Tuesday, November 11, 2008

MENANGKAP PELUANG MENCETAK GENERASI JUJUR MELALUI “KANTIN KEJUJURAN”

DI SEKOLAH DASAR

Oleh : arman andi amirullah

Peluang ini telah digelontorkan oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam talk show di salah satu stasiun TV swasta bersama Budayawan Jaya Suprana ( 6/6-08). Yang menarik dalam talk show tersebut adalah Budayawan Jaya Suprana merasa terharu setelah melihat cuplikan rekaman salah satu kantin kejujuran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah dibentuk oleh Jaksa Agung yang berlokasi di Depok. Dalam tayangan tersebut siswa memberi tanggapan: “Bahwa mereka merasa diberi kesempatan oleh pemerintah untuk berlatih kejujuran, dan berharap sifat jujur dapat melekat dalam kepribadiannya”. Dalam talk show tersebut yang tak kalah menariknya adalah Sang Budayawan menganugerah

kan Rekor MURI kepada Jaksa Agung karena kepeduliannya mendirikan kantin kejujuran terbanyak di dunia sebanyak 831 kantin yang tersebar di seluruh Indonesia.

Momen ini tentunya menjadi angin segar bagi pembangunan moral bangsa melalui penyiapan “generasi jujur” di masa depan. Penulis sangat optimis peluang ini dapat menjadi pintu gerbang memasuki “ERA HEART START” yaitu suatu Era dimana segala sesuatunya dimulai dengan HATI.

BAGAIMANA PELUANG PENANA-MAN SIKAP JUJUR DI SEKOLAH DASAR ?

Tentunya peluang ini sangat terbuka di tingkat Sekolah Dasar, karena di usia inilah sifat-sifat kebajikan dapat mulai di tanamkan melalui pembiasaan-pembiasaan sikap di sekolah sehingga diharapkan sikap kejujuran kelak akan menjadi karakter bagi anak-anak bangsa. Dengan adanya kantin kejujuran di Sekolah Dasar maka akan menjadi suatu pembudayaan sikap jujur secara dini dan membumi, karena lembaga Sekolah Dasar terdapat mulai dari perkotaan sampai daerah –daerah pedalaman di seluruh Indonesia .

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam membangun pendidikan di tingkat Sekolah Dasar dari berbagai aspek, baik dari aspek sarana/prasarana, bakat dan prestasi, manajemen, guru, maupun aspek kelembagaan.

Lalu bagaimana dengan aspek Kepribadian Siswa ? sepertinya aspek ini telah terabaikan oleh kita sehingga belum ada program khusus yang digelontorkan oleh pemerintah secara Nasional dalam kaitan pembangunan kepribadian siswa di Sekolah Dasar, padahal aspek inilah yang menjadi kunci pokok dalam membangun peradaban suatu bangsa.

Dengan bergulirnya program penanaman sikap jujur sejak dini, menjadi pemicu bagi pemerintah untuk menangkap peluang tersebut dengan menjadikan sebagai program unggulan di Sekolah Dasar di seluruh Indonesia.

Hal ini perlu segera dilakukan karena pada jenjang inilah perlunya penanaman sikap-sikap dasar kehidupan melalui pembiasaan di sekolah, seperti: bagaimana berlatih menghargai orang lain, bertanggung jawab, jujur, disiplin, tertib, cinta kebersihan, tepat waktu, cinta tanah air, dsb. Manakala penanaman sikap tersebut tidak dilakukan sejak dini, maka jangan harap bangsa ini dapat melahirkan calon-calon pemimpin yang bermoral. Disamping hal-hal mendasar tersebut, Sekolah Dasar juga didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk melakukan penanaman sikap kepada anak karena di Sekolah Dasar menggunakan sistim “Guru Kelas” yang artinya setiap jenjang dari kelas satu sampai kelas enam dibimbing/diajar oleh seorang guru untuk semua matapelajaran kecuali pelajaran Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Agama. Sehingga kesempatan atau waktu yang dimiliki oleh seorang guru SD sangat memungkinkan untuk melakukan pembinaan-pembinaan kepada anak didiknya. Berbeda pada jenjang Sekolah Menengah Pertama pada jenjang ini menganut sistim “Guru Matapelajaran” yang artinya setiap matapelajaran diajar oleh guru yang berbeda, walaupun pada jenjang ini ada guru wali kelas namun intensitas pertemuan dengan muridnya sangat sedikit.

Dengan waktu yang cukup banyak dimiliki oleh guru SD dalam bertatap muka terhadap muridnya, membuka peluang yang cukup untuk melakukan penanaman moral kepada anak didik, termasuk sikap jujur pada anak.

Bagaimana peran Departemen Pendidikan dalam menyikapi hal ini?, tentunya sebagai pengambil kebijakan dalam pembangunan pendidikan anak bangsa, harus secara jeli dan cerdas menangkap peluang tersebut dengan mengambil kebijakan-kebijakan taktis maupun strategis dalam mengejawantahkan peluang tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat berupa Peraturan Menteri atau petunjuk-petunjuk teknis kepada Dirjen yang menangani pendidikan dasar untuk melakukan program-program yang berkaitan dengan penanaman sikap yang baik khususnya sikap jujur kepada anak didik sejak usia dini.

Program tersebut dapat berupa bantuan subsidi pembentukan Kantin Kejujuran di setiap Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta termasuk Madrasah Ibtidaiyah di seluruh Indonesia. Model pemberian subsidi ini tentunya dapat mengadopsi model subsidi program lain yang sudah berjalan.

Program kantin kejujuran ini dapat menggunakan kantin sekolah yang sudah ada walaupun ada sekolah yang belum mempunyai kantin khususnya sekolah yang berada di pedalaman perlu didirikan kantin sekolah yang sederhana dengan desain suasana pedesaan, bagi sekolah yang sudah memiliki kantin tinggal merubah sistim yang ada, dari sistim konvensional menjadi sistim full Self Services ( semua dilayani oleh siswa sendiri baik membayar, mengambil kembalian maupun mengambil jumlah barang yang dibeli.). Dalam masa pengenalan program ini tentunya perlu diawasi oleh guru sampai program ini menjadi suatu kebiasaan, yang pada akhirnya akan menjadi suatu budaya jujur di Sekolah Dasar. Dana yang dibutuhkan pun hanya dana untuk merapikan, membersihkan kantin yang sudah ada. Program ini dapat dikelola oleh Sekolah atau Komite Sekolah. Disamping menanamkan pembiasaan sikap jujur kepada anak melalui kantin kejujuran ini juga dapat dijadikan pemicu bagi guru untuk berlaku jujur dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Momen ini juga dapat digunakan oleh guru untuk melakukan kontrol terhadap jenis jajanan anak yang memenuhi standar kesehatan.

BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI PEMBANGUNAN BANGSA ?

Permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa ini adalah terjadinya dekadensi moral yang cukup parah, sebagai akibat dari kesalahan grand desain penyiapan generasi penerus bangsa. Dengan tidak adanya sikap jujur dalam masyarakat, maka terjadilah penyelenggaraan negara dan transaksi dalam masyarakat yang tidak jujur, sehingga pada akhirnya lambat laun negara ini akan tertinggal jauh dengan negara lain, dan ini sudah terbukti bangsa Indonesia berada di bawah Malaysia, Thailand, Philipina, bahkan Vietnam. Contoh lain baru-baru ini KPK melakukan penggeledahan di kantor Bea Cukai Tanjung Priok telah ditemukan amplop tak bertuan dengan jumlah yang fantastis sebesar 500 juta rupiah, suatu jumlah yang tidak sedikit karena tentunya dikumpulkan hanya dalam beberapa hari. Berapa banyak yang terkumpul dalam setahun ? dan bagaimana dengan instansi lain yang berhubungan dengan pelayanan publik? seperti dunia perpajakan, perminyakan , peradilan, serta lalu lalang keluar masuknya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kita.

Semua permasalahan bangsa di atas mengerucut kepada satu persoalan mendasar bangsa ini yaitu diabaikannya sikap KEJUJURAN. Saatnya untuk kita melakukan sesuatu kepada Anak didik kita di Sekolah Dasar demi masa depan bangsa dengan menanamkan sikap Jujur sejak dini melalui pembentukan Kantin Kejujuran di Sekolah Dasar di seluruh Indonesia.

( Penulis adalah Staf Direktorat Pembinaan TK dan SD Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. )

KISAH SEBUAH CANGKIR..!!

KISAH SEBUAH CANGKIR ...!!

Sepasang kakek dan nenek sedang berada di toko souvenir untuk
mencari hadiah bagi ulang tahun cucunya yang tercinta.
Kemudian mata
mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang sangat cantik. " Lihat
cangkir itu", kata si nenek pada suaminya. "Kau benar, ini adalah
cangkir tercantik yang pernah aku lihat!", ujar si kakek. Mereka
kemudian menjulurkan tangan untuk mengambil cangkir tersebut. Tepat
saat tangan mereka menyentuhnya si cangkir tiba-tiba berbicara :

" Terima kasih atas perhatiannya. Perlu kalian ketahui, aku dulunya
tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi orang, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari, ada seorang
perajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda yang berputar."

" Aku berteriak-teriak karena pusing. :Stop! .. Stop! .. Aku
berteriak, tetapi orang itu berkata, "Belum !!" Lalu ia mulai menyodok
dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi, tapi orang ini
tidak menghiraukanku serta masih saja meninjuku, menekan-nekan aku
dengan tangannya hingga kadang2 aku gepeng, kembung dan sebagainya.
Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalm perapian. Panas!!
Panas!! teriakku dengan keras. Stop!! Cukup!! Teriakku lagi."

"Orang itu tidak menghiraukan penderitaanku. Akhirnya, ia mengangkat
aku dari perapian itu dan membiarkan aku menjadi dingin. Aku pikir,
inilah akhir penderitaanku. Tapi ternyata ... !!! Belum .. !!! AKu
diberikan kepada seorang wanita yang memberikan warna kepada seluruh
tubuhku. Bahan pewarna berbau menusuk dan sangat lengket sehingga
membuatku sangat tersiksa. Stop! Stop! Aku berteriak dengan putus asa.
" Belum !!", kata wanita itu, bahkan kemudian aku diberikan kepada
seorang pria yang kembali memasukkan aku ke dalam api yang panas dan
membakar!! Bahkan lebih panas dari api yg sebelumnya. Tolong !!
Hentikan penyiksaan ini !! Sambil menangis aku berteriak sekuat2nya.
Namun orang tersebut tetap membakarku, hingga lama kemudian baru aku
diangkat dari api dan dibiarkan dingin dan membeku !!

Setelah benar2 dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan
menempatkan aku dekat kaca. Aku kemudian dapat melihat diriku. Aku
terkehut sekali !!! Aku hampir tidak percaya dengan apa yg kulihat,
karena dari pantulan kaca aku melihat diriku sebagai sebuah cangkir
yang sangat cantik !!! Semua penderitaan dan kesakitan yang aku derita
selama ini seakan-akan sirna, hilang tanpa bekas !! "



Sahabatku, ....

Seperti itulah Tuhan Yang Maha Kuasa membentuk kita. Pada saat Dia
membentuk kita tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan dan
banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi cantik
dan memancarkan kemuliaan-Nya.

Sahabatku,

Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai cobaan, sebab Anda tau, bahwa ujian menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperolah buah yang matang supaya Anda
menjadi sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Apabila Anda
menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati karena Tuhan sedang membentuk
anda, walaupun pembentukan2 itu menyakitkan, tetapi setelah melalui
semua proses, Anda akan melihat bahwa Anda bisa lebih cantik dari
cantik yang tercantik sekalipun !!

TETRALOGI LASKAR PELANGI

TETRALOGI LASKAR PELANGI

By: arman amirullah


Ikal alias Andrea Hirata, adalah nama terakhir setelah tujuh kali berganti nama. Ia adalah seorang anak kuli tambang timah di pedalaman pulau belitong, dan dia pun seorang kuli ngambet di pelabuhan merangkap sebagai siswa, Ia seorang yang tidak berlatar belakang sastra, namun mampu menulis novel yang diakui oleh para sastrawan, ” Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri ” ( Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah ). Bahkan sebelumnya tidak pernah menulis buku, tiba-tiba dapat menggegerkan dunia para penulis buku. Buku tersebut baru satu minggu beredar sudah dicetak ulang dan sampai saat ini sudah tercetak lebih dari setengah juta copy.

Novel laskar pelangi ditulis oleh penulisnya bukan untuk diterbitkan atau untuk mencari keuntungan dan popularitas, melainkan persembahan seorang murid yang kagum terhadap gurunya., esensi dari buku tersebut adalah : cinta seorang murid terhadap Ibu gurunya.”Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita.”( Akmal Nasery Basral, Jurnalis-penulis ).

Julukan Laskar Pelangi adalah julukan yang diberikan oleh Ibu Muslimah kepada muridnya untuk mengobarkan semangat juang bagi muridnya.

Tetralogi laskar pelangi diangkat suatu falsafah pendidikan tentang bagaimana keikhlasan seorang guru terhadap muridnya.

Dalam buku Laskar Pelangi juga diceritakan : bagaimana seorang guru rela mengajar dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP seorang diri tanpa dibayar. ( hanya dibayar 15 kg beras yg terkadang sudah kutuan dan tidak setiap bulan datang, dan Ibu guru tersebut hanya bermodalkan ijazah SKP yang pada saat itu baru berumur 15 tahun, guru tersebut bernama Ibu Muslimah ).

Dalam wawancara dengan kick andy, Ibu Muslimah mengatakan bahwa bukan gurunya yang pintar tapi muridnya yang pintar : “Saya hanya seorang guru desa yg bodoh”, sungguh suatu sikap rendah hati yang patut dicontoh oleh para guru yang ada di negeri tercinta ini.” Buku Laskar Pelangi memberiku semangat baru yang tak ternilai untuk mengajar murid-murid meskipun kami selalu dirundung kesusahan demi kesusahan, meskipun dunia tidak peduli. Buku ini membuatku sangat bangga menjadi seorang guru.” ( Herni Kusyari, guru di daerah terpencil ).

menurut hemat kami apa yg ditulis oleh andrea hirata dalam tetralogi laskar pelangi adalah cerminan “roh” pendidikan kita ada disana.” Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Novel ini menunjukkan pada kita bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.” ( Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak ).

Cerita tokoh lintang, adalah cerminan lemahnya kepedulian kita terhadap pendidikan secara menyeluruh. Dalam kasus lintang membuat ikal merasa dendam dengan apa yang dialami oleh lintang dan berjanji tidak mau menjadi lintang ke dua, yaitu seorang siswa jenius yang mengangkat nama baik sekolahnya, dan tidak pernah terlambat sekalipun ke sekolah walaupun jarak dari rumah ke sekolahnya adalah 80 km pulang pergi, dengan menyeberangi sungai yang ada buayanya, terkadang di tengah jalan rantai sepedanya putus tapi tetap lanjutkan perjalanan, juga terkadang hanya karena ingin menyanyikan lagu padamu negeri di sekolah dia bela-belain berangkat ke sekolah. Setelah kelas 3 SMP harus berhenti sekolah karena orang tuanya meninggal dunia dan harus menggantikan peran orang tua untuk menghidupi adik-adiknya.

Sekolahnya sering dilecehkan oleh SD lain, tapi berkat kapasitas intelektual seorang lintang dalam lomba cerdas cermat antar SD di kampungnya dapat mengangkat nama sekolahnya dengan menjuarai lomba cerdas cermat di desanya, dan mampu mematahkan teori guru fisika dari sekolah favorit di kampungnya.

Semangat Kebangsaan yang tinggi dari seorang Andrea Hirata :

Sungguh terharu membaca Motivation Letter yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam proposal risetnya untuk memperoleh beasiswa ke Sorbonne Prancis dikatakan bahwa : ” Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa, demi tanah tumpah darah saya! Tak berlebihan saya sampaikan bahwa secara diam-diam, sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digajipun tak apa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbelakang di negeri saya, negeri yang benar-benar saya cintai dengan sepenuh jiwa.....”(Edensor, Buku ke tiga tetralogi Laskar Pelangi ).

Dalam buku ke tiga tetralogi laskar pelangi Andrea Hirata menuliskan kata bijak ” banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, tapi tak jarang orang yang pendek pengalamannya tapi dapat mencerahkan sepanjang hidup”. ( andrea hirata, edensor ).

FILOSOFI SEORANG ” GURU ”

Pak,Harfan Kepala Sekolah Andrea Hirata di SD Muhammadiyah Pulau belitong, adalah tifikal “guru” yang sesungguhnya :

Yaitu: bukan hanya mentransfer sebuah pelajaran, tapi juga yang secara pribadi menjadi sahabat dan pembimbing spiritual bagi muridnya. Beliau sering menaikturunkan intonasi, menekan kedua ujung meja sambil mempertegas kata-kata tertentu, dan mengangkat kedua tangannya laksana org berdoa minta hujan ( laskar pelangi, hal.23)

Ketika mengajukan pertanyaan beliau berlari-lari kecil mendekati kami, menatap kami penuh arti dengan pandangan matanya yang teduh seolah kami adalah anak-anak melayu yang paling berharga.

Lalu membisikkan sesuatu di telinga kami, menyitir ayat-ayat suci, menantang pengetahuan kami, berpantun, membelai hati kami dengan wawasan ilmu, lalu diam, diam berpikir, seperti kekasih merindu, indah sekali ( laskar pelangi, hal.24 )

Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian pantang menyerah melawan kesulitan apapun. Beliau memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, ketekunan, keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang secara diam-diam menyelinap jauh dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa. Yaitu bahwa : ”Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.” (laskar pelangi, hal.24)

” Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan semangat serta kreativitas yang mencengangkan.” ( Harian Pikiran Rakyat ).

kedalaman ilmu seorang murid bernama ikal dari sekolah kampung yang reot, dengan guru yang sederhana bernama ibu muslimah, dapat dirasakan dalam buku laskar pelangi, yaitu bagaimana ikal mendeskripsikan tentang kebodohan. ” Jika ingin menemui kebodohan maka berangkatlah dari tempat di mana saja di planet biru ini dengan menggunakan tabung roket atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan sekalipun berhenti. Gapailah gumpalan awan dalam lapisan tropofer, lalu naiklah terus menuju stratosfer, menembus lapisan ozon, ionosfer, dan bulan-bulan di planet yang asing. Meluncurlah terus sampai ketinggian di mana gravitasi bumi sudah tak peduli. Arungi samudra bintang gemintang dalam suhu dingin yang mampu meledakkan benda padat. Lintasi hujan meteor sampai tiba di eksosfer-lapisan paling luar atmosfer dengan bentangan selebar 1.200 kilometer, dan teruslah melaju menaklukkan langit ketujuh, tempat yang tak pernah memiliki nama, di atas langit ke tujuh, disitulah kebodohan bersemayam.”( Laskar Pelangi, hal.103 ).

Kesuksesan Ikal alias Andrea Hirata menjadi seorang yang sukses dalam mencapai cita-citanya tak lepas dari pengaruh seorang guru dalam memotivasi dan menanamkan prinsip-prinsip kehidupan kepada muridnya sehingga mampu membangun mimpi-mimpi siswanya. Pengaruh pesan yang disampaikan oleh seorang guru sastra sewaktu SMA mampu membawa ikal ke Sourbonne, Paris-Prancis, serta keliling Eropa dan Afrika.

Penulis :

Arman A.Amirullah

Staf Direktorat Pembinaan TK dan SD

Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas

Jakarta.

KEAJAIBAN OTAK MANUSIA

KEAJAIBAN OTAK MANUSIA YANG TERABAIKAN

( Bedah Buku Super Great Memory, by Mr.SGM )

Kebanyakan dari kita merasa mempunyai daya ingat yang sangat lemah atau merasa memiliki daya ingat yang menurun dengan alasan bertambahnya usia atau karena memasuki usia senja. Padahal apabila kita mengetahui rahasia otak kita, maka walaupun seluruh informasi yang ada di dunia ini dimasukkan ke dalam otak manusia, otak kita tidak akan penuh bahkan belum cukup separuhnya terisi, sungguh suatu keajaiban yang luar biasa diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Namun sayang manusia tidak mampu membaca rahasia keajaiban otaknya. Akan tetapi hal ini tidak menjadi rahasia lagi setelah diungkap oleh penulis buku “ Super Great Memory “ yang ditulis oleh Mr.SGM ( Irwan Widiatmoko ) Pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI.

Sebelum kita menjelajahi keajaiban otak manusia, mari kita sejenak memerhatikan bagaimana kemampu-

an otak yang dimiliki oleh seekor lebah :

Lebah dapat membuat tempat penyimpanan madu yang efektif, mereka membuat sarangnya dalam bentuk heksagonal sehingga mampu memuat madu yang banyak dan aman, dalam memenuhi sumber makanannya mereka membagi tugas sesama koloninya, lebah yang mendapat tugas mencari sumber makanan dapat memberi informasi kepada koloni mereka dengan kode tersendiri melalui gerakan tarian khusus dengan meliuk-liukkan badannya sesuai arah yang ditemukan sehingga koloninya dapat dengan mudah menemukan sumber makanannya sebagai bahan untuk diolah menjadi madu.

Lebah menghasilkan madu jauh melebihi dari kebutuhannya demi untuk pemanfaatan bagi kesehatan manusia, suatu tindakan yang sangat mulia dan patut mendapat pelajaran darinya. Bagaimana dengan manusia yang diberi kesempurnaan oleh Allah yang dilengkapi akal pikiran, bentuk rupa yang menawan serta diciptakan bumi dan isinya bahkan seluruh alam semesta ini semua diciptakan oleh Allah Yang Maha Penyayang hanya diperuntukkan bagi kemaslahatan manusia. (menjadi renungan bagi kita semua)

Kelebihan lain yang dimiliki oleh lebah adalah bagaimana membuat madu jadi awet dengan menjaga kelembaban sarangnya. Juga dapat menjaga pertukaran udara manakala suhu udara sedang memanas dengan cara mengipas sarangnya dengan sayapnya untuk mengindari pencemaran udara.

Lebah dapat mengeluarkan getah untuk melem sarangnya jika terjadi kebocoran juga melindungi madu dari serangga yang berhasil masuk ke dalam sarangnya dengan cara pembalsaman. Sungguh suatu kemampuan optimal yang dipertontonkan oleh seekor lebah dengan kapasitas otak hanya 7000 sel . Coba kita bandingkan dengan sel otak manusia yang memiliki 1 Triliun sel, yang artinya bahwa sel otak manusia 142.857.143 kali lipat dari sel otak lebah. Kalau Lebah bisa melakukan sesuatu yang luar biasa dan bermakna bagi manusia, bagaimana dengan kita ? apa yang bisa dilakukan oleh kita dengan memiliki 1 Triliun sel otak ? apakah sudah mengoptimalkan keseluruhan sel otak kita ? sungguh suatu tantangan bagi kita semua untuk berbuat sesuatu bagi sesama.

Jika sel otak kita mati sejuta setiap hari, maka jumlah sel otak yang berkurang jika kita mencapai umur 100 tahun hanya berkurang sekitar 3,6 %, sungguh merupakan angka yang sangat kecil.

Namun menurut penelitian para ilmuan mengatakan bahwa jumlah sel otak manusia bisa bertambah, bagian-bagian otak manusia dapat menghasilkan ribuan sel otak baru setiap hari.

Otak adalah alam semesta seberat satu kilogram ( Marian C.Diamond ).

Jika seluruh informasi buku perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.

Jika setiap detik dimasukkan 10 informasi sampai kita meninggal, ke dalam otak kita, misalnya sampai umur kita 100 tahun, maka otak manusia belum terisi separuhnya, sungguh fantastis..

Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer. Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi.

Potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 0,0001% dari potensi otak manusia yang sesungguhnya. Para ahli jiwa pada tahun 1950 meneliti bahwa potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 50%, pada tahun 1970 sebesar 10%, tahun 1980 sekitar 1%, dan tahun 1990 yaitu 0,01%. Saat ini rata-rata potensi otak manusia yg digunakan kurang lebih 0,0001%.

Penurunan potensi otak manusia di atas bukanlah gambaran penurunan otak manusia yg digunakan, tetapi gambaran semakin akuratnya alat yg digunakan utk mengukur potensi rata-rata otak manusia. Yang artinya bahwa manusia baru sedikit menggunakan kemampuan otaknya. Inilah temuan baru yang dilakukan oleh penulis buku ini dengan menyingkap rahasia keajaiban otak manusia.

Bagaimana cara melejitkan daya ingat kita sampai 500%, Mr.SGM menemukan tekniknya dengan cara memberi kejut pada otak kanan khususnya yang berhubungan dengan daya ingat dan kreativitas. Teknik tersebut dilakukan melalui program khusus dalam bentuk CD yang berisi music instrumental dan animasi yang dapat menggali atau meng upgrade daya ingat kita, dipandu dengan teknik-teknik yang digunakan dalam sebuah buku yang berjudul ” Super Great Memory ”. Salah satu tekniknya untuk melejitkan daya ingat adalah dengan cara menghafal sesuatu dengan menggunakan otak kanan. Hal ini dilakukan dengan melatih daya hayal dan imajinasi sehingga memory kita dapat bertahan lama ( long term memory ).

Otak manusia akan lebih optimal manakala dapat menggunakan otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Inilah rahasia negara-negara maju dalam mencetak generasi unggulnya seperti Jepang, China, Korea, Amerika, dll. Kapan Indonesia menyadari hal ini ? atau sudah lama mengetahuinya tapi tidak melakukan apa-apa.

Penggunaan kedua sisi otak yang tidak seimbang, seperti kecenderungan menggunakan otak kiri saja akan berdampak kepada sikap seseorang dalam melihat suatu masalah. Mereka akan lebih banyak melihat perbedaannya dari pada persamaannya, lebih melihat segala sesuatu secara parsial atau terkotak-kotak tidak secara holistik atau menyeluruh. Mereka juga memiliki sifat buruk sangka, iri, dan senantiasa berpikiran negatif, sedangkan orang yang menggunakan kedua sisi otaknya secara seimbang dapat melihat segala sesuatunya secara menyeluruh atau holistik dan senantiasa berperasaan positif, melihat dunia menyatu bukan terpisah-pisah, melihat suatu persamaan bukan perbedaan.

Hasil rangkuman dari buku : Super Great Memory, by Mr.SGM.

Di sarikan oleh : Arman A.Amirullah

Staf Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas. 2008

SEBERKAS CAHAYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN

SEBERKAS CAHAYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN

OLEH GEMURUH FILM

“ LASKAR PELANGI “


Fenomena laskar pelangi tak henti-hentinya bergema, belum selesai orang – orang membicarakan novelnya yang menjadi novel terlaris sepanjang sejarah negara ini berdiri, kini pengagum buku tersebut tidak sabar menunggu buku ke empat dari tetralogi laskar pelangi yang berjudul “ Maryamah Karpov “. Sekarang kita digegerkan lagi dengan fenomena film laskar pelangi yang membuat 1,5 juta penonton meneteskan air mata haru hanya dalam waktu dua pekan ( Tabloid Bintang edisi 910, Oktober 2008 ).

Betapa tidak membuat orang tercengang, Presiden Republik Indonesia yang disibukkan oleh situasi ekonomi global yang memburuk dapat menyempatkan diri menonton film laskar pelangi bersama 100 anak-anak jalanan dan personil film laskar pelangi sebelum para petinggi atau politisi bahkan budayawan serta para pendidik menonton film tersebut sampai-sampai rapat kabinet terbatas bidang ekuin ditunda pada jam 22.00 – 24.00 WIB setelah selesai menonton film laskar pelangi.

Fenomena ini menyebar sampai di kota-kota besar di Indonesia, seperti di kota Bandung banyak calon penonton yang kecewa karena tidak kebagian tiket, bahkan banyak tiket yang sudah terjual untuk 2 - 3 hari ke depan, begitupun di kota Yogyakarta juga terjadi hal serupa.

Namun penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai fenomena film tersebut, penulis lebih tertarik untuk mengambil hikmah dibalik film tersebut dari sudut pandang dunia pendidikan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah bagaimana keseriusan negara tersebut membangun pendidikannya.

Seberkas cahaya bagi dunia pendidikan dapat dipetik dari cerita film laskar pelangi :

1. Salah satu adegan di awal cerita kita melihat Ibu guru Muslimah ( diperankan oleh Cut Mini ) sedang memanggil anak-anak laskar pelangi untuk masuk kelas, akan tetapi anak-anak tersebut tidak memperdulikan apa kata Bu Muslimah, mereka lebih suka menikmati alam yang indah dengan bercanda sesama anggota laskar pelangi.

Akan tetapi begitu sang kepala sekolah “Pak Harfan” ( diperankan oleh Ikranegara ) memanggil anak-anak tersebut dengan metode keikhlasan yaitu dengan menawarkan suatu cerita yang menarik: “ wahai anak-anak..! apakah kalian tidak mau mendengar cerita tenggelamnya kaum Nabi Nuh karena kesombongannya“? serentak anak-anak sang laskar pelangi menjawab “ mau…pak guru..” sambil mereka berlari berlomba memasuki ruang kelas seakan tak sabar lagi mendengar cerita dari Pak guru. Apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut ? yaitu: bagaimana seorang kepala sekolah merangkap guru mampu menghayati perannya sebagai seorang guru yang penuh penghayatan dan keikhlasan sehingga mampu menggerakkan hati anak muridnya untuk masuk ke dalam kelas secara senang hati bukan karena terpaksa atau takut kepada kepala sekolah.

2. Dari sisi teknik pembelajaran, maka pada saat hari pertama anak-anak masuk sekolah Pak Harfan sang kepala sekolah tidak langsung menerangkan tata tertib sekolah atau kewajiban-kewajiban sebagai murid atau pakai seragam baju apa setiap hari?, atau bayar berapa setiap bulan?, apalagi menyinggung masalah mata pelajaran apa besok pagi?, itu sama sekali jauh dari pikiran seorang guru sejati dan guru sesungguhnya seperti pak Harfan, akan tetapi yang dia dilakukan adalah membuat anak tersebut bersemangat untuk meraih cita-cita dan tidak mudah menyerah melalui cerita-cerita yang inspiratif dengan mimik dan suara yang lantang dan terkadang turun naik intonasinya serta sorot mata yang tajam laksana seorang pemain drama kawakan sehingga mampu membius murid baru yang akan menjadi muridnya walaupun hanya berjumlah sepuluh orang, itupun dengan susah payah menunggu sampai siang baru bisa terkumpul sepuluh orang dan manakala muridnya tidak cukup sepuluh maka sekolah pak Harfan harus ditutup. Teknik ini membuat anak murid bersemangat untuk bersekolah, bukan beban atau karena keterpaksaan akan tetapi bagi anak adalah keasyikan.

3. Sosok Ibu Muslimah adalah seorang guru sejati yang sangat mencintai profesinya, ini dapat dilihat pada adegan Ibu Mus dengan perasaan gembira karena Pak Harfan adalah orang pertama yang memberi kepercayaan kepadanya untuk dapat mengajar sebagai seorang guru SD di SD Muhammadiyah Belitong sebagaimana yang dia cita-citakan sejak kecil. Walaupun dengan bermodalkan ijazah SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ) setingkat SMP dengan gaji 15 kilogram beras dari sumbangan seorang tokoh masyarakat walaupun terkadang tidak selalu datang.

Pada saat anak-anak laskar pelangi ( gelar pemberian dari Bu Muslimah kepada 10 anak muridnya ) akan mengikuti lomba cerdas cermat maka gaji Bu Mus berupa beras 15 kg dijual untuk membeli kain putih lalu dijahit sendiri oleh Bu Mus untuk dipakai oleh murid-muridnya mengikuti lomba cerdas cermat dan menjadi juara satu ( sungguh suatu perbuatan mulia ). Kepiawaian Bu Muslimah menggali bakat anak didiknya adalah bukti bahwa Bu Mus bukanlah guru sembarangan, beliau mampu menyelami bakat dan kemampuan masing-masing muridnya dan tidak memaksakan kemampuan atau kelebihan setiap muridnya harus sama, Lintang yang lebih jago dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan alam, biologi, Mahar yang jago seni, Ikal yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata untuk semua mata pelajaran, Harun dengan keterbatasan mental, Samson yang tergila-gila dengan tubuh atletis seakan dipahami perbedaan ini oleh Ibu Mus, tidak dipaksakan kepada muridnya untuk mampu terhadap semua mata pelajaran ( bandingkan dengan sistim Ujian Nasional yang memaksakan nilai rata-rata untuk 5 mata pelajaran harus 5,1 ). Bakat muridnya disalurkan dengan tidak melarang Mahar membawa radio kesayangannya setiap hari ke sekolah yang terkadang naik ke pohon untuk menikmati lagu jazznya, begitupun saat Bu Mus memutuskan memberikan kesempatan kepada Mahar untuk memimpin teman-temannya mengikuti karnaval dengan memberi kepercayaan penuh kepada Mahar dalam memilih jenis penampilan yang akan dibawakan dan tanpa diduga diam-diam Mahar berhasil menciptakan kareografer tari asal papua dengan membaca buku hasil pemberian dari Flo anak sekolah kaum borjuis di kampong belitong.

Kemampuan ilmu pedagogi dan wawasan luas, kreativitas serta ketulusan hati yang dimiliki oleh Bu Mus dibuktikan dengan menjadikan alam sebagai kurikulum tidak tertulis dan mampu menjadikan tantangan alam dan keterbatasan fasilitas sebagai faktor pendorong anak-anak laskar pelangi dapat berkembang menjadi orang besar seperti Andrea Hirata, seakan beliau mengerti falsafah kupu-kupu: “bahwa dengan melalui perjuangan menembus kulit kepompong sewaktu berjuang untuk lahir ke dunia ini adalah cara Allah SWT membuat kupu-kupu untuk siap menjalani segala macam tantangan di muka bumi ini. Sehingga mampu membawa anak-anak laskar pelangi menjadi orang sukses dan menggapai cita-cita sampai ke Sorbone Prancis serta keliling Eropa dan Afrika, itulah penulis novel tetralogi Laskar Pelangi yang dibuat khusus untuk dipersembahkan kepada Ibu Muslimah dan tanpa disengaja novel tersebut menjadi fenomenal karena telah terjual lebih dari 700.000 copy.

4. Pesan moral sekaligus kritikan bagi dunia pendidikan kita yang disampaikan secara bijak oleh Pak Harfan saat berdialog dengan Pak Zulkarnaen selaku tokoh masyarakat yang menjadi donatur tetap SD Muhammadiyah Belitong dikatakan bahwa : “ Kecerdasan itu tidak ditentukan oleh angka-angka akan tetapi kecerdasan itu ada di dalam hati..” pesan ini mengandung makna yang begitu dalam apalagi kalau kita melihat sistem pendidikan kita yang bertumpu pada logika, kecerdasan seakan-akan diukur dari nilai rata-rata ujian nasional atau perolehan medali diajang internasional, padahal banyak orang cerdas atau orang sukses yang bukan berasal dari siswa yang dulunya mempunyai nilai ujian yang tinggi bahkan orang tersebut malah tidak lulus sekolah lanjutan atau orang yang di drop out dari sekolahnya atau universitasnya akan tetapi malah menjadi pencipta lapangan kerja bagi yang nilainya tinggi atau rangking sewaktu sekolah seperti: Bill Gates, Bob Sadino, Matshushita Konosuke( pemilik Panasonic Jepang yang bekas pegawai toko sepeda ). Inilah fakta nyata yang harus diterima bahwa kecerdasan tidak diukur dengan nilai akan tetapi dengan hati, lihatlah murid-murid Pak Harfan/Bu Mus yang kecerdasannya tidak diukur dengan nilai tapi dengan hati akan tetapi mampu menjadi juara karnaval serta menjadi juara cerdas cermat di kampungnya.

5. Satu lagi pesan moral dari seorang kepala sekolah dipedalaman belitong tempat Andrea Hirata bersekolah dikatakan bahwa : “ Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya...bukan hidup untuk menerima

sebanyak-banyaknya”. Suatu kata yang penuh hikmah dari seorang guru yang mampu membuat muridnya menjadi orang berguna bagi bangsanya dengan menulis sebuah buku yang dapat menginspirasi bagi jutaan orang termasuk Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan Nasional, para pejabat dilingkungan pemerintahan, anak muda, para remaja, seniman termasuk penulis sendiri, bisa menulis seperti ini karena terinspirasi oleh buku laskar pelangi.

Pelajaran apa yang dapat diperoleh dari film laskar pelangi bagi dunia pendidikan kita ? tentunya bermacam-macam pendapat akan lahir, tetapi yang jelas di depan mata adalah momen ini dapat dijadikan pemicu untuk bangkit menjadi negara maju seperti negara-negara lain di dunia ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Amin.

Oleh : Arman A.Amirullah

Direktorat Pembinaan TK dan SD

SEBERKAS CAHAYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN OLEH GEMURUH FILM LASKAR PELANGI

SEBERKAS CAHAYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN

OLEH GEMURUH FILM

“ LASKAR PELANGI “


Fenomena laskar pelangi tak henti-hentinya bergema, belum selesai orang – orang membicarakan novelnya yang menjadi novel terlaris sepanjang sejarah negara ini berdiri, kini pengagum buku tersebut tidak sabar menunggu buku ke empat dari tetralogi laskar pelangi yang berjudul “ Maryamah Karpov “. Sekarang kita digegerkan lagi dengan fenomena film laskar pelangi yang membuat 1,5 juta penonton meneteskan air mata haru hanya dalam waktu dua pekan ( Tabloid Bintang edisi 910, Oktober 2008 ).

Betapa tidak membuat orang tercengang, Presiden Republik Indonesia yang disibukkan oleh situasi ekonomi global yang memburuk dapat menyempatkan diri menonton film laskar pelangi bersama 100 anak-anak jalanan dan personil film laskar pelangi sebelum para petinggi atau politisi bahkan budayawan serta para pendidik menonton film tersebut sampai-sampai rapat kabinet terbatas bidang ekuin ditunda pada jam 22.00 – 24.00 WIB setelah selesai menonton film laskar pelangi.

Fenomena ini menyebar sampai di kota-kota besar di Indonesia, seperti di kota Bandung banyak calon penonton yang kecewa karena tidak kebagian tiket, bahkan banyak tiket yang sudah terjual untuk 2 - 3 hari ke depan, begitupun di kota Yogyakarta juga terjadi hal serupa.

Namun penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai fenomena film tersebut, penulis lebih tertarik untuk mengambil hikmah dibalik film tersebut dari sudut pandang dunia pendidikan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah bagaimana keseriusan negara tersebut membangun pendidikannya.

Seberkas cahaya bagi dunia pendidikan dapat dipetik dari cerita film laskar pelangi :

1. Salah satu adegan di awal cerita kita melihat Ibu guru Muslimah ( diperankan oleh Cut Mini ) sedang memanggil anak-anak laskar pelangi untuk masuk kelas, akan tetapi anak-anak tersebut tidak memperdulikan apa kata Bu Muslimah, mereka lebih suka menikmati alam yang indah dengan bercanda sesama anggota laskar pelangi.

Akan tetapi begitu sang kepala sekolah “Pak Harfan” ( diperankan oleh Ikranegara ) memanggil anak-anak tersebut dengan metode keikhlasan yaitu dengan menawarkan suatu cerita yang menarik: “ wahai anak-anak..! apakah kalian tidak mau mendengar cerita tenggelamnya kaum Nabi Nuh karena kesombongannya“? serentak anak-anak sang laskar pelangi menjawab “ mau…pak guru..” sambil mereka berlari berlomba memasuki ruang kelas seakan tak sabar lagi mendengar cerita dari Pak guru. Apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut ? yaitu: bagaimana seorang kepala sekolah merangkap guru mampu menghayati perannya sebagai seorang guru yang penuh penghayatan dan keikhlasan sehingga mampu menggerakkan hati anak muridnya untuk masuk ke dalam kelas secara senang hati bukan karena terpaksa atau takut kepada kepala sekolah.

2. Dari sisi teknik pembelajaran, maka pada saat hari pertama anak-anak masuk sekolah Pak Harfan sang kepala sekolah tidak langsung menerangkan tata tertib sekolah atau kewajiban-kewajiban sebagai murid atau pakai seragam baju apa setiap hari?, atau bayar berapa setiap bulan?, apalagi menyinggung masalah mata pelajaran apa besok pagi?, itu sama sekali jauh dari pikiran seorang guru sejati dan guru sesungguhnya seperti pak Harfan, akan tetapi yang dia dilakukan adalah membuat anak tersebut bersemangat untuk meraih cita-cita dan tidak mudah menyerah melalui cerita-cerita yang inspiratif dengan mimik dan suara yang lantang dan terkadang turun naik intonasinya serta sorot mata yang tajam laksana seorang pemain drama kawakan sehingga mampu membius murid baru yang akan menjadi muridnya walaupun hanya berjumlah sepuluh orang, itupun dengan susah payah menunggu sampai siang baru bisa terkumpul sepuluh orang dan manakala muridnya tidak cukup sepuluh maka sekolah pak Harfan harus ditutup. Teknik ini membuat anak murid bersemangat untuk bersekolah, bukan beban atau karena keterpaksaan akan tetapi bagi anak adalah keasyikan.

3. Sosok Ibu Muslimah adalah seorang guru sejati yang sangat mencintai profesinya, ini dapat dilihat pada adegan Ibu Mus dengan perasaan gembira karena Pak Harfan adalah orang pertama yang memberi kepercayaan kepadanya untuk dapat mengajar sebagai seorang guru SD di SD Muhammadiyah Belitong sebagaimana yang dia cita-citakan sejak kecil. Walaupun dengan bermodalkan ijazah SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ) setingkat SMP dengan gaji 15 kilogram beras dari sumbangan seorang tokoh masyarakat walaupun terkadang tidak selalu datang.

Pada saat anak-anak laskar pelangi ( gelar pemberian dari Bu Muslimah kepada 10 anak muridnya ) akan mengikuti lomba cerdas cermat maka gaji Bu Mus berupa beras 15 kg dijual untuk membeli kain putih lalu dijahit sendiri oleh Bu Mus untuk dipakai oleh murid-muridnya mengikuti lomba cerdas cermat dan menjadi juara satu ( sungguh suatu perbuatan mulia ). Kepiawaian Bu Muslimah menggali bakat anak didiknya adalah bukti bahwa Bu Mus bukanlah guru sembarangan, beliau mampu menyelami bakat dan kemampuan masing-masing muridnya dan tidak memaksakan kemampuan atau kelebihan setiap muridnya harus sama, Lintang yang lebih jago dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan alam, biologi, Mahar yang jago seni, Ikal yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata untuk semua mata pelajaran, Harun dengan keterbatasan mental, Samson yang tergila-gila dengan tubuh atletis seakan dipahami perbedaan ini oleh Ibu Mus, tidak dipaksakan kepada muridnya untuk mampu terhadap semua mata pelajaran ( bandingkan dengan sistim Ujian Nasional yang memaksakan nilai rata-rata untuk 5 mata pelajaran harus 5,1 ). Bakat muridnya disalurkan dengan tidak melarang Mahar membawa radio kesayangannya setiap hari ke sekolah yang terkadang naik ke pohon untuk menikmati lagu jazznya, begitupun saat Bu Mus memutuskan memberikan kesempatan kepada Mahar untuk memimpin teman-temannya mengikuti karnaval dengan memberi kepercayaan penuh kepada Mahar dalam memilih jenis penampilan yang akan dibawakan dan tanpa diduga diam-diam Mahar berhasil menciptakan kareografer tari asal papua dengan membaca buku hasil pemberian dari Flo anak sekolah kaum borjuis di kampong belitong.

Kemampuan ilmu pedagogi dan wawasan luas, kreativitas serta ketulusan hati yang dimiliki oleh Bu Mus dibuktikan dengan menjadikan alam sebagai kurikulum tidak tertulis dan mampu menjadikan tantangan alam dan keterbatasan fasilitas sebagai faktor pendorong anak-anak laskar pelangi dapat berkembang menjadi orang besar seperti Andrea Hirata, seakan beliau mengerti falsafah kupu-kupu: “bahwa dengan melalui perjuangan menembus kulit kepompong sewaktu berjuang untuk lahir ke dunia ini adalah cara Allah SWT membuat kupu-kupu untuk siap menjalani segala macam tantangan di muka bumi ini”. Sehingga mampu membawa anak-anak laskar pelangi menjadi orang sukses dan menggapai cita-cita sampai ke Sorbone Prancis serta keliling Eropa dan Afrika, itulah penulis novel tetralogi Laskar Pelangi yang dibuat khusus untuk dipersembahkan kepada Ibu Muslimah dan tanpa disengaja novel tersebut menjadi fenomenal karena telah terjual lebih dari 700.000 copy.

4. Pesan moral sekaligus kritikan bagi dunia pendidikan kita yang disampaikan secara bijak oleh Pak Harfan saat berdialog dengan Pak Zulkarnaen selaku tokoh masyarakat yang menjadi donatur tetap SD Muhammadiyah Belitong dikatakan bahwa : “ Kecerdasan itu tidak ditentukan oleh angka-angka akan tetapi kecerdasan itu ada di dalam hati..” pesan ini mengandung makna yang begitu dalam apalagi kalau kita melihat sistem pendidikan kita yang bertumpu pada logika, kecerdasan seakan-akan diukur dari nilai rata-rata ujian nasional atau perolehan medali diajang internasional, padahal banyak orang cerdas atau orang sukses yang bukan berasal dari siswa yang dulunya mempunyai nilai ujian yang tinggi bahkan orang tersebut malah tidak lulus sekolah lanjutan atau orang yang di drop out dari sekolahnya atau universitasnya akan tetapi malah menjadi pencipta lapangan kerja bagi yang nilainya tinggi atau rangking sewaktu sekolah seperti: Bill Gates, Bob Sadino, Matshushita Konosuke( pemilik Panasonic Jepang yang bekas pegawai toko sepeda ). Inilah fakta nyata yang harus diterima bahwa kecerdasan tidak diukur dengan nilai akan tetapi dengan hati, lihatlah murid-murid Pak Harfan/Bu Mus yang kecerdasannya tidak diukur dengan nilai tapi dengan hati akan tetapi mampu menjadi juara karnaval serta menjadi juara cerdas cermat di kampungnya.

5. Satu lagi pesan moral dari seorang kepala sekolah dipedalaman belitong tempat Andrea Hirata bersekolah dikatakan bahwa : “ Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya...bukan hidup untuk menerima

sebanyak-banyaknya”. Suatu kata yang penuh hikmah dari seorang guru yang mampu membuat muridnya menjadi orang berguna bagi bangsanya dengan menulis sebuah buku yang dapat menginspirasi bagi jutaan orang termasuk Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan Nasional, para pejabat dilingkungan pemerintahan, anak muda, para remaja, seniman termasuk penulis sendiri, bisa menulis seperti ini karena terinspirasi oleh buku laskar pelangi.

Pelajaran apa yang dapat diperoleh dari film laskar pelangi bagi dunia pendidikan kita ? tentunya bermacam-macam pendapat akan lahir, tetapi yang jelas di depan mata adalah momen ini dapat dijadikan pemicu untuk bangkit menjadi negara maju seperti negara-negara lain di dunia ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Amin.

Oleh : Arman A.Amirullah

Direktorat Pembinaan TK dan SD