Tuesday, January 13, 2009

10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU

“10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU”
( Sebuah renungan yang patut diselami jika peduli kepada bangsa )
Oleh : Arman A.Amirullah

1. Sisitem pendidikannya bertumpu pada logika :

 95-99 % murid kita termasuk gurunya masih bertumpu kepada logika alias otak kiri.
 hanya 1-5 % yang menggunakan kemampuan otak kanan ( inovasi, kreasi, imajinasi, daya seni, desain, creator, dreamer, etika, budi pekerti, daya juang, keikhlasan, kejujuran, disiplin, on time, dsb.)
 Sehingga bangsa ini tidak mampu bangkit bersaing dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga . ( sungguh menyedihkan ).
 akibat dari pendidikan kita yang bertumpu pada logika, itu sama artinya dengan kita mempersiapkan generasi penerus bangsa ini hanya dengan orang-orang pintar saja;
 dan inilah penyebab utama negara ini tidak maju-maju karena semua orang merasa pintar tidak pernah merasa orang baik, sehingga sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Indonesia, kita lihat orang melanggar aturan hukum sudah dianggap biasa, merugikan orang lain adalah hal yang lumrah, mengambil hak orang lain sudah tidak merasa berdosa, memalsukan hasil karya orang adalah hal biasa, mempersulit orang lain adalah pekerjaan sehari-hari, menipu, mencuri di tempat ibadah, tawuran, merampok, menghipnotis korban lalu dikuras ATM-nya, dan segala macam keruwetan seperti dunia calo, dunia mafia peradilan, korupsi, penyelundupan, sudah dianggap biasa di negeri ini. ( Lalu, apa yang salah di negeri ini, yang notabene bangsa yang berbudaya dan religius. )
 Menurut hasil penelitian di AS :Peran logika dalam sukses seseorang hanya 6-10%, selebihnya (90-94%) adalah peran otak kanan; yang bertanggung jawab soal: imajinasi, kreasi, inovasi, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, ulet, rajin, ikhlas, menghargai orang lain, peduli kepada sesama, cinta damai, cinta kebersihan, dll.

2. Tidak mampu memanfaatkan keajaiban otak kanan :

 Salah satu keajaiban otak kanan karena kemampuannya 90 % dari keseluruhan kemampuan otak manusia, ( akan tetapi masih saja para guru dan pakar pendidikan kita lebih mengembangkan otak kiri anak- anak bangsa ini )
 salah satu contoh dalam buku SUPER GREAT MEMORY dapat dibuktikan bagaimana kekuatan memory dapat ditingkatkan hanya lewat kejut gelombang otak, serta menghapal dengan otak kanan, sehingga sampai sekarang penulis tidak lupa dengan password terpanjang yaitu: 13.2104.1708.008212.737-. 400.007, begitupun urutan kata :
 TELOR, BAKSO, SEPEDA, DINOSAURUS, BUAYA, JAM, KACAMATA, BARBEL RAM-BUTAN, KAOS, CELANA, PIANO, BATA, KUCING, BATERAY, CLURIT, KELA-PA, ULAR, DAN PASIR.
 Kemampuan otak kanan juga bisa dilihat dari bagaimana kemampuannya menyimpan memory yang suatu saat dapat muncul secara tiba-tiba dan detil dengan pancingan musik-musik tertentu walaupun peristiwa itu terjadi puluhan tahun yang lalu.
 bayangkan kalau hapalan otak kiri kita puluhan tahun yang lalu, mau kita ingat maka tentu sangat kecil kemungkinan dapat dilakukan, jangankan puluhan tahun yang lalu, peristiwa puluhan hari yang lalu bahkan puluhan jam yang lalu saja sudah susah untuk mengingatnya secara detil.
 Kemampuan memory otak manusia yang sebagian besar berada di otak kanan, ada pada bilik otak bawah sadar manusia.
 Yang menakjubkan lagi yaitu kemampuan otak bawah sadar kita dapat di UP-GRADE seperti layaknya komputer digital, maka komputer manusia-pun dapat di up-grade melalui CD Prayer dari Buku QUANTUM IKHLAS.
 dan hal ini sudah penulis buktikan sendiri yang mana sebelumnya penulis tidak mampu menulis artikel, alhamdulillah sekarang sudah ada puluhan artikel yang kami tulis.
 Saat ini, hal-hal yang dulunya tidak dapat dijangkau oleh pikiran kami, tiba-tiba kami mampu menjangkaunya. Termasuk salah satunya adalah ide dari 10 penghalang Indonesia tidak maju-maju.
 Dan seandainya Presiden SBY peka terhadap film LASKAR PELANGI yang sudah ditontonnya, maka dia akan menjadikan momen tersebut sebagai momen bangkitnya "SEMANGAT MEMBANGUN INDONESIA DENGAN HATI "
 dia akan mendeklarasikan kepada seluruh perangkat negara ini untuk menggelorakan semangat membangun bangsa ini seperti semangat juang dari personil LASKAR PELANGI.
 Tapi yang menjadi tanda tanya” apakah presiden kita terbiasa menggunakan kedua sisi otaknya dalam memimpin bangsa ini?”

3. Belum mampu menggunakan kedua sisi otak dalam kehidupan sehari-hari :
 Hasil penelitian mengatakan bahwa orang yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya menggunakan satu sisi otaknya saja (kiri) maka dapat berakibat pada :
1.) selalu melihat suatu masalah hanya dari sisi hitam putih
2.) senantiasa berpikiran negatif
3.) selalu berburuk sangka
4.) melihat dunia ini secara terkotak-kotak, bersuku-suku, berbeda agama, berbeda kulit, berbeda budaya dll.
5.) kurang memberi kasih sayang, lebih banyak rasa benci, dengki, fitnah, dll
6.) Lebih banyak melihat suatu masalah dari sisi perbedaannya dari pada persamaannya.
 Nah, bagaimana dengan orang yang selalu menggunakan kedua sisi otaknya ? hasilnya adalah kebalikan dari orang yang
hanya menggunakan sisi kiri otaknya saja.
 Keistimewaan otak kanan dapat dibaca dalam buku : Super Great Memory, Quantum Ikhlas, Mind Manager, Keindahan Belajar dalam perfektif Pedagogi.

4. Belum menyadari pentingnya creative berpikir :

 Apa bedanya orang kreatif dengan orang tidak kreatif ?
 contoh kecil penulis alami sendiri dengan salah satu anak kami, ketika mau mencicipi teh manis yang dibuatkan oleh Ibunya berkata kepada saya : " Pa..tehnya sudah ada gulanya belum..? " padahal sudah di depannya minuman tersebut.
 Pelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut ?
 Manakala creative berpikir kita berfungsi :maka anak kami tidak perlu bertanya lagi sudah diberi gula atau belum! tetapi langsung dicoba sendiri, karena ada di depannya minuman tersebut.
 Ini kelihatan sepele akan tetapi bukti perbedaan orang kreatif dan yang tidak kreatif dapat kita lihat perbedaannya dalam skala kecil.
 Dalam skala yang lain dapat dilihat pada salah satu stasiun TV swasta yang setelah diambil alih oleh tangan-tangan kreatif langsung menjadi TV favorit
( TVOne, sebelumnya bernama
Lativi).

5. Belum mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang baik:

 Kita baru mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang-orang pintar.
 Hal ini dibuktikan dengan siswa-siswi kita mampu menjuarai atau berprestasi dalam pelajaran, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional seperti: olimpiade sains dan matematika, fisika, kimia, astronomi, olah raga, dll.
 bahkan kita bangga dengan sederet medali emas yang kita sabet dari oliampiade bergengsi tersebut.
 tapi bagaimana dengan pembangunan moral siswa kita ? yang menurut hasil penelitian bahwa 62 % siswa perempuan di tingkat SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi, dan 21% diantaranya melakukan aborsi.
 Bagaimana dengan siswa kita yang tidak hormat kepada guru dan orang tuanya ?
 kalau sama orang tua dan guru saja sudah tidak bisa dia hormati, bagaimana dengan orang lain!!.
 apakah fakta ini tidak membahayakan nasib bangsa ke depan ?
 coba bandingkan dengan Inggris yang saat ini pada jenjang pendidikan dasar mulai dikembangkan era " HEART START " suatu era dimana segala sesuatunya dimulai dengan hati. Program tersebut didukung dengan dana yang cukup besar. Bagaimana dengan Indonesia yang notabene berbudaya timur! masihkah kita mengabaikan pendidikan karakter dan memilih kemampuan logika alias otak kiri dalam menyiapkan generasi masa depan ?.

6. Lebih mementingkan kemapanan pribadi dari kepentingan bangsa :

 Kalau semua orang menganggap bahwa " Percuma kita melakukan ini, itu, nanti juga akan begini lagi ".
 bayangkan kalau semua org Indonesia beranggapan seperti itu, maka siapa yang akan memikirkan bangsa ini ?
 apakah kita menunggu Malaysia membantu kita, atau Singapore mau menolong kita !
 suatu hal yang mustahil, yang ada malah negara-negara tersebut mendoakan negara kita agar tidak maju-maju sehingga kita bisa dijadikan sasaran produk-produk mereka.
 Nah..tunggu apalagi, sekarang kita harus bertindak melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
 Minimal kita mengajak keluarga menonton film Laskar Pelangi agar terbakar semangat kepeduliannya terhadap dunia pendidikan sehingga tambah banyak orang yang mau membangun bangsa ini.
 Kebanyakan orang di negeri ini lebih memikirkan kemapanan pribadi dibandingkan memikirkan nasib bangsanya; belajar keluar negeri untuk kemapanan pribadi, untuk yayasannya , untuk perusahaan mereka, untuk sekolah mereka
BUKAN UNTUK BANGSANYA..!

7. Tidak menghargai budaya bangsanya :

 Hal ini-pun menjadi miris tat kala kita mendengar ada sekumpulan anak remaja dari kota bandung, siswa SMA mengumpulkan uang sendiri dan bantuan donatur untuk memperkenalkan budaya Indonesia di negara-negara eropa melalui musik angklung.
 tapi apa yang terjadi, anak-anak tersebut terlantar di negara orang dan TAK ADA YANG PEDULI,
 tetapi mampu memukau penduduk setempat, malah menjuarai suatu kompetisi seni disalah satu negara tujuan. Kisah ini dapat dibaca dalam buku " 40 days in Erope "

8. Tidak menghargai pahlawannya :

 Ibu Tien Soeharto satu bulan setelah wafat langsung mendapat gelar pahlawan nasional, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Karno, nanti setelah 6 tahun wafatnya baru memperoleh gelar pahlawan nasional
 Bung Tomo, Muh. Natsir baru tahun ini 2008 mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.( sungguh ironis )
 Berapa banyak veteran pejuang kemerdekaan yang dengan ikhlas mengorbankan jiwa raganya untuk bangsa ini hidupnya memprihatinkan. Apakah bangsa ini tidak berdosa kalau para pejuang kemerdekaan diabaikan begitu saja?

9. Suka pada hal-hal yang bersifat formalitas dari pada realitas :

 Coba kita tengok manakala ada upacara bendera dalam rangka hari besar negara seperti hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari kesetiakawanan nasional, hari pendidikan nasional; begitu cantik thema yang ditampilkan, begitu dalam makna yang terkandung dalam thema tersebut, akan tetapi, apa yang kita lakukan !, atau apa usaha kita mewujudkan thema tersebut? Jawabannya ”NOL BESAR”
 Lihat program visit indonesia years 2008 yang terkesan asal-asalan.

10. Gengsi untuk belajar dari negara lain yang sudah maju :

 Coba kalau dari dulu kita tidak malu untuk belajar dari Jepang, mungkin metode pendidikan kita tidak terbelakang seperti ini.
 Mungkin pendidikan kita jauh lebih maju dari Malaysia, atau Thailand
 Bandingkan dengan Malaysia yang meniru Jepang dalam metode pendidikannya!
 Pendidikan Malaysia berkembang begitu cepat, metode yang modern, menggunakan multi media dalam pembelajaran, pengenalan internet diusia dini, metode yang kreatif dan inovatif,
Kelas yang kreatif, pembiasaan sikap di sekolah, dll.
• Serta eksplorasi otak kanan sangat diperhatikan pada jenjang pendidikan dasar, tidak begitu penting dapat meraih medali emas dalam mata pelajaran, tapi mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi serta menyiapkan karakter peradaban masyarakat modern.

No comments: