai jawaban artikel ” Mempertanyakan Keberagamaan Pendidikan Agama ” Media Indonesia : 30/3/2009, Ahmad Baedowi, Direktur Pendidikan Yayasan Sukma , Jakarta )

Saat ini, disaat manusia mengagung-agungkan intelektualitas ( OTAK KIRI ) secara tidak sadar mereka meninggalkan kemampuan OTAK KANAN, mereka akhirnya hanya mampu melihat apa yang tampak, tidak mampu membaca dan menelaah apa yang tidak tampak, padahal yang sesungguhnya; apa yang tampak itu adalah bersumber dari yang tidak tampak ( Zona Ikhlas,2009 ).

Yang cukup menarik bagi penulis adalah kisah nyata kehidupan para ilmuan dan para orang jenius di dunia ini sebagaimana yang ditulis dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS sebagai berikut :
1. Seorang anak lelaki, 13 tahun, sangat lamban belajar. Baru hafal abjad pada usia sepuluh tahun. Bisa baca dengan baik setahun kemudian, mengalami kesulitan dalam motorik halus dan sukar menulis. Walaupun mengalami kekurangan dalam hal intelektual akan tetapi orang tuanya senantiasa menghadapi dan mengajari anaknya dengan CINTA dan kasih sayang.( tahukah anda bahwa beberapa puluh tahun kemudian anak lelaki itu menjadi Presiden pertama Amerika Serikat yaitu GEORGE WASHINTON ).
2. Seorang anak lelaki, 16 tahun, harus meninggalkan sekolah selama enam bulan atas perintah dokter karena mengalami nervous breakdown. Ia sangat tidak disukai murid maupun guru, terutama karena perilakunya yang aneh, perkembangannya terlambat untuk berbicara dan berjalan. Orang tuanya cemas tetapi yakin anaknya tidak mengalami kelainan tapi hanya keunikan . Anak itu hidup dengan dunia sendiri. Ia menciptakan agama sendiri, menggubah dan menyanyikan himne sendiri, dan jarang bercakap-cakap dengan orang lain. ( anak laki-laki yang dilabeli sebagai anak”dungu” kelak menjadi ilmuwan besar penemu teori Relativitas dia lah bernama: ALBERT EINSTEIN ).
3. Seorang anak lelaki, 6 tahun, Kelahirannya sulit dan kepalanya sangat besar. Sewaktu kecil ia pernah sakit parah, yang disebut orang tuanya ” demam otak”, di sekolah anak ini mengisolasi diri, sering tampak disorientasi, dan tidak rukun dengan teman-temannya yang lain, ia lebih suka menyendiri. Orang tuanya mengalami keguguran 3 kali sehingga sangat memproteksi kehadiran anak anak laki-lakinya itu. Ia sangat marah saat guru dan kepala sekolah mengatakan bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa. Ia kemudian mengeluarkan anaknya dari sekolah kemudian mengajari anaknya sendiri di rumah dengan CINTA dan kasih sayang. ( anak laki-laki tersebut yang penyakitan dan ditolak oleh sekolah adalah THOMAS ALFA EDISON si penemu listrik dan tidak pernah menyelesaikan SD-nya).

Kisah lain diceritakan dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS yaitu seorang jenius bidang matematika dari Malaysia bernama SUFIAH YUSOF diberi beasiswa selama 10 tahun oleh kerajaan Malaysia dalam program NEP karena ia mampu memasuki Oxford University di usia 13 tahun, selain jenius dibidang matematika ia pun juga berbakat dalam bidang olahraga dan merupakan pemain tenis handal dengan peringkat ke delapan. Akan tetapi saat berusia 15 tahun ia melarikan diri dari asrama mahasiswanya di Oxford, dan sempat dicari oleh polisi karena dicurigai diculik untuk mencuri rahasia kejeniusannya. Tapi apa yang terjadi kemudian sijenius tersebut dapat dilihat di dunia maya sebagai bintang porno ( silahkan search ” SUFIAH YUSOF ”).
Sebenarnya ada beberapa kisah serupa yang ditulis dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS tapi penulis hanya memaparkan kisah di atas.

Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut ?
Pertama :
Bahwa kecerdasan intelektual tidak menjadi jaminan kesuksesan seseorang.
Kedua :
Dengan CINTA dan Kasih sayang dapat menciptakan manusia-manusia cerdas seperti kisah di atas
Ketiga :
Dengan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual ( otak kiri ) dapat menjerumuskan seorang manusia jenius menjadi seperti seekor binatang.
Keempat :
Dengan fakta di atas apakah masih kita mau mempertahankan ”fokus pada kecerdasan intelektual ? ”.
Tidakkah tergerak hati kita untuk mencoba menyelami kemampuan OTAK KANAN KITA ?
Tidakkah kita tertarik untuk menjadikan pelajaran di atas untuk membangun bangsa ini kedepan.
Semoga tulisan ini dapat mengetuk HATI kita untuk mau menyelami rahasia potensi OTAK KANAN kita yang diberikan oleh Sang Pencipta sebagai kesempurnaan penciptaan-NYA.
dibedah oleh :
Arman A.Amirullah
Staf Dit.PTK-SD Depdiknas

Thursday, January 22, 2009

MERAJUT SEMANGAT KEBANGSAAN

MERAJUT SEMANGAT KEBANGSAAN
Oleh : Arman A.Amirullah


Suatu bangsa akan berwibawa manakala bangsa itu dapat mempertahankan dirinya sebagai layaknya suatu bangsa, tidak dilecehkan tetapi dihormati oleh bangsa lain.
Dalam rangka ini semua bangsa-bangsa di dunia ini berlomba untuk mengangkat harkat dan martabatnya dengan berbagai upaya dan cara untuk mewujudkan citranya sebagai bangsa yang beradab dan berwibawa di depan bangsa-bangsa lain.
Memang masih ada, terutama bangsa yang memiliki power, dalam rangka mencapai maksud tersebut justru dilakukan dengan cara merendahkan martabat bangsa itu sendiri, melalui tindakan yang melanggar norma-norma hukum internasional, bahkan melanggar hak azasi manusia sekalipun.

Dari gambaran di atas membuktikan begitu pentingnya peradaban dan kewibawaan suatu bangsa.

Namun ada cara bijak untuk mencapai semua itu dengan jalan membangun PENDIDIKAN suatu bangsa.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Singapore dll berusaha sekuat tenaga untuk membangun sektor pendidikannya, karena mereka sangat SADAR bahwa begitu pentingnya suatu Pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa.

Sehingga anggaran negaranya dialokasikan untuk memajukan bidang pendidikan. Bagi negara-negara maju untuk sektor pendidikan ada yang sudah mengalokasikan dana pendidikan melebihi 35 % dari jumlah anggaran negaranya.

Coba bandingkan dengan negara kita yang untuk mencapai angka 20% saja harus mengubah UUD 1945, itupun baru tahun ini 2009 bisa mencapai 20%, sampai-sampai para guru menggugat UU APBN tahun 2006 dan dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi. Itu artinya pemerintah sudah terindikasi melanggar konstitusi.
Tapi anehnya kita membiarkan konstitusi tersebut dilanggar tanpa merasa bersalah sedikitpun.

PENDIDIKAN UNTUK SIAPA?
Kenapa kita harus bertanya : pendidikan untuk siapa ?
Jawaban pertanyaan ini dapat kita lihat fakta yang terjadi saat ini. Begitu banyak orang menuntut ilmu atau memperoleh pendidikan sampai ke luar negeri dan bahkan banyak pula yang dibiayai oleh negara.
Akan tetapi hasil pendidikan yang diperoleh tersebut sebagian besar digunakan sepenuhnya untuk kesuksesan pribadi, perusahaannya /holdingnya, sekolahnya, yayasannya, almamaternya, bukan untuk BANGSA nya! .

Akibatnya masing-masing orang memikirkan kepentingannya sendiri atau kelompoknya masing-masing. Sudah jarang kita temui saat ini orang yang memikirkan nasib bangsa ini kedepan, apalagi kalau kita bertanya; apa yang telah kita perbuat untuk kemajuan bangsa ? pastilah kita malu untuk menjawab pertanyaan tersebut karena kebanyakan dari kita lebih terfokus untuk bersaing dalam hal menonjolkan kesuksesan personal dari pada kesuksesan bangsa sendiri di depan bangsa-bangsa lain di dunia. Semangat inilah yang perlu kita pertanyakan kembali kepada hati kita masing-masing yang merasa peduli kepada bangsa sendiri.

Jika ego yang hanya memikirkan kesuksesan personal ini terus bersemayam di dalam hati sanubari kita maka bangsa ini tidak akan sanggup untuk bangkit mengejar ketertinggalan dengan negara- negara Asean seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Philipina, apalagi dengan China, Jepang dan India sangat jauh kita ketinggalan dari mereka, masihkah kita tidak mau memikirkan nasib bangsa in ?

Siapa yang akan memikirkan nasib bangsa ini kalau setiap orang beranggapan bahwa “ kalau saya sendiri, tidak bisa mengubah keadaan ini, dan akan digilas oleh system yang ada “.
Kalau semua orang berpendapat demikian, siapa lagi yang memikirkan bangsa-Nya ?
Kalau semua orang pesimis dengan keadaan ini, kapan bangsa ini bisa maju ? penulis meminjam kata Rhenald Kasali: seandainya setiap orang beranggapan ” negaraku membutuhkan aku untuk merubahnya ”.
Bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya, semua orang beranggapan ” negeriku sulit untuk berubah ”, maka tunggulah kehancuran bangsa ini.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT INI ?
Untuk mengatasi semua ini, maka mau tidak mau kita sebagai warga negara yang cinta dengan bangsanya harus mempunyai rasa cinta dengan tanah kelahiran kita, tanah tempat kita mencari nafkah sehari-hari secara turun temurun.
Apakah kita tidak malu dengan perjuangan para pahlawan kita, yang demi untuk anak cucunya mereka rela mengorbankan nyawanya, demi untuk bangsanya, mereka rela disiksa, rela melihat orang yang paling dicintai gugur sebagai pahlawan, bahkan kakek penulis sendiri disiksa oleh penjajah karena tidak mau berhianat kepada bangsanya dengan cara yang menyedihkan. Belum lagi pengorbanan rakyat kita yang terkenal dengan peristiwa ” korban 40.000 jiwa di Sulawesi-Selatan” dan tentunya banyak lagi yang tidak bisa disebut satu persatu.
Sungguh suatu pengorbanan yang mulia demi karena cinta kepada negara dan bangsa INDONESIA.
Kami rasanya malu kepada para pahlawan yang telah gugur demi kejayaan bangsa.
Apakah kita masih tidak mau memikirkan bangsa ini ? apakah kita masih memilih untuk memikirkan kepentingan masing-masing atau golongan ?.
Saatnya kita harus merajut dan bersatu untuk bersama-sama memikirkan bangsa ini, minimal kita memikirkan ” apa yang dapat saya lakukan untuk bangsaku ”.

Kepada adik-adikku yang masih menuntut ilmu di Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi , minimal dapat memicu semangat belajar dengan tekad bahwa negaraku membutuhkan aku untuk berubah.
Kepada generasi muda, mari kobarkan semangat di dada, semangat juang para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dengan meneruskan cita-citanya.
Kepada para cendekiawan, andalah tumpuan harapan kami untuk memikirkan bangsa ini.
Kepada para pemimpin, andalah pemegang amanah negeri ini, pemegang amanah para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Kepada para politisi, andalah pengambil kebijakan dalam kemajuan bangsa ini, penentu masa depan bangsa, jangan lagi berebut kekuasaan demi kepentingan kelompok atau golongan masing-masing, tengoklah rakyat kita yang sedang bergelut berjuang sekedar mempertahankan hidup.
Kepada para penegak hukum, andalah tempat berlindung para pencari keadilan, pemegang amanah rasa keadilan, pencipta ketaatan dan kesadaran hukum .
Kepada para petinggi Angkatan Bersenjata, andalah pengawal bangsa ini dari para penjajah, pengawal bangsa dari gangguan pergaulan internasional, pengawal lautan yang melimpah ruah, pengawal aset bangsa.
Kepada para ulama/rohaniawan, andalah penyejuk dan penerang alam ini, maka sejukkanlah bangsa ini dari kegarangan, kecongkakan dan ketamakan.
Kepada rakyat tercinta, kitalah penerus jiwa para pejuang yang telah gugur, berilah balas budi kepada para pahlawan kita dengan tidak merusak alam ini.
Kepada para jurnalis, andalah corong pembangunan bangsa, pengawal reformasi, pembawa berita untuk mencerdaskan bangsa.
Kepada para guru tercinta, andalah pencetak generasi yang cinta dengan tanah airnya, pencetak generasi kreatif, perekayasa, pencipta, generasi pembaharu, generasi holistik, generasi yang bermoral.

Kalaulah semua elemen bangsa ini menyadari amanah yang diwariskan oleh para pahlawan kita, maka tentunya kita menuntut ilmu dalam rangka membangun bangsa, bukan dalam rangka membangun kemapanan dan kesuksesan personal semata.

Keahlian, keterampilan, kemampuan, kecerdasasan yang kita dapatkan sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa akan kita manfaatkan sepenuhnya untuk kemajuan bangsa demi anak cucu kita di masa depan.
Penulis sungguh terharu membaca Motivation Letter yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam proposal risetnya untuk memperoleh beasiswa ke Sorbonne Prancis dikatakan bahwa : ” Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa, demi tanah tumpah darah saya! Tak berlebihan saya sampaikan bahwa secara diam-diam, sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digajipun tak apa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbelakang di negeri saya, negeri yang benar-benar saya cintai dengan sepenuh jiwa.....”(Edensor, Buku ke tiga tetralogi Laskar Pelangi ).
Pendidikan yang kita peroleh dengan susah payah, penuh perjuangan, pengorbanan, tidak akan kita gadaikan dengan perbuatan yang merusak bangsa ini. Kita tidak akan tega mengotori pembangunan bangsa ini dengan tindakan korupsi, penyelewengan, penipuan, penyelundupan, menyusahkan orang lain, dsb.
Pendidikan yang kita peroleh akan kita gunakan untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan kita, dalam rangka kebangkitan nasional bangsa.
Dalam rangka menyongsong 100 tahun kebangkitan nasional bangsa, maka marilah kita berbuat sesuatu kepada bangsa ini dengan mengabdikan pendidikan kita untuk bangsa INDONESIA TERCINTA.

Penulis adalah staf Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.


Arman Andi Amirullah
0813 111 48 000- 08176898817
Jl.Lumbu Tengah III J No.54, Blok IX, Rawalumbu, Bekasi Timur, Jawa Barat.

Wednesday, January 21, 2009

KATA-KATA PERUBAHAN..!!

ARE YOU ANIMAL OR HUMAN ?

J: Look the monkeys over there!
They are looks so peace.
M : Sure they never thinking anything
G : You are right, Mira..They just think about their stomach and food.
If you just thinking about stomach, food, and family…what different with ……..?

KATA-KATA BIJAK DARI RHENALD KASALI ( RE-CODE YOUR CHANGE DNA,2007)

Satu kata yang terpenting : CHANGE !
Dua kata terindah di hati manusia : TERIMA KASIH
Tiga kata yang menghimpit : NEGERIKU SULIT BERUBAH
Empat Kata yang membunuh :NEGERIKU TIDAK BISA BERUBAH
Lima kata yang memanggil : NEGERIKU BUTUH AKU UNTUK BERUBAH
Banyak kata yang perlu diwaspadai : MEREKA YANG BERUBAH-UBAH TERUS dan yang TAK MAU BERUBAH SAMA SEKALI.

FORTUNE :

“ Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari,
Kadang-kadang bahkan dalam satu hari.
Dapat merubah keseluruhan jalan hidup seseorang “ ( Khaleq Hossein )

TAK KUNJUNG BELAJAR :

Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar,
Namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup
( Andrea Hirata )

FAKTA YANG TAK TERBANTAHKAN :

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna
Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan( harun yahya )

ACTION = RESULT

If you take the same ACTION everyday, you will always get the same RESULT. If you want a different RESULT, then must CHANGE your ACTION.

EINSTEIN :

Mengerjakan dengan cara yang sama
Tetapi mengharapakan hasil yang berbeda adalah perbuatan orang gila.

APA YANG DAPAT DIUBAH :

Sebanyak hal-hal yang tidak dapat diubah
Sebanyak itu pula hal-hal yang dapat diubah
Hal-hal yang dianggap tidak bisa dilakukan, sebenarnya adalah sesuatu yang belum pernah Anda coba lakukan


“MASA DEPAN DIMILIKI OLEH ORANG-ORANG YANG PERCAYA PADA
KEINDAHAN MIMPI-MIMPI MEREKA”

“ SAYA PERCAYA BAHWA SUATU HARI NANTI BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MENJADI BUAH BIBIR DUNIA “

ATTITUDE:

“ TALENTA DAPAT MEMBAWA KITA KE PUNCAK
TETAPI KARAKTERLAH YANG MEMBUAT KITA TETAP BERADA DI SANA “ ( Rick Joyner )

ACTION :

“ Saya yakin bahwa kehidupan terdiri dari 10% apa yang terjadi dalam hidup saya, dan 90% sisanya adalah bagaimana saya bereaksi terhadap hal tersebut.
Kita bertanggung jawab atas sikap kita.”
( charles swindoll )

THE DREAMER..!!!

“ Jika Anda yakin Anda akan menjadi kurus, Anda akan makan dengan benar,
Jika Anda yakin bahwa Anda akan berhasil, Anda akan mencari kesempatan,
Jika Anda yakin bahwa Anda akan kaya, Anda akan melakukan Investasi,
Jika Anda yakin akan mencapai impian-, MAKA BERMIMPILAH….

Monday, January 19, 2009

ANEKDOT ANTARA SENDOK DAN 7%

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.

Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.

Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.

Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.

Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.

Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"

Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.

Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"

Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"

"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "

Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan mem forward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan mem forward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya.

Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
( Diterjemahkan dan diforward dari milis tetangga )

Tuesday, January 13, 2009

10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU

“10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU”
( Sebuah renungan yang patut diselami jika peduli kepada bangsa )
Oleh : Arman A.Amirullah

1. Sisitem pendidikannya bertumpu pada logika :

 95-99 % murid kita termasuk gurunya masih bertumpu kepada logika alias otak kiri.
 hanya 1-5 % yang menggunakan kemampuan otak kanan ( inovasi, kreasi, imajinasi, daya seni, desain, creator, dreamer, etika, budi pekerti, daya juang, keikhlasan, kejujuran, disiplin, on time, dsb.)
 Sehingga bangsa ini tidak mampu bangkit bersaing dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga . ( sungguh menyedihkan ).
 akibat dari pendidikan kita yang bertumpu pada logika, itu sama artinya dengan kita mempersiapkan generasi penerus bangsa ini hanya dengan orang-orang pintar saja;
 dan inilah penyebab utama negara ini tidak maju-maju karena semua orang merasa pintar tidak pernah merasa orang baik, sehingga sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Indonesia, kita lihat orang melanggar aturan hukum sudah dianggap biasa, merugikan orang lain adalah hal yang lumrah, mengambil hak orang lain sudah tidak merasa berdosa, memalsukan hasil karya orang adalah hal biasa, mempersulit orang lain adalah pekerjaan sehari-hari, menipu, mencuri di tempat ibadah, tawuran, merampok, menghipnotis korban lalu dikuras ATM-nya, dan segala macam keruwetan seperti dunia calo, dunia mafia peradilan, korupsi, penyelundupan, sudah dianggap biasa di negeri ini. ( Lalu, apa yang salah di negeri ini, yang notabene bangsa yang berbudaya dan religius. )
 Menurut hasil penelitian di AS :Peran logika dalam sukses seseorang hanya 6-10%, selebihnya (90-94%) adalah peran otak kanan; yang bertanggung jawab soal: imajinasi, kreasi, inovasi, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, ulet, rajin, ikhlas, menghargai orang lain, peduli kepada sesama, cinta damai, cinta kebersihan, dll.

2. Tidak mampu memanfaatkan keajaiban otak kanan :

 Salah satu keajaiban otak kanan karena kemampuannya 90 % dari keseluruhan kemampuan otak manusia, ( akan tetapi masih saja para guru dan pakar pendidikan kita lebih mengembangkan otak kiri anak- anak bangsa ini )
 salah satu contoh dalam buku SUPER GREAT MEMORY dapat dibuktikan bagaimana kekuatan memory dapat ditingkatkan hanya lewat kejut gelombang otak, serta menghapal dengan otak kanan, sehingga sampai sekarang penulis tidak lupa dengan password terpanjang yaitu: 13.2104.1708.008212.737-. 400.007, begitupun urutan kata :
 TELOR, BAKSO, SEPEDA, DINOSAURUS, BUAYA, JAM, KACAMATA, BARBEL RAM-BUTAN, KAOS, CELANA, PIANO, BATA, KUCING, BATERAY, CLURIT, KELA-PA, ULAR, DAN PASIR.
 Kemampuan otak kanan juga bisa dilihat dari bagaimana kemampuannya menyimpan memory yang suatu saat dapat muncul secara tiba-tiba dan detil dengan pancingan musik-musik tertentu walaupun peristiwa itu terjadi puluhan tahun yang lalu.
 bayangkan kalau hapalan otak kiri kita puluhan tahun yang lalu, mau kita ingat maka tentu sangat kecil kemungkinan dapat dilakukan, jangankan puluhan tahun yang lalu, peristiwa puluhan hari yang lalu bahkan puluhan jam yang lalu saja sudah susah untuk mengingatnya secara detil.
 Kemampuan memory otak manusia yang sebagian besar berada di otak kanan, ada pada bilik otak bawah sadar manusia.
 Yang menakjubkan lagi yaitu kemampuan otak bawah sadar kita dapat di UP-GRADE seperti layaknya komputer digital, maka komputer manusia-pun dapat di up-grade melalui CD Prayer dari Buku QUANTUM IKHLAS.
 dan hal ini sudah penulis buktikan sendiri yang mana sebelumnya penulis tidak mampu menulis artikel, alhamdulillah sekarang sudah ada puluhan artikel yang kami tulis.
 Saat ini, hal-hal yang dulunya tidak dapat dijangkau oleh pikiran kami, tiba-tiba kami mampu menjangkaunya. Termasuk salah satunya adalah ide dari 10 penghalang Indonesia tidak maju-maju.
 Dan seandainya Presiden SBY peka terhadap film LASKAR PELANGI yang sudah ditontonnya, maka dia akan menjadikan momen tersebut sebagai momen bangkitnya "SEMANGAT MEMBANGUN INDONESIA DENGAN HATI "
 dia akan mendeklarasikan kepada seluruh perangkat negara ini untuk menggelorakan semangat membangun bangsa ini seperti semangat juang dari personil LASKAR PELANGI.
 Tapi yang menjadi tanda tanya” apakah presiden kita terbiasa menggunakan kedua sisi otaknya dalam memimpin bangsa ini?”

3. Belum mampu menggunakan kedua sisi otak dalam kehidupan sehari-hari :
 Hasil penelitian mengatakan bahwa orang yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya menggunakan satu sisi otaknya saja (kiri) maka dapat berakibat pada :
1.) selalu melihat suatu masalah hanya dari sisi hitam putih
2.) senantiasa berpikiran negatif
3.) selalu berburuk sangka
4.) melihat dunia ini secara terkotak-kotak, bersuku-suku, berbeda agama, berbeda kulit, berbeda budaya dll.
5.) kurang memberi kasih sayang, lebih banyak rasa benci, dengki, fitnah, dll
6.) Lebih banyak melihat suatu masalah dari sisi perbedaannya dari pada persamaannya.
 Nah, bagaimana dengan orang yang selalu menggunakan kedua sisi otaknya ? hasilnya adalah kebalikan dari orang yang
hanya menggunakan sisi kiri otaknya saja.
 Keistimewaan otak kanan dapat dibaca dalam buku : Super Great Memory, Quantum Ikhlas, Mind Manager, Keindahan Belajar dalam perfektif Pedagogi.

4. Belum menyadari pentingnya creative berpikir :

 Apa bedanya orang kreatif dengan orang tidak kreatif ?
 contoh kecil penulis alami sendiri dengan salah satu anak kami, ketika mau mencicipi teh manis yang dibuatkan oleh Ibunya berkata kepada saya : " Pa..tehnya sudah ada gulanya belum..? " padahal sudah di depannya minuman tersebut.
 Pelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut ?
 Manakala creative berpikir kita berfungsi :maka anak kami tidak perlu bertanya lagi sudah diberi gula atau belum! tetapi langsung dicoba sendiri, karena ada di depannya minuman tersebut.
 Ini kelihatan sepele akan tetapi bukti perbedaan orang kreatif dan yang tidak kreatif dapat kita lihat perbedaannya dalam skala kecil.
 Dalam skala yang lain dapat dilihat pada salah satu stasiun TV swasta yang setelah diambil alih oleh tangan-tangan kreatif langsung menjadi TV favorit
( TVOne, sebelumnya bernama
Lativi).

5. Belum mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang baik:

 Kita baru mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang-orang pintar.
 Hal ini dibuktikan dengan siswa-siswi kita mampu menjuarai atau berprestasi dalam pelajaran, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional seperti: olimpiade sains dan matematika, fisika, kimia, astronomi, olah raga, dll.
 bahkan kita bangga dengan sederet medali emas yang kita sabet dari oliampiade bergengsi tersebut.
 tapi bagaimana dengan pembangunan moral siswa kita ? yang menurut hasil penelitian bahwa 62 % siswa perempuan di tingkat SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi, dan 21% diantaranya melakukan aborsi.
 Bagaimana dengan siswa kita yang tidak hormat kepada guru dan orang tuanya ?
 kalau sama orang tua dan guru saja sudah tidak bisa dia hormati, bagaimana dengan orang lain!!.
 apakah fakta ini tidak membahayakan nasib bangsa ke depan ?
 coba bandingkan dengan Inggris yang saat ini pada jenjang pendidikan dasar mulai dikembangkan era " HEART START " suatu era dimana segala sesuatunya dimulai dengan hati. Program tersebut didukung dengan dana yang cukup besar. Bagaimana dengan Indonesia yang notabene berbudaya timur! masihkah kita mengabaikan pendidikan karakter dan memilih kemampuan logika alias otak kiri dalam menyiapkan generasi masa depan ?.

6. Lebih mementingkan kemapanan pribadi dari kepentingan bangsa :

 Kalau semua orang menganggap bahwa " Percuma kita melakukan ini, itu, nanti juga akan begini lagi ".
 bayangkan kalau semua org Indonesia beranggapan seperti itu, maka siapa yang akan memikirkan bangsa ini ?
 apakah kita menunggu Malaysia membantu kita, atau Singapore mau menolong kita !
 suatu hal yang mustahil, yang ada malah negara-negara tersebut mendoakan negara kita agar tidak maju-maju sehingga kita bisa dijadikan sasaran produk-produk mereka.
 Nah..tunggu apalagi, sekarang kita harus bertindak melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
 Minimal kita mengajak keluarga menonton film Laskar Pelangi agar terbakar semangat kepeduliannya terhadap dunia pendidikan sehingga tambah banyak orang yang mau membangun bangsa ini.
 Kebanyakan orang di negeri ini lebih memikirkan kemapanan pribadi dibandingkan memikirkan nasib bangsanya; belajar keluar negeri untuk kemapanan pribadi, untuk yayasannya , untuk perusahaan mereka, untuk sekolah mereka
BUKAN UNTUK BANGSANYA..!

7. Tidak menghargai budaya bangsanya :

 Hal ini-pun menjadi miris tat kala kita mendengar ada sekumpulan anak remaja dari kota bandung, siswa SMA mengumpulkan uang sendiri dan bantuan donatur untuk memperkenalkan budaya Indonesia di negara-negara eropa melalui musik angklung.
 tapi apa yang terjadi, anak-anak tersebut terlantar di negara orang dan TAK ADA YANG PEDULI,
 tetapi mampu memukau penduduk setempat, malah menjuarai suatu kompetisi seni disalah satu negara tujuan. Kisah ini dapat dibaca dalam buku " 40 days in Erope "

8. Tidak menghargai pahlawannya :

 Ibu Tien Soeharto satu bulan setelah wafat langsung mendapat gelar pahlawan nasional, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Karno, nanti setelah 6 tahun wafatnya baru memperoleh gelar pahlawan nasional
 Bung Tomo, Muh. Natsir baru tahun ini 2008 mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.( sungguh ironis )
 Berapa banyak veteran pejuang kemerdekaan yang dengan ikhlas mengorbankan jiwa raganya untuk bangsa ini hidupnya memprihatinkan. Apakah bangsa ini tidak berdosa kalau para pejuang kemerdekaan diabaikan begitu saja?

9. Suka pada hal-hal yang bersifat formalitas dari pada realitas :

 Coba kita tengok manakala ada upacara bendera dalam rangka hari besar negara seperti hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari kesetiakawanan nasional, hari pendidikan nasional; begitu cantik thema yang ditampilkan, begitu dalam makna yang terkandung dalam thema tersebut, akan tetapi, apa yang kita lakukan !, atau apa usaha kita mewujudkan thema tersebut? Jawabannya ”NOL BESAR”
 Lihat program visit indonesia years 2008 yang terkesan asal-asalan.

10. Gengsi untuk belajar dari negara lain yang sudah maju :

 Coba kalau dari dulu kita tidak malu untuk belajar dari Jepang, mungkin metode pendidikan kita tidak terbelakang seperti ini.
 Mungkin pendidikan kita jauh lebih maju dari Malaysia, atau Thailand
 Bandingkan dengan Malaysia yang meniru Jepang dalam metode pendidikannya!
 Pendidikan Malaysia berkembang begitu cepat, metode yang modern, menggunakan multi media dalam pembelajaran, pengenalan internet diusia dini, metode yang kreatif dan inovatif,
Kelas yang kreatif, pembiasaan sikap di sekolah, dll.
• Serta eksplorasi otak kanan sangat diperhatikan pada jenjang pendidikan dasar, tidak begitu penting dapat meraih medali emas dalam mata pelajaran, tapi mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi serta menyiapkan karakter peradaban masyarakat modern.