Tuesday, October 20, 2009

MEMBANGUNKAN RAKSASA YANG SEDANG TERTIDUR LELAP BERNAMA INDONESIA

MEMBANGUNKAN RAKSASA YANG SEDANG TERTIDUR LELAP BERNAMA
“ INDONESIA”
Oleh : arman andi amirullah

Secara tidak sengaja kami membaca sebuah buku berjudul “ Menjadi Bangsa Pintar “ yang ditulis oleh Heppy Trenggono. Penulis buku tersebut menceriterakan pengalaman-nya berkunjung ke Eropa, dan salah satu negara yang dikunjungi adalah bangsa Belanda yang dulu menjajah negeri ini selama 350 tahun suatu waktu yang sangat lama, kalau dihitung maka terjadi pergantian generasi sebanyak 11 kali..suatu penjajahan yang menyedihkan...secara reflek membuat jantung ini bergetar laksana gempa yang berkekuatan 9,8 skala richter.. menahan luapan kemarahan yang muncul dari semangat cinta tanah air yang mulai tumbuh.
Namun yang menarik bagi penulis adalah ketika penulis buku tersebut tersadar sesadar-sadarnya bahwa hanya sebesar inikah negara yang dulu menjajah negeri kami yang begitu lama?. Penulis buku tersebut terkaget-kaget melihat negeri Belanda yang begitu kecil hanya seluas 41.526 km persegi bandingkan dengan negara kita yang memiliki luas wilayah hampir 2 juta km persegi...., jumlah penduduknya-pun sangat sedikit hanya 9 juta jiwa...bandingkan dengan Indonesia jumlah penduduknya terbesar ke 5 di dunia...., kalau kita bandingkan penduduk negeri Belanda maka hanya sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah Jakarta.
Yang menarik dari cerita tersebut di atas adalah mengapa bisa bangsa Indonesia dijajah oleh negeri yang kecil dengan jumlah penduduk yang kecil ? saya kira semua pembaca sudah mengetahuinya.
Tapi yang menjadi pertanyaan besar adalah maukah kita merubah MENTAL terjajah tersebut..?.
Apa yang patut kita perbuat saat ini sebagai penduduk negeri yang kita cintai ini ?

Penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai penjajahan oleh Belanda, tetapi akan membahas lebih dalam tentang Membangunkan Raksasa yang sedang tertidur lelap bernama : Indonesia.

Dalam buku “ Menjadi Bangsa Pintar” banyak membeberkan kekuatan bangsa ini, sehingga patut diberi julukan sebagai raksasa yang sedang tertidur lelap seperti negeri tirai bambu...sebagaimana dikatakan oleh Alberth Einstein bahwa “ Biarkan China tertidur lelap karena kalau mereka terbangun maka dia akan menjadi raksasa ekonomi yang akan menggenggam dunia ini “ dan terbukti sekarang bagaimana China saat ini membangun ekonominya secara spektakuler sehingga hampir menguasai semua lini berbagai produk yang beredar di dunia ini.

Bagaimana dengan kekuatan sumber daya yang ada di negeri kita bernama INDONESIA ?.
Bukankah sejak dulu, nenek moyang kita terkenal sebagai pelaut ulung ? sampai melanglang buana ke benua Afrika ?.
Bukankah negeri ini sejak jaman dulu terkenal sebagai negeri yang subur makmur dengan limpahan hasil alam yang begitu besar sehingga negeri penjajah tergiur untuk menjajah Indonesia ?.
Belum lagi kerajaan yang ada di Indonesia dan pernah menjadi jaya sampai ke negeri tetangga bahkan ke negeri China, kita masih ingat kebesaran nama MAJAPAHIT, SRIWIJAYA, MATARAM, dan juga masih segar ingatan kita kebesaran nama HAYAM WURUK, GAJAH MADA, MULAWARMAN, SEILENDRA, PURNAWARMAN, SYEKH YUSUF, SULTAN ISKANDAR, FATAHILLAH, WALI SONGO, dan lain-lain.
Belum lagi potensi kekayaan laut yang melimpah karena wilayah Indonesia yang begitu besar 2/3 dari wilayahnya adalah lautan luas, setiap tahun hasil lautnya dicuri oleh negara lain yang nilainya kurang lebih 50 triliun rupiah ( bayangkan kalau itu baru jumlah yang dicuri oleh negara lain setiap tahun, belum besarnya kekayaan yang ada dalam lautan kita), cadangan minyaknya diperkirakan mencapai lebih dari 45 milyar barel. Kekayaan batubaranya terbesar keempat dunia, kekayaan timahnya nomor dua dunia, bahkan nikelnya terbesar di dunia, belum lagi tembaga, biji besi, gas cair, karet, minyak sawit, udang lobster, emasnya yang tidak terhitung banyaknya di negeri papua, dan sayangnya dikelola oleh negara lain sejak 40 tahun yang lalu.

Bagaimana kekayaan budayanya ? negeri ini adalah negeri yang sangat kaya dengan ragam budaya bahkan terbesar di dunia...lihatlah jumlah pulaunya 17.508 pulau, memiliki 746 bahasa daerah, 556 suku yang tersebar di seluruh penjuru negeri di 19 hukum adat, memiliki 6 agama dan kepercayaan, serta 468 kabupaten/kota.

Bagaimana potensi sumber daya manusianya ? masih segar dalam ingatan kita, baru-baru ini bangsa Indonesia mengirim delegasi mengikuti ajang kompetisi olympiade matematika dan sains tingkat pelajar di Singapura dengan jumlah delegasi 75 siswa, tahukah anda kalau Indonesia menyabet 73 medali ? termasuk 36 medali emas....bukankah itu bukti kehebatan sumber daya manusia kita, belum lagi ajang olympiade bidang lain seperti fisika, kimia, juga menyabet medali emas yang begitu banyak.
Berapa banyak Guru Besar di negeri ini...belum lagi yang bergelar Doktor, lalu master (S2) yang sudah tidak terhitung banyaknya...apalagi jumlah sarjana yang berlabel masyarakat intelek bertebaran dimana-mana seperti bintang yang bertaburan namun tidak bercahaya...

Bidang Teknologi? Bukankah kita sudah lama bisa membuat pesawat jet canggih bermesin ganda, berteknologi spy by ware hasil inovasi anak bangsa bernama: Habibie...,
Bukankah baru-baru ini dalam gelar produk kreatif anak-anak SMK memperlihatkan hasil inovasinya dengan berbagai jenis mobil rakitannya, muali dari jenis sedan, sport, family, serta jenis pick-up. Bahkan anak SMK mampu merakit Laptop dengan harga yang terjangkau.

Belum lagi potensi pariwisata yang sangat menggiurkan sampai-sampai negeri tetangga iri dengan potensi alami yang kita miliki karena bukan buatan manusia...tapi buatan Allah Yang Maha Kuasa, lihatlah Bali, Lombok, Bunaken, Toraja, Ujung Kulon, dan ribuan tempat wisata yang belum dikembangkan. Bandingkan dengan tempat wisata di Malaysia dan Singapura yang banyak disulap menjadi area wisata.

Potensi buruh, lihatlah daerah pinggiran jakarta seperti Bekasi, Banten, Tangerang, Bogor, dipenuhi oleh pabrik-pabrik yang menggunakan buruh sampai ribuan jumlahnya, karena negeri kita terkenal dengan upah buruh yang murah...sehingga negara-negara maju membuat pabrik di Indonesia kemudian hasilnya dikirim ke negaranya lalu di kemas seolah-olah dibuat di negaranya sendiri.
Melihat semua kapasitas sumber daya yang kita miliki, serta potensi yang dapat dikembangkan baik potensi laut, daratan, hasil hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, pariwisata, agrobisnis, dan lain-lain...
Maka tidak ada alasan mengapa kita tertinggal oleh negara-negara lain termasuk negara tetangga...
Apakah bangsa ini sedang tertidur lelap..? sehingga tertinggal jauh dengan bangsa lain..!, ataukah karena penduduknya yang cuek dengan keadaan bangsanya, sehingga kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri..tanpa mau memikirkan bangsanya.
Bagaimana membangunkan bangsa ini dari tidurnya yang lelap..?
Perlu gerakan moral yang besar, semangat patriotisme yang besar dan bergerak secara besar..bukan gerakan yang kecil, moral yang biasa-biasa saja, semangat yang kecil.
Bagaimana melahirkan gerakan membangun bangsa yang besar...., semangat yang besar...
Secara ilmiah..maka menurut para ahli neurologi: kemampuan untuk merasakan semangat patriotisme, moral yang tinggi, serta kemauan untuk berbuat bagi bangsanya adalah tanggung jawab OTAK KANAN, bukan pekerjaan OTAK KIRI.
Karena itu jalan satu-satunya untuk membangunkan raksasa yang sedang tertidur lelap bernama INDONESIA harus melalui: MENGAKTIFKAN OTAK KANAN SECARA CEPAT DAN MASSAL, sehingga semua rakyatnya kreatif, peduli, empati, inovatif, ikhlas, ulet, pantang menyerah, penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Bagaimana memulainya ?
Harus dimulai dari para pendidiknya, tenaga kependidikannya, pembina pendidikannya, serta pemerintahnya. Sehingga program ini bisa berjalan secara cepat. Penulis sudah mencoba di tiga lokasi mengaktifkan otak kanan para Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Kepala UPTD/Kancam, yaitu:” 1. Kec.Cilincing, Jakarta Utara, 2. RSDBI Kota Bengkulu, dan 3. Kec.Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang – Sulawesi Selatan. ( menyusul Kec.Wonomulyo, Kab.Polman-Sulbar, dan PGRI Kota Riau).
Respon dari para guru dan kepala sekolah sangat antusias karena mereka menganggap inilah inti permasalahan bangsa ini.
Kami berharap para pemimpin kita mampu membaca peluang ini sehingga kita tidak membuang-buang waktu untuk mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain di dunia ini.
Begitupun kepada saudara-saudara kami para insan pers untuk dapat menggerakkan semangat ini menjadi semangat bersama untuk maju, melalui publikasi di media cetak dan elektronik.


www.armanbugis-wecanchange.com
armanbugis@yahoo.com

No comments: