Thursday, January 22, 2009

MERAJUT SEMANGAT KEBANGSAAN

MERAJUT SEMANGAT KEBANGSAAN
Oleh : Arman A.Amirullah


Suatu bangsa akan berwibawa manakala bangsa itu dapat mempertahankan dirinya sebagai layaknya suatu bangsa, tidak dilecehkan tetapi dihormati oleh bangsa lain.
Dalam rangka ini semua bangsa-bangsa di dunia ini berlomba untuk mengangkat harkat dan martabatnya dengan berbagai upaya dan cara untuk mewujudkan citranya sebagai bangsa yang beradab dan berwibawa di depan bangsa-bangsa lain.
Memang masih ada, terutama bangsa yang memiliki power, dalam rangka mencapai maksud tersebut justru dilakukan dengan cara merendahkan martabat bangsa itu sendiri, melalui tindakan yang melanggar norma-norma hukum internasional, bahkan melanggar hak azasi manusia sekalipun.

Dari gambaran di atas membuktikan begitu pentingnya peradaban dan kewibawaan suatu bangsa.

Namun ada cara bijak untuk mencapai semua itu dengan jalan membangun PENDIDIKAN suatu bangsa.

Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Singapore dll berusaha sekuat tenaga untuk membangun sektor pendidikannya, karena mereka sangat SADAR bahwa begitu pentingnya suatu Pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa.

Sehingga anggaran negaranya dialokasikan untuk memajukan bidang pendidikan. Bagi negara-negara maju untuk sektor pendidikan ada yang sudah mengalokasikan dana pendidikan melebihi 35 % dari jumlah anggaran negaranya.

Coba bandingkan dengan negara kita yang untuk mencapai angka 20% saja harus mengubah UUD 1945, itupun baru tahun ini 2009 bisa mencapai 20%, sampai-sampai para guru menggugat UU APBN tahun 2006 dan dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi. Itu artinya pemerintah sudah terindikasi melanggar konstitusi.
Tapi anehnya kita membiarkan konstitusi tersebut dilanggar tanpa merasa bersalah sedikitpun.

PENDIDIKAN UNTUK SIAPA?
Kenapa kita harus bertanya : pendidikan untuk siapa ?
Jawaban pertanyaan ini dapat kita lihat fakta yang terjadi saat ini. Begitu banyak orang menuntut ilmu atau memperoleh pendidikan sampai ke luar negeri dan bahkan banyak pula yang dibiayai oleh negara.
Akan tetapi hasil pendidikan yang diperoleh tersebut sebagian besar digunakan sepenuhnya untuk kesuksesan pribadi, perusahaannya /holdingnya, sekolahnya, yayasannya, almamaternya, bukan untuk BANGSA nya! .

Akibatnya masing-masing orang memikirkan kepentingannya sendiri atau kelompoknya masing-masing. Sudah jarang kita temui saat ini orang yang memikirkan nasib bangsa ini kedepan, apalagi kalau kita bertanya; apa yang telah kita perbuat untuk kemajuan bangsa ? pastilah kita malu untuk menjawab pertanyaan tersebut karena kebanyakan dari kita lebih terfokus untuk bersaing dalam hal menonjolkan kesuksesan personal dari pada kesuksesan bangsa sendiri di depan bangsa-bangsa lain di dunia. Semangat inilah yang perlu kita pertanyakan kembali kepada hati kita masing-masing yang merasa peduli kepada bangsa sendiri.

Jika ego yang hanya memikirkan kesuksesan personal ini terus bersemayam di dalam hati sanubari kita maka bangsa ini tidak akan sanggup untuk bangkit mengejar ketertinggalan dengan negara- negara Asean seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Philipina, apalagi dengan China, Jepang dan India sangat jauh kita ketinggalan dari mereka, masihkah kita tidak mau memikirkan nasib bangsa in ?

Siapa yang akan memikirkan nasib bangsa ini kalau setiap orang beranggapan bahwa “ kalau saya sendiri, tidak bisa mengubah keadaan ini, dan akan digilas oleh system yang ada “.
Kalau semua orang berpendapat demikian, siapa lagi yang memikirkan bangsa-Nya ?
Kalau semua orang pesimis dengan keadaan ini, kapan bangsa ini bisa maju ? penulis meminjam kata Rhenald Kasali: seandainya setiap orang beranggapan ” negaraku membutuhkan aku untuk merubahnya ”.
Bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya, semua orang beranggapan ” negeriku sulit untuk berubah ”, maka tunggulah kehancuran bangsa ini.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT INI ?
Untuk mengatasi semua ini, maka mau tidak mau kita sebagai warga negara yang cinta dengan bangsanya harus mempunyai rasa cinta dengan tanah kelahiran kita, tanah tempat kita mencari nafkah sehari-hari secara turun temurun.
Apakah kita tidak malu dengan perjuangan para pahlawan kita, yang demi untuk anak cucunya mereka rela mengorbankan nyawanya, demi untuk bangsanya, mereka rela disiksa, rela melihat orang yang paling dicintai gugur sebagai pahlawan, bahkan kakek penulis sendiri disiksa oleh penjajah karena tidak mau berhianat kepada bangsanya dengan cara yang menyedihkan. Belum lagi pengorbanan rakyat kita yang terkenal dengan peristiwa ” korban 40.000 jiwa di Sulawesi-Selatan” dan tentunya banyak lagi yang tidak bisa disebut satu persatu.
Sungguh suatu pengorbanan yang mulia demi karena cinta kepada negara dan bangsa INDONESIA.
Kami rasanya malu kepada para pahlawan yang telah gugur demi kejayaan bangsa.
Apakah kita masih tidak mau memikirkan bangsa ini ? apakah kita masih memilih untuk memikirkan kepentingan masing-masing atau golongan ?.
Saatnya kita harus merajut dan bersatu untuk bersama-sama memikirkan bangsa ini, minimal kita memikirkan ” apa yang dapat saya lakukan untuk bangsaku ”.

Kepada adik-adikku yang masih menuntut ilmu di Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi , minimal dapat memicu semangat belajar dengan tekad bahwa negaraku membutuhkan aku untuk berubah.
Kepada generasi muda, mari kobarkan semangat di dada, semangat juang para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dengan meneruskan cita-citanya.
Kepada para cendekiawan, andalah tumpuan harapan kami untuk memikirkan bangsa ini.
Kepada para pemimpin, andalah pemegang amanah negeri ini, pemegang amanah para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Kepada para politisi, andalah pengambil kebijakan dalam kemajuan bangsa ini, penentu masa depan bangsa, jangan lagi berebut kekuasaan demi kepentingan kelompok atau golongan masing-masing, tengoklah rakyat kita yang sedang bergelut berjuang sekedar mempertahankan hidup.
Kepada para penegak hukum, andalah tempat berlindung para pencari keadilan, pemegang amanah rasa keadilan, pencipta ketaatan dan kesadaran hukum .
Kepada para petinggi Angkatan Bersenjata, andalah pengawal bangsa ini dari para penjajah, pengawal bangsa dari gangguan pergaulan internasional, pengawal lautan yang melimpah ruah, pengawal aset bangsa.
Kepada para ulama/rohaniawan, andalah penyejuk dan penerang alam ini, maka sejukkanlah bangsa ini dari kegarangan, kecongkakan dan ketamakan.
Kepada rakyat tercinta, kitalah penerus jiwa para pejuang yang telah gugur, berilah balas budi kepada para pahlawan kita dengan tidak merusak alam ini.
Kepada para jurnalis, andalah corong pembangunan bangsa, pengawal reformasi, pembawa berita untuk mencerdaskan bangsa.
Kepada para guru tercinta, andalah pencetak generasi yang cinta dengan tanah airnya, pencetak generasi kreatif, perekayasa, pencipta, generasi pembaharu, generasi holistik, generasi yang bermoral.

Kalaulah semua elemen bangsa ini menyadari amanah yang diwariskan oleh para pahlawan kita, maka tentunya kita menuntut ilmu dalam rangka membangun bangsa, bukan dalam rangka membangun kemapanan dan kesuksesan personal semata.

Keahlian, keterampilan, kemampuan, kecerdasasan yang kita dapatkan sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa akan kita manfaatkan sepenuhnya untuk kemajuan bangsa demi anak cucu kita di masa depan.
Penulis sungguh terharu membaca Motivation Letter yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam proposal risetnya untuk memperoleh beasiswa ke Sorbonne Prancis dikatakan bahwa : ” Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa, demi tanah tumpah darah saya! Tak berlebihan saya sampaikan bahwa secara diam-diam, sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digajipun tak apa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbelakang di negeri saya, negeri yang benar-benar saya cintai dengan sepenuh jiwa.....”(Edensor, Buku ke tiga tetralogi Laskar Pelangi ).
Pendidikan yang kita peroleh dengan susah payah, penuh perjuangan, pengorbanan, tidak akan kita gadaikan dengan perbuatan yang merusak bangsa ini. Kita tidak akan tega mengotori pembangunan bangsa ini dengan tindakan korupsi, penyelewengan, penipuan, penyelundupan, menyusahkan orang lain, dsb.
Pendidikan yang kita peroleh akan kita gunakan untuk melanjutkan cita-cita para pahlawan kita, dalam rangka kebangkitan nasional bangsa.
Dalam rangka menyongsong 100 tahun kebangkitan nasional bangsa, maka marilah kita berbuat sesuatu kepada bangsa ini dengan mengabdikan pendidikan kita untuk bangsa INDONESIA TERCINTA.

Penulis adalah staf Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.


Arman Andi Amirullah
0813 111 48 000- 08176898817
Jl.Lumbu Tengah III J No.54, Blok IX, Rawalumbu, Bekasi Timur, Jawa Barat.

Wednesday, January 21, 2009

KATA-KATA PERUBAHAN..!!

ARE YOU ANIMAL OR HUMAN ?

J: Look the monkeys over there!
They are looks so peace.
M : Sure they never thinking anything
G : You are right, Mira..They just think about their stomach and food.
If you just thinking about stomach, food, and family…what different with ……..?

KATA-KATA BIJAK DARI RHENALD KASALI ( RE-CODE YOUR CHANGE DNA,2007)

Satu kata yang terpenting : CHANGE !
Dua kata terindah di hati manusia : TERIMA KASIH
Tiga kata yang menghimpit : NEGERIKU SULIT BERUBAH
Empat Kata yang membunuh :NEGERIKU TIDAK BISA BERUBAH
Lima kata yang memanggil : NEGERIKU BUTUH AKU UNTUK BERUBAH
Banyak kata yang perlu diwaspadai : MEREKA YANG BERUBAH-UBAH TERUS dan yang TAK MAU BERUBAH SAMA SEKALI.

FORTUNE :

“ Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari,
Kadang-kadang bahkan dalam satu hari.
Dapat merubah keseluruhan jalan hidup seseorang “ ( Khaleq Hossein )

TAK KUNJUNG BELAJAR :

Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar,
Namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup
( Andrea Hirata )

FAKTA YANG TAK TERBANTAHKAN :

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna
Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan( harun yahya )

ACTION = RESULT

If you take the same ACTION everyday, you will always get the same RESULT. If you want a different RESULT, then must CHANGE your ACTION.

EINSTEIN :

Mengerjakan dengan cara yang sama
Tetapi mengharapakan hasil yang berbeda adalah perbuatan orang gila.

APA YANG DAPAT DIUBAH :

Sebanyak hal-hal yang tidak dapat diubah
Sebanyak itu pula hal-hal yang dapat diubah
Hal-hal yang dianggap tidak bisa dilakukan, sebenarnya adalah sesuatu yang belum pernah Anda coba lakukan


“MASA DEPAN DIMILIKI OLEH ORANG-ORANG YANG PERCAYA PADA
KEINDAHAN MIMPI-MIMPI MEREKA”

“ SAYA PERCAYA BAHWA SUATU HARI NANTI BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MENJADI BUAH BIBIR DUNIA “

ATTITUDE:

“ TALENTA DAPAT MEMBAWA KITA KE PUNCAK
TETAPI KARAKTERLAH YANG MEMBUAT KITA TETAP BERADA DI SANA “ ( Rick Joyner )

ACTION :

“ Saya yakin bahwa kehidupan terdiri dari 10% apa yang terjadi dalam hidup saya, dan 90% sisanya adalah bagaimana saya bereaksi terhadap hal tersebut.
Kita bertanggung jawab atas sikap kita.”
( charles swindoll )

THE DREAMER..!!!

“ Jika Anda yakin Anda akan menjadi kurus, Anda akan makan dengan benar,
Jika Anda yakin bahwa Anda akan berhasil, Anda akan mencari kesempatan,
Jika Anda yakin bahwa Anda akan kaya, Anda akan melakukan Investasi,
Jika Anda yakin akan mencapai impian-, MAKA BERMIMPILAH….

Monday, January 19, 2009

ANEKDOT ANTARA SENDOK DAN 7%

Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".

Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.

Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.

Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.

Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.

Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.

Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"

Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.

Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"

Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"

"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "

Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan mem forward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan mem forward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya.

Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
( Diterjemahkan dan diforward dari milis tetangga )

Tuesday, January 13, 2009

10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU

“10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU”
( Sebuah renungan yang patut diselami jika peduli kepada bangsa )
Oleh : Arman A.Amirullah

1. Sisitem pendidikannya bertumpu pada logika :

 95-99 % murid kita termasuk gurunya masih bertumpu kepada logika alias otak kiri.
 hanya 1-5 % yang menggunakan kemampuan otak kanan ( inovasi, kreasi, imajinasi, daya seni, desain, creator, dreamer, etika, budi pekerti, daya juang, keikhlasan, kejujuran, disiplin, on time, dsb.)
 Sehingga bangsa ini tidak mampu bangkit bersaing dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga . ( sungguh menyedihkan ).
 akibat dari pendidikan kita yang bertumpu pada logika, itu sama artinya dengan kita mempersiapkan generasi penerus bangsa ini hanya dengan orang-orang pintar saja;
 dan inilah penyebab utama negara ini tidak maju-maju karena semua orang merasa pintar tidak pernah merasa orang baik, sehingga sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Indonesia, kita lihat orang melanggar aturan hukum sudah dianggap biasa, merugikan orang lain adalah hal yang lumrah, mengambil hak orang lain sudah tidak merasa berdosa, memalsukan hasil karya orang adalah hal biasa, mempersulit orang lain adalah pekerjaan sehari-hari, menipu, mencuri di tempat ibadah, tawuran, merampok, menghipnotis korban lalu dikuras ATM-nya, dan segala macam keruwetan seperti dunia calo, dunia mafia peradilan, korupsi, penyelundupan, sudah dianggap biasa di negeri ini. ( Lalu, apa yang salah di negeri ini, yang notabene bangsa yang berbudaya dan religius. )
 Menurut hasil penelitian di AS :Peran logika dalam sukses seseorang hanya 6-10%, selebihnya (90-94%) adalah peran otak kanan; yang bertanggung jawab soal: imajinasi, kreasi, inovasi, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, ulet, rajin, ikhlas, menghargai orang lain, peduli kepada sesama, cinta damai, cinta kebersihan, dll.

2. Tidak mampu memanfaatkan keajaiban otak kanan :

 Salah satu keajaiban otak kanan karena kemampuannya 90 % dari keseluruhan kemampuan otak manusia, ( akan tetapi masih saja para guru dan pakar pendidikan kita lebih mengembangkan otak kiri anak- anak bangsa ini )
 salah satu contoh dalam buku SUPER GREAT MEMORY dapat dibuktikan bagaimana kekuatan memory dapat ditingkatkan hanya lewat kejut gelombang otak, serta menghapal dengan otak kanan, sehingga sampai sekarang penulis tidak lupa dengan password terpanjang yaitu: 13.2104.1708.008212.737-. 400.007, begitupun urutan kata :
 TELOR, BAKSO, SEPEDA, DINOSAURUS, BUAYA, JAM, KACAMATA, BARBEL RAM-BUTAN, KAOS, CELANA, PIANO, BATA, KUCING, BATERAY, CLURIT, KELA-PA, ULAR, DAN PASIR.
 Kemampuan otak kanan juga bisa dilihat dari bagaimana kemampuannya menyimpan memory yang suatu saat dapat muncul secara tiba-tiba dan detil dengan pancingan musik-musik tertentu walaupun peristiwa itu terjadi puluhan tahun yang lalu.
 bayangkan kalau hapalan otak kiri kita puluhan tahun yang lalu, mau kita ingat maka tentu sangat kecil kemungkinan dapat dilakukan, jangankan puluhan tahun yang lalu, peristiwa puluhan hari yang lalu bahkan puluhan jam yang lalu saja sudah susah untuk mengingatnya secara detil.
 Kemampuan memory otak manusia yang sebagian besar berada di otak kanan, ada pada bilik otak bawah sadar manusia.
 Yang menakjubkan lagi yaitu kemampuan otak bawah sadar kita dapat di UP-GRADE seperti layaknya komputer digital, maka komputer manusia-pun dapat di up-grade melalui CD Prayer dari Buku QUANTUM IKHLAS.
 dan hal ini sudah penulis buktikan sendiri yang mana sebelumnya penulis tidak mampu menulis artikel, alhamdulillah sekarang sudah ada puluhan artikel yang kami tulis.
 Saat ini, hal-hal yang dulunya tidak dapat dijangkau oleh pikiran kami, tiba-tiba kami mampu menjangkaunya. Termasuk salah satunya adalah ide dari 10 penghalang Indonesia tidak maju-maju.
 Dan seandainya Presiden SBY peka terhadap film LASKAR PELANGI yang sudah ditontonnya, maka dia akan menjadikan momen tersebut sebagai momen bangkitnya "SEMANGAT MEMBANGUN INDONESIA DENGAN HATI "
 dia akan mendeklarasikan kepada seluruh perangkat negara ini untuk menggelorakan semangat membangun bangsa ini seperti semangat juang dari personil LASKAR PELANGI.
 Tapi yang menjadi tanda tanya” apakah presiden kita terbiasa menggunakan kedua sisi otaknya dalam memimpin bangsa ini?”

3. Belum mampu menggunakan kedua sisi otak dalam kehidupan sehari-hari :
 Hasil penelitian mengatakan bahwa orang yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya menggunakan satu sisi otaknya saja (kiri) maka dapat berakibat pada :
1.) selalu melihat suatu masalah hanya dari sisi hitam putih
2.) senantiasa berpikiran negatif
3.) selalu berburuk sangka
4.) melihat dunia ini secara terkotak-kotak, bersuku-suku, berbeda agama, berbeda kulit, berbeda budaya dll.
5.) kurang memberi kasih sayang, lebih banyak rasa benci, dengki, fitnah, dll
6.) Lebih banyak melihat suatu masalah dari sisi perbedaannya dari pada persamaannya.
 Nah, bagaimana dengan orang yang selalu menggunakan kedua sisi otaknya ? hasilnya adalah kebalikan dari orang yang
hanya menggunakan sisi kiri otaknya saja.
 Keistimewaan otak kanan dapat dibaca dalam buku : Super Great Memory, Quantum Ikhlas, Mind Manager, Keindahan Belajar dalam perfektif Pedagogi.

4. Belum menyadari pentingnya creative berpikir :

 Apa bedanya orang kreatif dengan orang tidak kreatif ?
 contoh kecil penulis alami sendiri dengan salah satu anak kami, ketika mau mencicipi teh manis yang dibuatkan oleh Ibunya berkata kepada saya : " Pa..tehnya sudah ada gulanya belum..? " padahal sudah di depannya minuman tersebut.
 Pelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut ?
 Manakala creative berpikir kita berfungsi :maka anak kami tidak perlu bertanya lagi sudah diberi gula atau belum! tetapi langsung dicoba sendiri, karena ada di depannya minuman tersebut.
 Ini kelihatan sepele akan tetapi bukti perbedaan orang kreatif dan yang tidak kreatif dapat kita lihat perbedaannya dalam skala kecil.
 Dalam skala yang lain dapat dilihat pada salah satu stasiun TV swasta yang setelah diambil alih oleh tangan-tangan kreatif langsung menjadi TV favorit
( TVOne, sebelumnya bernama
Lativi).

5. Belum mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang baik:

 Kita baru mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang-orang pintar.
 Hal ini dibuktikan dengan siswa-siswi kita mampu menjuarai atau berprestasi dalam pelajaran, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional seperti: olimpiade sains dan matematika, fisika, kimia, astronomi, olah raga, dll.
 bahkan kita bangga dengan sederet medali emas yang kita sabet dari oliampiade bergengsi tersebut.
 tapi bagaimana dengan pembangunan moral siswa kita ? yang menurut hasil penelitian bahwa 62 % siswa perempuan di tingkat SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi, dan 21% diantaranya melakukan aborsi.
 Bagaimana dengan siswa kita yang tidak hormat kepada guru dan orang tuanya ?
 kalau sama orang tua dan guru saja sudah tidak bisa dia hormati, bagaimana dengan orang lain!!.
 apakah fakta ini tidak membahayakan nasib bangsa ke depan ?
 coba bandingkan dengan Inggris yang saat ini pada jenjang pendidikan dasar mulai dikembangkan era " HEART START " suatu era dimana segala sesuatunya dimulai dengan hati. Program tersebut didukung dengan dana yang cukup besar. Bagaimana dengan Indonesia yang notabene berbudaya timur! masihkah kita mengabaikan pendidikan karakter dan memilih kemampuan logika alias otak kiri dalam menyiapkan generasi masa depan ?.

6. Lebih mementingkan kemapanan pribadi dari kepentingan bangsa :

 Kalau semua orang menganggap bahwa " Percuma kita melakukan ini, itu, nanti juga akan begini lagi ".
 bayangkan kalau semua org Indonesia beranggapan seperti itu, maka siapa yang akan memikirkan bangsa ini ?
 apakah kita menunggu Malaysia membantu kita, atau Singapore mau menolong kita !
 suatu hal yang mustahil, yang ada malah negara-negara tersebut mendoakan negara kita agar tidak maju-maju sehingga kita bisa dijadikan sasaran produk-produk mereka.
 Nah..tunggu apalagi, sekarang kita harus bertindak melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
 Minimal kita mengajak keluarga menonton film Laskar Pelangi agar terbakar semangat kepeduliannya terhadap dunia pendidikan sehingga tambah banyak orang yang mau membangun bangsa ini.
 Kebanyakan orang di negeri ini lebih memikirkan kemapanan pribadi dibandingkan memikirkan nasib bangsanya; belajar keluar negeri untuk kemapanan pribadi, untuk yayasannya , untuk perusahaan mereka, untuk sekolah mereka
BUKAN UNTUK BANGSANYA..!

7. Tidak menghargai budaya bangsanya :

 Hal ini-pun menjadi miris tat kala kita mendengar ada sekumpulan anak remaja dari kota bandung, siswa SMA mengumpulkan uang sendiri dan bantuan donatur untuk memperkenalkan budaya Indonesia di negara-negara eropa melalui musik angklung.
 tapi apa yang terjadi, anak-anak tersebut terlantar di negara orang dan TAK ADA YANG PEDULI,
 tetapi mampu memukau penduduk setempat, malah menjuarai suatu kompetisi seni disalah satu negara tujuan. Kisah ini dapat dibaca dalam buku " 40 days in Erope "

8. Tidak menghargai pahlawannya :

 Ibu Tien Soeharto satu bulan setelah wafat langsung mendapat gelar pahlawan nasional, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Karno, nanti setelah 6 tahun wafatnya baru memperoleh gelar pahlawan nasional
 Bung Tomo, Muh. Natsir baru tahun ini 2008 mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.( sungguh ironis )
 Berapa banyak veteran pejuang kemerdekaan yang dengan ikhlas mengorbankan jiwa raganya untuk bangsa ini hidupnya memprihatinkan. Apakah bangsa ini tidak berdosa kalau para pejuang kemerdekaan diabaikan begitu saja?

9. Suka pada hal-hal yang bersifat formalitas dari pada realitas :

 Coba kita tengok manakala ada upacara bendera dalam rangka hari besar negara seperti hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari kesetiakawanan nasional, hari pendidikan nasional; begitu cantik thema yang ditampilkan, begitu dalam makna yang terkandung dalam thema tersebut, akan tetapi, apa yang kita lakukan !, atau apa usaha kita mewujudkan thema tersebut? Jawabannya ”NOL BESAR”
 Lihat program visit indonesia years 2008 yang terkesan asal-asalan.

10. Gengsi untuk belajar dari negara lain yang sudah maju :

 Coba kalau dari dulu kita tidak malu untuk belajar dari Jepang, mungkin metode pendidikan kita tidak terbelakang seperti ini.
 Mungkin pendidikan kita jauh lebih maju dari Malaysia, atau Thailand
 Bandingkan dengan Malaysia yang meniru Jepang dalam metode pendidikannya!
 Pendidikan Malaysia berkembang begitu cepat, metode yang modern, menggunakan multi media dalam pembelajaran, pengenalan internet diusia dini, metode yang kreatif dan inovatif,
Kelas yang kreatif, pembiasaan sikap di sekolah, dll.
• Serta eksplorasi otak kanan sangat diperhatikan pada jenjang pendidikan dasar, tidak begitu penting dapat meraih medali emas dalam mata pelajaran, tapi mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi serta menyiapkan karakter peradaban masyarakat modern.