PERLUNYA GURU “MOTIVATOR” DI SEKOLAH DASAR
By: Arman A.Amirullah
Ide ini tiba-tiba saja muncul dalam benak penulis, setelah mengalami pengalaman hidup beberapa puluh tahun serta pengalaman membaca true story dari perjalan hidup orang-orang sukses termasuk yang dialami langsung oleh penulis maupun yang dilihat langsung peristiwa tersebut oleh penulis, lalu kami memberanikan diri untuk mengambil kesimpulan bahwa: Maju tidaknya, atau sukses tidaknya seseorang ternyata tergantung dari “MOTIVASI” atau semangat yang mendorong orang tersebut.
Pertanyaan yang timbul adalah, kenapa demikian besar pengaruh motivasi terhadap kehidupan seseorang ?.
Jawabannya adalah: Menurut mentalis Romy Rafael “ 80% hidup seseorang dikuasai oleh emosi, yang mana emosi tersebut berada di alam bawah sadar yang ada di otak kanan manusia”.
Setelah penulis pikir-pikir ternyata benar juga apa yang dikatakan sang mentalis tersebut, beberapa tahun yang lalu penulis sempat mengumpulkan teman-teman kuliah dulu di Universitas Hasanuddin Makassar, yang berdomisili di Jabodetabek dan telah bekerja sebagai pengacara, pegawai negeri, pegawai swasta, Ibu Rumah Tangga, maupun yang sedang berada di jakarta hanya karena di dorong oleh emosi atau semangat yang tinggi ingin bertemu dengan kawan kuliah dulu, dan bisa berlanjut bertemu secara berkala. Namun setelah emosi atau semangat itu menurun maka timbullah pikiran bahwa “ Kenapa saya yang selalu harus mempelopori?, bukankah masih ada yang lain yang bisa menggerakkan teman-teman di jakarta? “, akhirnya sampai sekarang sudah beberapa tahun terakhir sudah tidak pernah kumpul lagi.
Contoh kecil di kantor kami beberapa tahun yang lalu kami berhasil mendirikan kelompok diskusi yang bisa aktif setiap seminggu sekali karena didorong oleh emosi/semangat yang tinggi untuk saling membantu dengan teman sejawat agar bisa maju secara bersama, namun lambat laun semangat itu melemah yang kemudian memudar akhirnya kelompok diskusi tersebut mandek alias vakum.
Beberapa acara di Kick Andy menampilkan orang-orang sukses atau orang yang melakukan sesuatu melampaui kemampuannya hanya karena didorong oleh emosi, diantaranya:
Ada seorang Pemuda yang secara tiba-tiba timbul keinginan untuk memelihara atau merawat orang gila yang berkeliaran di jalan gara-gara melihat orang gila tersebut mengambil sisa makanan basi di tempat sampah lalu dimakan, Pemuda tersebut mengurus 70 lebih orang gila secara gratis, sampai-sampai dia rela meninggalkan pekerjaannya hanya karena dorongan emosi.
Adapula seorang bapak-bapak yang tidak memiliki dua kaki sampai pangkal paha, sehingga seluruh aktivitasnya bertumpu kepada dua tangannya, namun karena emosi/semangat yang tinggi mampu mendirikan perusahaan kerupuk yang dibawa sendiri pakai motor hasil rancangannya.
Ada juga seorang TKI yang bekerja di jepang karena didorong oleh emosi untuk membantu keluarga di kampung mampu memiliki perusahaan tempe yang terkenal di jepang, dan mampu membeli tanah yang luas serta memiliki keluarga di jepang, produk tempenya sudah masuk di supermarket dan restoran di jepang.
Karena motivasi pula seorang anak desa dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar sehingga diberi gelar STTSD ( Sekolah Tidak Tamat SD) namun mampu menjadi seorang Motivator terkenal sekaligus menjadi penulis buku terkenal, sebelumnya beliau pernah menjadi bintang film kungfu di Hongkong, juga menemukan kata-kata mutiara yang ditulis di kertas dan diambil jadi pembatas buku bernama “Harvest” dialah Andry Wongso.
Masih segar ingatan kita pada sosok anak kuli dari pulau belitong bernama IKAL yang karena motivasi dari gurunya sewaktu sekolah di SD dan di SMA, mampu membawanya ke Prancis dan kuliah di Universitas ternama di dunia serta mampu keliling Eropa dan Afrika sesuai saran dari guru sastranya sewaktu di SMA, anak tersebut terkenal dengan nama Andrea Hirata penulis buku Laskar Pelangi yang sudah diterjemahkan dalam beberapa bahasa.
Siapa sangka pemilik perusahaan elektronik raksasa di Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda, hanya karena motivasinya yang tinggi sehingga beberapa kali mengalami kebangkrutan mampu bangkit kembali dan menjadi pengusaha sukses di Jepang dan di dunia beliau adalah Matshushita Konosuke.
Salah satu orang terkaya di dunia(Bill Gates), pemilik perusahaan terkenal “Microsoft” adalah mantan mahasiswa yang didrop out dari tempat kuliahnya, dan mampu bangkit kembali dengan emosi/semangat yang tinggi sehingga mampu mendirikan perusahaan raksasa dan menjadi orang terkaya di dunia.
Penemu “ Google” serta jejaring sosial “ Facebook” hanya mahasiswa drop out, tapi karena emosi yang menyala-nyala serta kemauan yang keras mampu menjadi seorang milyarder.
Seorang anak pesantren dari Gontor karena ditempa oleh keadaan yang memprihatinkan melahirkan motivasi atau emosi yang kuat untuk bermimpi bisa ke luar negeri yang akhirnya bisa membawa mereka ke Amerika dan menjadi wartawan Vois Of Amerika(VOA) dan kemudian terkenal dengan penulis buku “ Negeri 5 Menara” dan ” Ranah 3 Warna”.
Seorang Artis bersama Istrinya tiba-tiba menjadi sutradara film yang ber Genre Nasionalisme, karena didorong oleh keadaan yang menimpa negaranya mampu melahirkan motivasi untuk membuat film-film berbobot “ seperti “Garuda Ada di Dadaku”, dan “ Serdadu Kumbang” yang sangat disukai oleh anak-anak kita.
Ada pula seorang cleaning service di suatu instansi pemerintah berhasil mencapai gelar doktor setelah timbul emosi yang kuat mampu memotivasi dirinya untuk bisa maju seperti pegawai lainnya yang sudah sarjana.
Belum lagi seorang pelayan warung bakso di Malang yang hanya tamatan SD mampu menjadi pengusaha bakso terkenal bernama” Bakso Kota Cak Man” dan sudah memiliki beberapa cabang di beberapa kota, karena termotivasi oleh keluarganya yang miskin sampai dia dititipkan ke warung bakso.
Dalam acara di Kick Andy seorang Ibu yang ditinggal mati oleh suaminya harus mendidik sendiri anaknya sebanyak 11 orang, yang kesemuanya dapat menjadi Dokter karena emosi/semangat yang tinggi dalam mendidik anak walau tanpa suami.
Masih segar ditelinga kita seorang anak SD di Kabupaten Polewali Mandar mengurus dan merawat sendiri Ibunya yang lumpuh dan ditinggal suami serta anak-anaknya yang lain, lalu dirawat sendiri oleh anaknya yang masih duduk dibangku SD sehingga anak tersebut merawat sendiri ibunya, memasak, mencuci, membersihkan rumah, memandikan ibunya, sambil sekolah di SD, karena emosi dan motivasi mampu melakukan pekerjaan diluar batas kemampuan seorang anak SD.
Dalam acara Kick Andy juga pernah menayangkan seorang penjual jamu gendong mampu membiayai kuliah anaknya di luar negeri sampai S2, dan merencanakan untuk melanjutkan ke S3 di Jepang, karena didorong oleh motivasi yang kuat.
Seorang Habibie ahli rancang bangun pesawat terbang lulusan Jerman, mampu bangkit dari sakitnya yang parah sehingga merasa dihidupkan kembali oleh Tuhan karena motivasinya serta janjinya kepada Ibu Pertiwi untuk memajukan negerinya sehingga bisa sembuh kembali.
Seorang Thomas Alpha Edison mampu menemukan “Bohlam” setelah 2000 kali gagal dalam percobaannya ditambah laboratorium tempat melakukan percobaan terbakar termasuk dirinya mengalami luka bakar, mampu bangkit kembali melakukan percobaan karena emosi dan motivasi yang tinggi demi untuk kejayaan manusia, sehingga saat ini kita dapat menikmati terangnya lampu.
Seorang Albert Einstein yang dikeluarkan oleh sekolahnya karena dianggap mengalami gangguan jiwa, kemudian oleh Ibunya dengan motivasi dan kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya lalu diambil alih anaknya untuk dididik sendiri di rumah dengan penuh kasih sayang, mampu melejitkan otak kanannya sehingga mampu melahirkan seorang penemu besar yang terkenal dengan teori “ Relativitas”.
Dan Penulis sendiri mengalami dulunya tidak suka atau malas baca buku, tetapi setelah membaca novel berjudul “Laskar Pelangi” mampu melahirkan motivasi serta emosi yang tinggi untuk mau membaca seluruh buku yang ada di toko buku dan di perpustakaan, termotivasi oleh penulis buku tersebut, dan Alhamdulillah saat ini penulis sudah bisa menciptakan pelatihan tersendiri dan dibawakan sendiri dalam pelatihan bernama” Tehnik Mengaktifkan Otak Kanan Manusia ”.
Lalu penulis berpikir, kenapa kita tidak menyiapkan Guru Motivator di sekolah khususnya di sekolah dasar, yang akan memberi motivasi kepada anak didik kita sehingga nantinya mampu menjadi orang sukses seperti kisah nyata beberapa orang sukses di atas, hanya karena sebuah “MOTIVASI” atau “EMOSI”.
Tidak perlu harus mengangkat guru motivasi dari pegawai negeri sipil, tetapi cukup guru yang direkrut oleh sekolah itu sendiri dengan biaya swadaya oleh orang tua murid atau oleh Komite Sekolah.
Tidak perlu pula dimasukkan dalam kurikulum, tetapi cukup sekolah itu melakukan improvisasi dalam memberi kesempatan kepada guru motivator tersebut untuk bisa memberi motivasi kepada anak didik secara berkala.
Guru motivator ini juga bisa direkrut oleh sekolah melalui relawan-relawan yang mau mengabdi untuk memajukan negeri ini dari keterpurukan.
Camkan baik-baik saudaraku, negeri sakura bisa bangkit setelah dihancur leburkan oleh Bom Atom Amerika di Nagasaki dan Hiroshima karena rakyatnya dimotivasi lewat pemutaran film peristiwa kekejaman tersebut kepada siswa-siswi di Jepang.
Semoga melalui tulisan ini mata dan hati kita terbuka untuk tidak memandang remeh yang namanya “ MOTIVASI” dan tergerak hati kita untuk menjadi relawan motivator manakala sekolah membutuhkan kita.
armanbugis@yahoo.com =====””=====