Friday, November 19, 2010

Bumi kita-Rahasia Tuhan



Bumi,Matahari, hanyalah sebiji debu...dihadapan Allah....

Thursday, November 18, 2010

Unik dan kecil tapi tiada arti?

Masihkah kita merasa sombong dihadapan Nya ?

Thursday, September 2, 2010

Earth from Space



HANYA DENGAN KREATIVITAS KITA DAPAT MERAIH MASA DEPAN YANG GEMILANG

Wednesday, May 19, 2010

TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA

TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA oleh: Arman A.A
Kesadaran ini tiba-tiba muncul begitu saja begitu Otak Bawah Sadar kami berfungsi, dan secara tidar sadar kami merasakan sesuatu yang aneh bahwa “ Bukankah saya saat ini berada di ketinggian..yang ketinggiannya tidak bisa diukur seberapa jauh ketinggian bumi kita di alam semesta ini...” ( selama ini setelah hidup di dunia ini 42 tahun lamanya barulah saat ini kami menyadari hal tersebut bahwa kami tidak berada di bawah seperti yang kami rasakan sebelumnya, akan tetapi kami berada di ketinggian).
Dan yang lebih mencengangkan lagi kesadaran ini membuat Otak Kanan kami aktif sehingga apa-apa yang sebelumnya kami tidak mampu jangkau dengan pikiran, sekarang kami mampu menjangkaunya yang mana orang lain tidak mampu berpikir ke arah tersebut, termasuk kemampuan menyadari bahwa manusia saat ini berada di ruang angkasa. Bukankah kita selalu kagum melihat para astronout berada di luar angkasa dengan memakai pakaian khusus..? begitupun pesawat yang dipakai juga didesain secara khusus...dan dua tahun lagi sekitar tahun 2012 salah satu perusahaan swasta di Barcelona akan mengoperasikan penyewaan hotel di luar angkasa dalam bentuk kapsul dan bisa menikmati pemandangan melihat matahari terbit 15 kali sehari hanya dengan 42,73 milyar Anda bisa tinggal selama 3 malam dengan kapasitas 4 orang ( MI 3 November 2009 ) tapi pernahkah Anda sadari bahwa pada hakekatnya Anda pun sudah menginap di Alam Semesta ( luar angkasa ) menggunakan hotel canggih bernama PLANET BUMI yang bisa melayang di angkasa tanpa ada yang menopang dan tanpa ada yang menggantung, dilengkapi dengan peralatan khusus sehingga Anda tidak perlu menggunakan tabung oksigen dan pakaian yang bisa menahan dingin seribu derajat celcius dibawah nol atau anti panas diatas seribu derajat celcius, karena semua itu sudah disiapkan oleh Allah dengan melengkapi pesawat khusus kita yaitu BUMI dengan alat khusus bernama ATMOSFER yang dipasang secara berlapis-lapis sehingga mampu menstabilkan cuaca di BUMI dan menyediakan oksigen untuk dipakai bernafas, dengan keamanan tingkat tinggi.
Peristiwa aneh lainnya yang tidak mampu kita sadari adalah perjalanan luar angkasa yang selama ini kita lakukan setiap hari yaitu : Perjalanan mengelilingi MATAHARI memakai pesawat khusus bernama BUMI dengan kecepatan tinggi. Mengapa kecepatan tinggi? karena ternyata menurut informasi dari Prof. Surya ( Pakar Ilmu Fisika ) bahwa ukuran MATAHARI kita adalah 109 kali BUMI, bayangkan kalau bumi ini saja kita tidak bisa bayangkan besarnya karena kemanapun kita pergi akan selalu terlihat datar..( padahal bumi ini bulat ) bagaimana besarnya MATAHARI kita kalau ukurannya 109 kalinya BUMI..Subhanallah.., dan tahukah Anda kalau kita bisa mengelilingi MATAHARI yang sungguh sangat besar itu hanya dalam waktu satu tahun..! (tentu dengan kecepatan tinggi) dan itu berarti secara tidak sadar kami sudah 42 kali mengelilingi MATAHARI karena umur kami sudah 42 tahun.
Kesadaran ini baru kami bisa rasakan setelah Otak Bawah Sadar kami aktif. Karena ternyata Allah menanam chip atau syaraf di Otak Kanan kita untuk bisa merasakan keberadaan-NYA, orang barat mengistilahkan titik ini sebagai “ The God Spot “ ( titik Tuhan ). Seorang Ahli syaraf dari negara Barat pernah meneliti syaraf ini karena tidak teraliri darah tetapi tidak mati sedangkan trilliunan syaraf yang lain selalu teraliri darah sepanjang hari, berdasarkan hasil penelitian ahli syaraf tersebut ditemukan bahwa syaraf tersebut hanya butuh darah 1-2 detik saja dan cukup 5 kali setiap hari. Inilah sarana komunikasi yang dipasang oleh Allah di Otak Kanan kita untuk bisa memahami dan merasakan sifat-sifat-NYA dan keberadaan-NYA, karena Otak Kiri atau Otak Rasional kita tidak mampu menjangkau hal-hal yang tidak rasional atau diluar kemampuan LOGIKA. Karena itu kita tidak bisa hanya mengandalkan logika berpikir karena kemampuannya terbatas.
Sekarang baru kami sadari kenapa orang dahulu bisa menemukan berbagai penemuan spektakuler seperti penemuan teori-teori yang dipakai oleh manusia sekarang maupun penemuan-penemuan besar seperti penemuan Bohlam, penemuan Listrik, penemuan Mesin uap, penemuan Mesin pesawat dan lain-lain tanpa dilahirkan oleh perguruan tinggi yang dilengkapi oleh alat yang canggih atau duduk dibangku kuliah selama 6-8 tahun, karena mereka menggunakan kemampuan Otak Kanan dan Otak Bawah Sadar-nya dalam berpikir dan memahami kejadian-kejadian alam yang mereka rasakan.
Sekarangpun baru kami sadari bahwa ternyata HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, fakta ini bisa kita lihat tatkala kita mengatakan “ ini adalah kata HATI saya “ ataupun terkadang kita mengatakan “ini suara HATI saya”, atau kita terkadang mengatakan tulisan ini saya tulis dengan kekuatan HATI, semua ini adalah bukti kalau HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, hanya saja kemampuan ini tidak diasah atau tidak dilatih sehingga kita kehilangan salah satu kemampuan canggih yaitu kemampuan memahami dan merasakan hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh LOGIKA OTAK.
Kemampuan ini atau LOGIKA HATI ini justru digunakan secara efektif oleh negara barat terutama oleh JEPANG, kemudian diikuti oleh CHINA, SINGAPURA, KOREA, menyusul diketahui oleh INDIA, MALAYSIA dan mungkin negara lainnya. Pertanyaan selanjutnya adalah kapan negara ini menyadari hal ini ?.
Kemampuan LOGIKA HATI ini telah kami rasakan setelah aktif Otak Kanan kami dan bisa melahirkan artikel-artikel yang kami tulis dengan LOGIKA HATI ( artikel –artikel tersebut bisa dibaca di : http://armanbugis-wecanchange.blogspot.com ).
Mengapa kita harus memakai LOGIKA HATI ? karena kemampuan LOGIKA OTAK kita terbatas, dan cenderung untuk menonjolkan sifat aslinya yaitu EGO, kemudian LOGIKA OTAK tidak memiliki empati sehingga tidak memilki kepedulian, baik kepedulian kepada sesama manusia maupun kepedulian kepada negara dan kepada alam ini. LOGIKA OTAK tidak bisa memasuki wilayah yang tidak tampak sedangkan LOGIKA HATI mampu memasuki wilayah yang tidak tampak secara mendalam.
Bagaimana dampaknya seandainya negara kita memakai LOGIKA HATI dalam mengurusi negeri ini..., tentunya tidak akan terjadi lagi pembiaran-pembiaran seperti yang terjadi saat ini, seperti pembiaran negeri ini dalam ketidak teraturan, pembiaran dalam kemacetan lalulintas, pembiaran korupsi bersama, pembiaran sarana umum yang jorok, pembiaran mafia hukum, mafia pajak, mafia peradilan, mafia politik sampai kepada mafia sepak bola, serta pembiaran pendidikan yang hanya bertumpu dengan LOGIKA OTAK, sehingga hanya mampu melahirkan generasi yang terbatas kemampuannya.
Bagaimana melahirkan generasi yang tidak terbatas kemampuannya ? jawabannya adalah harus mengaktifkan Otak Kanannya terlebih dahulu sehingga mampu merasakan LOGIKA HATI, dan mampu menyadari bahwa ANDA PUN ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA.

Thursday, January 14, 2010

MENCETAK GENERASI UNGGUL ALA JEPANG

Mencetak Generasi Unggul Ala Jepang
Oleh Arman Andi Amirullah


Kamis, 8 Mei 2008
Kekeliruan dunia pendidikan kita selama ini terletak pada ketidakmampuan para pakar pendidikan, pendidik, bahkan pengambil kebijakan untuk mencetak generasi unggul. Generasi ini punya ciri kreatif, perekayasa, pencipta, dan bersikap atau bertingkah laku teladan. Selain berbudi pekerti luhur, generasi unggul dalam kehidupan keseharian dicirikan peduli sesama, menghargai pendapat orang lain, tertib, jujur, disiplin, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, cinta kebersihan, keindahan dan lingkungan serta concern terhadap perdamaian.
Sayang seribu sayang, dunia pendidikan kita tampaknya masih terfokus mencetak "generasi pintar". Generasi ini lebih mengutamakan pencapaian prestasi program belajarnya dengan sasaran "mengejar ranking atau nilai NEM (nilai evaluasi murni) dan UN (ujian nasional) tinggi" atau menjadi juara lomba mata pelajaran tertentu.
Indonesia banyak melahirkan sederet juara olimpiade internasional, baik di bidang pelajaran matematika, sains, fisika, kimia maupun olahraga. Pertanyaannya, dengan mencetak generasi yang bertumpu pada logika (otak kiri) itu, apa yang bisa diharapkan demi kemajuan bangsa ke depan? Kita lupa, bangsa yang dibangun hanya dengan mengandalkan ilmu, tanpa bekal kreativitas dan moral, hanya akan menghancurkan bangsa itu sendiri.
Menurut penelitian mutakhir di AS, peran logika bagi sukses seseorang hanya 4%. Selebihnya (96%) sukses seseorang ditentukan oleh kemampuan "otak kanan" yang punya andil besar dalam hal kreativitas, imajinasi, inovasi, daya rasa, kreasi, seni, kemampuan mencipta dan merekayasa. (MI, 16/1'06) Kemampuan otak sadar manusia sendiri sebenarnya hanya 12% dari seluruh kemampuan otak manusia dan selebihnya (88%) berada di otak bawah sadar, tepatnya di otak kanan. (Quantum Ikhlas, 2007).
Inilah rahasia bangsa Jepang, Korea, China, Singapura, dan negara-negara Barat hingga menjadi bangsa maju. Belakangan hal itu mulai diketahui dan disadari pula di India, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Indonesia? Barangkali baru sebagian kecil orang memahami pentingnya pengembangan peran otak kiri bagi sebuah sistem pendidikan.
Ironis, di tengah bangsa-bangsa lain makin aktif mengembangkan model pendidikan ke arah yang lebih baik, Indonesia justru masih berkutat pada berbagai masalah kompleks. Waktu, pikiran dan tenaga kita seolah terkuras hanya untuk membahas masalah pemberantasan korupsi, karut-marutnya pelayanan publik dan masalah birokrasi yang berbelit.
Apa yang salah dengan pendidikan kita? Bukankah sejak duduk di kelas TK, SD, SMP, dan SMA siswa-siswi selain diajarkan beberapa pelajaran umum dan khusus juga tak ketinggalan selalu dicekoki pelajaran agama dan kewarganegaraan? Suasana religius pun selalu melingkupi keseharian anak-anak Indonesia. Khotbah-khotbah agama tak hanya dilakukan di tempat-tempat ibadah, namun juga di televisi, lingkungan kerja dan masyarakat.
Ini bertolak belakang dengan kehidupan nyata masyarakat kita, yang justru kurang mencerminkan nuansa kehidupan agamis. Budaya tertib dan bersih, yang diyakini sebagai bagian dari iman, terabaikan. Tatanan kehidupan masyarakat secara umum pun tidak menunjukkan kebajikan dan keteraturan.
Pelanggaran lalu lintas merupakan hal yang biasa. Budaya antre dan sopan-santun dianggap angin lalu. Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan lingkungan, rendah. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan, sementara fasilitas umum kotor dan bau. Di lain pihak, kasus-kasus perusakan lingkungan dan kriminalitas jalanan selalu menghiasi media massa setiap hari.
Dari pengalaman ketika berkunjung ke Jepang dan mencermati secara seksama sekolah dasar di negeri Sakura ini, terlihat pembiasaan sikap disiplin dan tingkah laku bermoral telah ditanamkan sejak siswa mulai masuk sekolah. Meski tak dibekali pelajaran agama, tatanan kehidupan masyarakat Jepang nyatanya lebih mapan, tertib, bermoral.
Begitu anak didik memasuki lingkungan sekolah, mereka harus rela dan sabar melepas sepatu untuk ditukar dengan sandal/sepatu khusus yang sudah disediakan di loker-loker. Ketika siswa hendak ke toilet, sandal/sepatu yang dikenakannya pun masih harus ditukar lagi dengan sandal khusus toilet yang terparkir rapi di depan pintu toilet. Ingat, usai memakainya, siswa harus mengembalikannya ke posisi semula untuk memudahkan rekan lain yang akan menggunakan selanjutnya. Meski kelihatannya sepele, namun pembiasaan-pembiasaan ini dapat menumbuhkan kesadaran pada siswa untuk bersikap sabar, bertanggung jawab, menghargai orang lain, hidup bersih dan selalu menjaga kesehatan tubuh.
Di dalam kelas sendiri, anak-anak Jepang sudah dibiasakan melayani teman-teman sekelasnya dengan menyajikan makanan secara bergiliran. Pembiasaan ini untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar tertib, disiplin, menghargai budaya antre, rajin, penuh kebersamaan dan peduli sesama.
Di kelas-kelas sekolah Jepang banyak dipajang hasil karya siswa, baik di dinding maupun di atas rak-rak tempat tas siswa. Coraknya beraneka ragam, mulai dari karya dari barang-barang bekas dengan disain robot, mobil, dan bangunan tinggi hingga bentuk-bentuk karya lainnya yang lebih rumit.
Pembiasaan memamerkan hasil cipta karya siswa, merupakan momentum bagi siswa untuk meraih cita-cita. Lewat karya-karya tersebut, anak-anak Jepang kelak diharapkan bisa menjadi perakit mobil, robot, arsitek gedung-gedung bertingkat dan pencipta alat-alat canggih lainnya hingga menjadi kebanggaan bagi bangsanya.
Memang, kemampuan untuk berkreasi mendapat porsi besar dalam sistem pendidikan di Jepang. Sejak dini kemampuan dan kreativitas siswa digali sebesar-besarnya demi disiapkan sebagai tenaga terampil penuh kreativitas di bidang masing-masing di masa depan.
Falsafah Jepang mengatakan, "Anak-anak adalah harta karun negara". Nasib bangsa masa depan diyakini ada di pundak anak-anak mereka. Maka, negara selalu memperlakukan istimewa anak-anak Jepang, baik dibidang pendidikan, kesehatan, gizi, maupun perkembangan emosionalnya. Sistem pendidikan nasional Jepang pun lebih diarahkan demi kemajuan anak-anak bangsa ke depan.
Apakah kita akan terus membiarkan sistem pendidikan ini lebih bertumpu pada logika, tanpa mengutamakan penggalian kemampuan dan kreativitas seperti anak-anak Jepang? ***
Penulis adalah staf Direktorat Pembinaan TK dan SD,
Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas.